10. Rindu yang Terobati

10.3K 635 11
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

***

"Alvin," panggil Akmal yang membuat Alvin tersadar dari lamunan panjangnya, ia segera keluar kamar untuk menemui Akmal.

"Maira belum pulang?" tanya Akmal ketika tubuh Alvin mendarat di sofa tepat di sampingnya.

Alvin menundukkan kepala, wajahnya berubah sendu, "B....belum....Yah...."

"Sudah dua minggu Maira pergi begitu saja, kamu tidak ada niatan untuk mencarinya?"

"Alvin sudah mencoba untuk mencarinya Yah, tapi hasilnya nihil."

"Jadi?"

"Jadi Alvin biarkan saja, Alvin paham kok Maira hanya butuh waktu."

"Ayah tau kamu pria kuat kamu pasti bisa lewatin ini semua dan ayah yakin, seiring berjalannya waktu Maira akan maafkan kamu dan mencintai kamu," Akmal memeluk Alvin erat berusaha menguatkan putranya.

Alvin tersenyum, ia membalas pelukan Akmal dengan erat, Alvin sangat bersyukur mempunyai Ayah seperti Akmal yang pengertian, sabar, baik. Alvin akan mencontoh sifat baik ayahnya ini.

Alvin melepaskan pelukannya setelah beberapa saat, lalu menatap wajah Akmal yang sudah mulai terlihat kerutan-kerutan tua, "Ayah panutan Alvin."

Akmal menepuk pundak Alvin, "Kamu harus tinggal di Bandung untuk menguruskan Bisnis ayah yang baru ini Al."

"Hah? Kenapa mendadak banget Yah?"

"Sebenarnya Ayah ingin membicarakan ini sudah lama, saat kamu kembali ke Indonesia. Tapi selang beberapa bulan, kamu terkena musibah kan? Yang akhirnya kamu harus menikah dengan Maira."

Ya, Alvin sempat berkuliah di Singapore, masih ingat waktu Alvin ditabrak oleh Maira? Itu sudah hampir dua bulan dia berada di Indonesia.

"Ayah yakin kamu pasti bisa mengurusi perusahaan bisnis ini, di sana juga ayah sudah siapkan sekretaris buat kamu."

"Iya Yah Insya Allah."

"Yang lebih penting, kamu harus bawa Maira kembali, dan kalian harus tinggal di Bandung. Kebetulan juga Maira kuliah di sana kan?"

"Ahh iya syukurlah, Alvin kira akan LDR dengan wanita itu," Alvin terkekeh pelan.

"Hahaha... apa anak ayah ini sudah jatuh cinta kepada Maira?" goda Akmal dengan alisnya yang dinaik-turunkan.

"Ah Ayah kepo, Alvin malu tauk!"

✈️✈️✈️

إِذَا وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ(1)

لَيْسَ لِوَقْعَتِهَا كَاذِبَةٌ(2)

خَافِضَةٌ رَافِعَةٌ(3)

Maira menghentikan ngajinya ketika Zahra dan Zifa memanggilnya, "Aku lagi ngaji, sebentar!" teriaknya dari dalam kamar.

Lalu Maira melanjutkan mengajinya sampai selesai. Setelah itu, ia melangkah menuju kedua sahabatnya yang tengah menonton tv, "Kenapa?" Maira menduduki diri di tengah-tengah Zifa dan Zahra.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang