6. Pernikahan Terpaksa

13.8K 789 18
                                    

Sebaik-baik bacaan ialah Al-Qur'an.


ِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ


***

Hari demi hari sudah terlewati, detik berganti menit, dan menit berganti jam. Hari yang sudah terlewati tidak bisa diulang kembali. Rasanya ini seperti mimpi bagi Maira, tolong siapapun juga yang bisa membangunkan Maira dari mimpi buruk ini tolong bangunkan, ia tidak sanggup menjalani hidup yang sudah berantakan seperti ini.


"Maira," panggil Aisyah, langkah kakinya menghampiri Maira yang sedang melamun di jendela kamar.

"Hm," hanya kata itu yang terlontar dari bibir Maira, bahkan ia tidak menoleh ke arah Aisyah.

"Maira makan ya sayang, kamu pasti lapar kan?" Aisyah mengusap kepala Maira lembut.

"Enggak Ummi. Maira nggak nafsu makan," tidak ingin ketahuan menangis, Maira buru-buru menghapus air matanya.

Aisyah tersenyum, lalu kedua tangannya menangkup wajah Maira, "Makan sedikit saja sayang, nanti kalau Maira sakit gimana?"

Maira tidak menjawab, ia hanya menghela nafas perlahan.

"Kalau Ummi jadi Maira, apa yang Ummi lakukan?"

"Hm, kalau ummi jadi Maira, ummi akan makan dulu sampai kenyang, setelah itu baru pikirkan lagi."

"Ummi Maira nggak mau nikah sama Alvin please.... Ummi bantu Maira bujuk Abi yaa..." nada suara Maira terdengar memohon, bahkan air matanya sudah siap mengalir.

"Maira sudah berkhalwat dengan Alvin. Mau tidak mau, suka tidak suka. Maira harus menikah dengannya."

Air mata Maira benar-benar jatuh kali ini, ia tidak dapat membendung lagi. Perkataan umminya membuat dada Maira sesak, hatinya sangat sakit.

Maira semakin terisak hebat, lalu Aisyah merengkuh tubuh Maira berusaha menenangkannya, karena momen inilah yang membuat Maira tenang, pelukan dari seorang ibu.

"Demi Allah Maira nggak melakukan itu Ummi."

Aisyah tersenyum, lalu ia menganggukkan kepalanya, "Ummi percaya."

✈️✈️✈️

22 Februari 2017.

Hari yang tidak diinginkan Maira akhirnya tiba. Hari dimana ia akan menjadi istri seorang pria bernama Alvin Zaidan Al-Kahfi.

Banyak orang yang merasakan kebahagiaan setelah akad terucap dari bibir sang pria. Tapi tidak dengan Maira, air matanya semakin mengalir, hatinya hancur. Ingin marah, marah pada siapa? Semuanya sudah terjadi. Entah bagaimana kehidupannya setelah menikah. Bahagia kah? Ia tak percaya. Karena Maira menikah dengan laki-laki brengsek, kalau membunuh orang tidak dosa mungkin sudah dilakukan oleh Maira detik ini juga.

Pernikahan ini dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh dua belah pihak keluarga. Karna Yusuf dan Akmal tidak ingin pernikahan ini sampai ada orang yang tau selain keluarga. Pasalnya pernikahan ini sangat memalukan, dan pastinya menjatuhkan nama baik keluarga.

Untukmu ImamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang