Tahu bagaimana kondisi Renjun saat ini? Dia berbohong kepada keluarganya bahwa ia di telpon oleh agensi, ia pulang ke apartemen lalu meminum alkohol dengan jumlah yang banyak. Ia tidak menyangka bahwa akhir dari hubungannya dengan Hana akan seperti ini, adik kakak.
Dengan keadaan mabuk Renjun mengambil ponselnya lalu menekan ikon telpon dan menelpon seseorang. Dengan sabar ia menunggu seseorang itu menjawabnya. Sampai akhirnya orang itu menjawab.
'Halo hyung?'
'Halo Jeno hehe.'
'Kau kenapa?'
'Aku?Sangat menyedihkan.'
'Hyung?'
'Hehe Jeno, Hana adalah adikku.' Setelahnya ia tiba-tiba menangis.
'Hyung, Kau mabuk?'
'Tidak, hanya meminum beberapa saja.'
'Kau dimana?'
'Apart.'
'Aku kesana, kau jangan macam-macam!'
Pip!Renjun kembali tertawa, ia meminum alkoholnya lagi lalu ia berjalan gontai menuju sofa. Ia tersandung lalu tangannya terbentur meja.
"Argh!"
Tak lama ia melihat lukanya Jeno datang dengan wajah cemas, lalu benar saja pasti Hyung nya akan mengalami hal seperti ini. Jeno hapal ini, walau Renjun tidak sering seperti ini tapi ia tahu kebiasaan Renjun ketika mabuk.
"Astaga hyung! Kau ini aku bilang jangan macam-macam, kenapa tanganmu bisa terluka?"
"Terbentur meja."
"Pasti sakit, tunggu aku akan mengambil kotak P3K."
"Tidak sakit Jeno, ini baik-baik saja."
"Hyung! Menurutlah."
Akhirnya Renjun menurut dan Jeno memasang perban di tangan kiri Renjun lalu jeno memapah Renjun ke kamar dan membaringkannya. Setelah itu Jeno ikut tidur di sebelah Renjun.
♢♢♢
Saat Renjun membuka matanya kepalanya terasa pening lalu tenggorokan nya juga panas. Ia merintih kesakitan.
"Ash."
Jeno terbangun dari tidurnya lalu menoleh ke arah Renjun. "Tunggu sebentar aku ambilkan minum."
Jeno meninggalkan Renjun dengan wajah yang bingung karena tiba-tiba ada Jeno di apartemen nya. Saat kembali Jeno memberikan Renjun minum.
"Kau kenapa disini?"
"Kau semalam melakukan kebiasaannya mu lagi."
"Kebiasaan?"
"Kau mabuk hyung lalu menelpon ku."
"Ah iya aku ingat."
"Kenapa kau sangat hancur begini?"
"Hana adikku."
"Apa maksudmu?"
"Hana ternyata adikku anak dari mantan sekretaris ayahku."
"Jinjja?!"
"Aku tidak menyangka akan hal itu tapi aku harus menerimanya."
"Lalu dimana Hana?"
"Dirumah ku."
"Ibumu?"
"Sempat pingsan, tapi ia akhirnya menerima Hana."
"Ah begitu."
"Kita ada jadwal hari ini?"
"Tidak, kita kosong hari ini."
"Besok kita akan syuting apa?"
"Mini games."
"Ah baiklah, aku mau mandi kau mau pulang atau mau disini saja?"
"Aku disini saja, tapi aku memanggil member untuk kesini ya?"
"Iya."
♢♢♢
Dari dalam kamar Renjun bisa mendengar kebisingan para member di ruang tengah. Mereka sedang meributkan televisi untuk menonton sesuatu.
"Kalian kenapa sangat berisik huh?" Tanya Renjun.
"Hyung kau terlalu dingin, cold is not you style." Ucap Jisung sembari memakan pizza.
"Kalian ini meributkan apa?"
"Film." Jawab Jaemin
"Lebih baik kita bermain saja." Usul Renjun.
"Nah okei okei!" Seru Haechan.
Akhirnya mereka menghabiskan waktu seharian dengan kegiatan random. Mulai dari bermain, menonton film, sibuk sendiri, sampai mereka tertidur.
♢♢♢
Saat sudah menjelang malam Renjun mendapat telpon dari Il Jee untuk pergi ke rumah karena Il Jee mau memberitahu sesuatu ke Renjun.
Sampai di dalam rumah ia tadi di sambut oleh Ibunya dan Hana. Ia mendiami Hana karena ia tidak mau akan kembali lemah jika berbicara dengan Hana.
Setelah makan malam bersama, Il Jee meminta untuk semua anggota keluarga agar tetap duduk di tempatnya. Ia pun mulai berbicara.
"Renjun."
"Apa?"
"Kau harus putus dengan Hana."
"Ya aku tahu."
"Karena itu, Ayah mau menjodohkanmu."
"Mwo?!"
"Iya, ayah mau kau ada yang menjaga."
"Tapi selama ini aku baik-baik saja tinggal sendirian."
"Sebelum Hana datang memang iya, kemarin ayah mendapat info dari jeno bahwa mau mabuk di apartemen."
"Sial." Umpat Renjun.
"Ayah tidak akan memaksamu untuk langsung bertunangan dengannya."
"Aku akan mengenalnya lebih jauh dulu."
"Iya iya ayah tahu, besok kau kosong?"
"Ada syuting."
"Sampai sore?"
"Tidak."
"Baiklah, kau besok pulang saat sore, ayah akan memperkenalkan kalian."
"Baiklah, apa sudah?"
"Sudah."
"Baiklah aku pulang." Saat sedang hendak beranjak, Hana membuatnya terhenti karena ucapannya.
"Apa kau tidak bisa betah disini sebentar."
Renjun menoleh lalu menggeleng.
--•--
Keep scrolling up and press the star!
--tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet • Huang Renjun✓
FanfictionIt's not easy to hide a relationship. ©2020, klabtt.