Mulai dari kejadian waktu itu, Youra terus terusan mimisan sampai saat ini. Sudah genap satu minggu Youra mengalami mimisan yang terus menerus dan juga wajahnya pucat. Jangan tanya bagaimana khawatirnya Renjun, mungkin ia sudah gila jika Youra tidak tersenyum kepadanya. Youra meminta Renjun untuk membawanya pulang karena ia merindukan ibunya.
Sampai di rumah Youra, orang tua Youra langsung panik karena melihat Youra yang di papah oleh Renjun. Padahal Youra masih kuat untuk berjalan, memang dasarnya Renjun yang kelewat posesif.
"Kamu kenapa sayang?" Tanya Violin.
"Tak apa Bu, hanya lelah."
"Tapi ia terus mimisan dalam seminggu penuh." Elak Renjun.
"Kau harus pergi ke dokter sayang." Ucap Violin.
"Aku baik-baik saja, tak ada yang perlu di khawatirkan."
"Kenapa kau tidak mau?" Tanya Renjun.
"Karena aku merasa tidak ada hal serius untuk kasus mimisan ku yang terus menerus."
"Itu membuat kita khawatir." Ucap Renjun.
"Kau lihat? Aku baik-baik saja." Ucap Youra sembari tersenyum dan menggenggam tangan Renjun.
"Baiklah, jika ada keluhan lain kau harus langsung bilang." Ucap Renjun.
"Iya iya, kau ini bawel sekali."
"Karena aku sayang denganmu jadi aku bawel." Ucap Renjun tanpa di filter dahulu, Youra yang mendengar ucapan itu hanya dapat tertunduk. Karena di sana bukan hanya mereka berdua tetapi ada Violin juga. Ingin rasanya Youra menenggelamkan Renjun yang bertampang seperti tidak memiliki dosa.
"Ya sudah, aku pergi dulu." Pamit Renjun.
"Cepat sekali." Kali ini Youra terang-terangan berbicara seperti itu. Karena ya dia mungkin harus membiasakan hal seperti itu.
"Aku harus bekerja bukan untuk masa depan kita?" Ucap Renjun sembari mengusap puncuk kepala Youra.
"Baiklah sana."
"Ibu, Renjun pamit ya." Pamit Renjun kepada Violin.
"Iya, hati-hati di jalan."
Youra dan Renjun pun jalan keluar. Sampai di depan rumah Youra, Renjun berdiri menghadap Youra. Ia menggenggam tangan Youra lalu berucap, "Aku mau kau mencintai tubuhmu, mau itu sakit biasa atau tidak aku mau kau tetap menjaga kesehatan tubuhmu. Aku tidak mau kau kenapa-kenapa, aku selalu khawatir jika harus pergi ke agensi untuk meninggalkan mu sendirian di apartemen, jadi untuk hari ini kau harus benar-benar istirahat ya?"
Youra hanya mengangguk, "Baiklah aku pergi dulu." Renjun berjalan menjauhi Youra. Tetapi Youra berteriak memanggil Renjun dan ia merentangkan tangannya. Renjun yang paham pun mendekati Youra dan ia memeluk tubuh gadis kesayangannya itu, menenggelamkan tubuh gadis itu, menyalurkan rasa hangat yang ada di tubuh Renjun, dan tak lupa Renjun menompangkan dagu-nya di kepala Youra.
--•--
Keep scrolling up and press the star!
--tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet • Huang Renjun✓
FanficIt's not easy to hide a relationship. ©2020, klabtt.