Setelah Taeyong membunuh nya di permainan Werewolf, gadis itu makin kesal saja dengan keberadaan Taeyong yang sedetik pun membiarkannya tenang. Lisa melempar kartu nya ke arah Taeyong, berniat menimpuk lelaki itu. Tapi belum saja kartu itu sampai di kepala Taeyong, benda itu sudah jatuh ke karpet yang mereka duduki.
"Mati mah mati aja, ngapa lu bawa-bawa gw!" Lisa masih kesal disana.
"Lah kan lu yg nyerahin gw buat dibakar. Yaudah si gw kan gamau mati sendiri."
"Lagian lu disini ga diundang, dateng sendiri pulak. Pulang sono! "
"Yah kalo gw pulang ntar lu kangen, Sa."
"Kangen nabok lu? Sini deketan biar gampang naboknya."
"Nah kan lu nyuruh gw deket-deket sama lu. Apaan si Lisa udh punya pacar masih aja ngarep ama mantan. Gw tau gw emang ngangenin, tapi jangan gitu juga, Sa. "
Taeyong sudah ancang-ancang memasang sendal nya. Ia tau bahwa sebentar lagi akan ada singa betina yg mengamuk. Dan benar saja....
"TAEYOOONGGGG!!!!! "
Lisa sudah lelah bersabar tidak menghajar mulut Taeyong selama ini. Kalimat apapun yang keluar dari mulut Taeyong itu selalu membuat hati Lisa membara, ingin rasanya ia memotong lidahnya agar Taeyong takbisa bicara lagi.
Ia tau Taeyong pandai membuat orang kesal dengan kalimat pedasnya. Dan Taeyong tau Lisa bukanlah gadis yang punya kesabaran tinggi untuk mendengar kata-kata kompor nya
Maka disinilah mereka, dengan posisi Lisa yang sudah berdiri mengejar Taeyong di taman rumahnya, ingin menghajar nya dengan sepatu yang sudah siap Lisa layangkan pada pemuda itu.
"Sa Sa sumpah ya itu sendal ada heels nya sedikit, jangan lempar pake itu woy! "
"BODOAMAT! SINI GAK LU! "
Taeyong terus berlari menghindari amukan Lisa yg sudah ancang-ancang mengangkat tinggi sendal nya untuk melempari kepala Taeyong.
"Lisa! Udahan napa! Ga malu apa diliatin anak kompleks."
"Choerry! Tahan temen lo napa dah! "
"Aduhh kak Taeyong, kalo Lisa udah ngamuk begitu, ga berani deh gw kak serius."
Bohong! Choerry padahal biasa menyergap Lisa jika sudah mengamuk, tapi demi melihat moment kedua pasangan favoritnya tersebut, ia berbohong. Lisa pun sudah kalang kabut, ingin menghajar Taeyong sekali.
Hingga....
Wush!
Hup!
Lisa salah sasaran, satu sepatu nya melayang menuju Younghoon, namun berhasil pemuda satu itu tangkap dengan sigap. Tinggal satu sendal masih dipegang tinggi oleh tangan kanan Lisa.
"Kalo kalah WW jangan KDRT juga woy! "
Taeyong masih berusaha menghentikan Lisa dengan kalimat bujukan nya. Tapi tidak berefek apa-apa. Gadis itu masih mengejar Taeyong keliling taman rumahnya. Hingga ibu-ibu dalam rumah pun mulai menengok keluar. Penasaran, apa yang tengah terjadi.
Bunda nya Lisa yang turut menengok anaknya itu pun menggeleng. Lisa selalu berkelakuan seperti anak kecil jika sudah bersama Taeyong, entah bagaimana ceritanya, bunda Lisa pun tak tau. Padahal dengan lelaki lain Lisa sungguh sangat Dewasa dalam menyikapi segala hal, nampak penyabar dan lemah lembut layaknya seorang Gadis Remaja. Beda kasus lagi kalau sudah bersama Taeyong. Lalisa akan berprilaku 180° jika sudah bertemu pemuda satu itu, Bunda nya Lisa jadi bingung.
"Ibu-ibuk, yuk lanjut nge-teh nya... Maklum lah masalah remaja."
Hingga ia pun meminta para ibu-ibu yang masih menengok kelakuan dua remaja diluar sana itu pun, masuk meneruskan obrolan mereka yg sempat tertunda. Omong-omong yang dapet arisan kali ini Bunda nya Jaemin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantan Zone ✔
Teen Fiction"Kita cuma mantan, jangan berkorban terlalu banyak. Aku gasuka!" "Yaudah kalo gitu kita balikan!" Start : 30 November 2019 Finish : 29 November 2020 _________ pict by pinterest cover by ayuuohh