23. Paket Cinta

2.8K 495 79
                                    

Pagi itu, di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Tepatnya di kantin, Soojin datang menghampiri sahabat nya itu, dan makan bersama. Kebetulan hari ini Taeyong ga ada kelas, jadi nya lelaki itu tak ke kampus hari ini. Meski begitu, Taeyong tetap mengatakan bahwa akan menjemput Lalisa siang nanti di Fakultas Hukum.

"Lis, keknya anak-anak bakalan pada ngumpul besok malming," ujar Soojin sambil meminum Boba nya.

"Ngumpul dimana? Kok gw gatau?"

"Udah di bahas di gc WA, lu nya aja yang belom baca."

"Oh ya? Keknya chat nya tenggelem deh. Ya maaf, maba biasanya chatnya rame." Lisa terkekeh sambil menunjukkan vsign nya, membuat Soojin berdecak malas.

"Di chat ama siapaa aja emang?"

"Tau tuh... Banyak nomor asing yang ngechat. Dan kebanyakan dari Fakultas Ekonomi. Siapa yang nyebar nomor gw ya?" Gadis itu nampak berpikir sejenak, dan seketika Lisa menatap tajam Soojin, mengingat gadis itu jurusan Ekonomi di UI, bisa saja itu ulah dia. Soojin yang paham makna tatapan Lisa pun langsung mengibaskan tangan nya.

"Bukan gw Lis, sumpah dah. Lagian buat apa nyebar nomor lu? Bisa-bisa di sinisin gw ama Kak Taeyong."

Lisa menggumam, "Hmm bener juga. Bisa-bisa di labrak juga lu ama Choerry."

Karena Choerry merupakan pendukung nomor satu hubungan Taeyong dan Lalisa, maka sahabat gila nya itu pasti akan mengamuk pada Soojin jika berkemungkinan membuat hubungan pasangan favorit nya retak.

"Hmm... Terus siapa ya?"

Soojin pun nampak berpikir di sana, hingga sebuah pikiran negatif terlintas di otak nya. Ia mendekat ke arah Lisa.

"Gw gamau suudzon sebenarnya Lis. Tapi lu kepikiran gak? Kalo yang nyebar nomor lu Kak Dania? Dia kan Fakultas Ekonomi juga?"

Lisa menatap Soojin dengan wajah serius nya, "Lah... Bener juga."

"Selamat pagi Bibi Kantin."

"Pagi, Neng. Weleh makin cantik aja Mba Dania ini," puji si Ibu Kantin.

Panjang umur.
Lisa menoleh, dan menatap Dania dan sekumpulan teman-teman nya yang memasuki kantin. Dania menatap Lalisa sekilas, tersenyum kecut kemudian mengambil tempat duduk berjarak dua bangku dari tempat Lalisa duduk.

"Percuma makin cantik, Bik. Kalo masih kalah sama Maba."

Dania dan teman-temannya pun tertawa, sengaja menyindir. Namun Lisa tampak acuh tak acuh di sana. Karena Soojin membisikkan nya, "Gausah di dengerin, anggep aja angin lewat."

Lagian jika dipikir-pikir... Ngapain anak Ekonomi makan di kantin fakultas hukum? Caper banget deh....Padahal jarak Fakultas Hukum ke Fakultas Ekonomi tuh lumayan jauh, niat banget Dania caper ke Lisa, huft. Kecuali memang Soojin yang sengaja datang karena di suruh Lalisa.

"Ah mahasiswa baru emang menang karena masih fresh aja lah, Nia. Kita liat nanti aja, berapa lama sih tahan nya? Paling nanti balik ama lu lagi cowonya."

Seorang teman Dania menyaut dengan sinis, kemudian mereka tertawa. Bikin mood makan Lisa jadi hilang, ah... tiba-tiba gerah di kantin ini, padahal ada AC. Udah siang sih, wajar jadi panas.

"Sa...."

Gadis itu menoleh, dan mendapati Taeyong di pintu kantin. Senyum gadis itu pun merekah.

"Eh, Yong!" Dania melambaikan tangannya pada Taeyong, tersenyum manis, dan hal itu membuat Lisa memutar bola mata —malas.

Namun Taeyong hanya mengangguk singkat pada Dania, dan lelaki itu kini menghampiri gadisnya, menepuk sayang kepala nya.

"Udah siang nih, mau balik langsung?" tanya Taeyong, kemudian Lisa mengangguk. Taeyong pun mengulurkan tangannya dan diterima dengan cepat oleh Lalisa.

Mantan Zone ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang