26. Bertemu

7.6K 397 33
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Dua pilihan yang sangat sulit. Melangkah atau menunggu?

-Untukmu Imamku-

***

Siapa yang tahu takdir kehidupan manusia selain Allah? Siapa yang sadar kalau hidup di dunia ini hanyalah singgah? Siapa yang paham bahwa kehidupan kita sesungguhnya di akhirat kelak? Mungkin kalau Nabi Adam dan Siti Hawa tidak memakan buah Khuldi, kita tidak akan pernah ada di bumi ini. Bahkan mungkin kita tidak akan pernah menjadi manusia seperti ini. Itu semua rencana Allah, Allah yang tahu atas segala sesuatu. Seperti takdir Alvin, apa memang Alvin ditakdirkan hidup bersama Diandra? Atau suatu saat akan kembali bersama Maira? Jawabannya adalah rahasia Allah.

Hari ini Alvin akan pulang ke Indonesia bersama Diandra dan Diana. Dua manusia yang membuat kehidupannya di ombang-ambing drama. Tiga manusia itu sudah sampai di rumah Diana, letaknya pada kota Bandung. Kota tersebut menjadi saksi atas kelahiran seorang Diandra Agatha. Seorang ibu mana yang tidak sayang kepada anaknya? Sepertinya tidak ada, itulah yang dirasakan oleh Diana. Ia melakukan pendramaan ini ya karena Diandra, putri semata wayangnya yang sangat dicintainya. Mungkin kalau tidak sayang, Diana tidak akan memberi ide untuk melakukan drama seperti ini. Ah tapi yasudahlah, ikuti saja alurnya bagaimana.

"Mam, ini serius Minggu depan aku menikah sama Zidan? Ya Tuhan aku nggak nyangka," heboh Diandra.

"Serius lah, ini semua Mammy lakukan karena sayang sama kamu. Diandra bahagia Mammy juga bahagia sayang."

"Aaaaaa thankyou Mam......" Diandra memeluk tubuh Diana erat, menyalurkan rasa kasih sayang dan terima kasih untuk Diana.

"Sama-sama sayang, kamu siap-siap gih kita pergi ke butik sekarang, beli baju pengantin untuk kamu dan Zidan."

"Oke Mam, yasudah aku ke kamar dulu, sekalian beri tahu Zidan untuk siap-siap."

Diandra melangkah menuju kamar Alvin dengan senyum tercetak jelas di bibirnya. Diandra membuka pintu, dilihatnya Alvin sedang tertidur, mungkin pria itu kecapekan.

"Zidan bangun, Mammy suruh kita pergi ke butik," Diandra menggoyangkan tubuh Alvin.

Pria itu sontak membuka matanya dan menatap ke arah Diandra.

"Haa? Maaf aku ketiduran tadi."

Diandra tersenyum sambil merapihkan anak rambut Alvin, "Siap-siap gih Mammy ajak kita pergi ke butik untuk milih baju pengantin."

"Loh? Ngapain ke butik segala? Kayak mau nikah beneran aja. Aku mau menikah lagi untuk memperjelas hubungan kita agar aku lebih percaya kalau kamu istri sah aku."

"Justru itu, walaupun ini pernikahan kita yang kedua kalinya. Tapi aku mau yang mewah, anggap saja ini pertama kalinya kita menikah."

"Apa nggak terlalu berlebihan sayang?"

WHAT?! APA KATANYA?! SAYANG?!

ALVIN PANGGIL DIANDRA SAYANG?!

Kalimatnya sederhana tapi membuat siapa saja merinding, apalagi mendengar kata-kata itu keluar dari mulut orang yang kita cintai.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang