Atas permintaan bunda Lisa kepada Taeyong untuk mengantarkan anak gadisnya itu ke pasar, maka disinilah mereka. Lisa yang memilah beberapa bahan makanan, dan Taeyong yang membawa kantung kresek belanjaan. Persis seperti suami istri yang sedang belanja bulanan.
"Kenapa ga beli sayuran ibu-ibu yang tadi sih, Sa? Kan lebih murah ketimbang itu."
"Sayuran nya layu meski murah, lebih baik yang agak mahalan dikit tapi seger."
"Yaelah belajar menghemat keuangan lah, Sa. "
"Keuangan bisa dicari, tapi kesehatan gabisa dibeli"
"Terserah deh."
Prcuma berdebat dengan Lisa, ia akan selalu menang karena sikapnya yang tak suka merasa disalahkan atas keputusannya. Jadi Taeyong hanya menurut saja, toh ini acara dirumah Lisa, bukan acara tunangan mereka.
Tunangan? Hmm....
Setelah memilih beberapa kebutuhan arisan di pasar, Lisa akhirnya tinggal membeli bahan terakhir, yaitu daging untuk dibuat Sop oleh ibunya nanti. Karena tempat yg dikunjungi keduanya merupakan pasar tradisional, maka akses lalu lalang pembeli disana cukup sempit, hingga kadang ada yg saling dorong mendorong, hingga ada yang menyalip dengan tak santainya.
Lisa yang terlalu asik memperhatikan pedagang-pedagang daging di sekelilingnya, tak memperhatikan jalan nya di depan yang mulai dipenuhi sesak manusia yg sedang berusaha berebutan jalan keluar di ujung sana.
"Yong kek nya beli daging disana aja deh, soalnya —"
Lisa terkejut melihat Taeyong tiba-tiba memeluk bahu nya, membawa nya menuju pinggir, memberikan akses jalan kepada lelaki-lelaki kekar yang melintasi jalan sempit itu. Daripada mereka menabrak bahu Lisa, taeyong lebih memilih mengalah dan membawa gadis itu menepi agar tak bermasalah dengan para preman pasar.
Taeyong tak menyadari seberapa dekat jarak yang diciptakan pemuda itu pada keduanya, ia hanya tetap mengawasi preman-preman itu agar segera berlalu dari hadapan mereka
Dengan posisi tangannya yang masih bertengger di bahu Lisa, menjaga nyaLisa hanya membeku ditempatnya
Melihat wajah Taeyong dalam jarak sedekat ini bukanlah suatu yang menguntungkan bagi Lisa. Karena dua hal penting. Yang pertama ia masih mengingat Wooyoung sebagai pacarnya. Kedua, Taeyong masih penyandang gelar manusia pelemah iman dan Lisa tak bisa berbohong karena pemuda ini lebih tampan dibanding saat mereka pacaran dulu. Semenit lamanya mereka dalam posisi ituDan setelah dirasa jalannya sudah aman, Taeyong menatap Lisa yang sedang menatap dirinya dengan manik yang tak berkedip.
Sejujurnya, telah sekian tahun lamanya, ini kali pertama nya juga melihat Lisa dalam jarak pandang sedekat itu. Lisa masih saja menggemaskan, dan kenapa seorang gadis selalu lebih cantik ketika dia sudah menjadi mantan??? Taeyong jadi heran sendiri.
Daripada menciptakan kesalahpahaman, Taeyong dengan cepat melepaskan tangannya dari bahu Lisa.
"Hmm, sorry Sa. Gw ga berniat modus, cuma biar lu ga knp2 aja, soalnya tadi sesek banget. Takutnya lu di tabrak preman tadi, trus kebanting karena badan lu kurus banget."
Niatnya mau baper, tapi karena dikatain kurus Lisa jadi cemberut.
"Kek lu berisi aja! "
"A-aw! Sa ini di pasar jan buat keributan deh"
"Ya terus kenapa? Di pasar mana ada yang senyap"
"A-ak Lisa! Gw cuma punya dua tangan nih pegang kresek, udahan napa! "
Lisa akhirnya berenti mencubit pinggang pemuda itu, dan memunggungi nya dengan kesal. Bukannya membantu Taeyong membawa keresek, gadis itu malah meninggalkan nya di belakang dengan dua kantung kresek penuh di kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Zone ✔
Teen Fiction"Kita cuma mantan, jangan berkorban terlalu banyak. Aku gasuka!" "Yaudah kalo gitu kita balikan!" Start : 30 November 2019 Finish : 29 November 2020 _________ pict by pinterest cover by ayuuohh