007 ; Backstreet - Express feelings

956 70 26
                                    

Siangnya Renjun terbang kembali ke Seoul bersama anggota dream lainnya. Ia di jemput oleh Paman Kim. Sampainya di apartemen ternyata Hana masih di perusahaan milik Sehun.

Renjun meminta Paman Kim untuk nanti menjemput Hana.

♢♢♢

Saat jam pulang Hana keluar dari gedung Oh Corp lalu Paman Kim langsung menghampirinya dan bilang jika ia harus menjemput Hana. Hana sempat bertanya siapa yang menyuruh Paman Kim untuk menjemputnya tetapi Paman Kim bilang itu dari keluarga Huang. Hana menurut saja lalu akhirnya pulang ke apartemen Renjun.

Paman Kim mengantarnya hanya sampai depan gedung apartemen nya, ia tidak mengantarnya sampai di depan kamar seperti biasanya. Lantas Hana masuk ke dalam lift, lalu saat Hana masuk ke dalam apartemen Renjun, ia tidak bisa melihat apapun lampu di apartemen Renjun ternyata tidak menyala. Lalu saat Hana telah menyalakannya ia melihat dua koper besar yang ada di hadapannya.

Ia tahu itu milik Renjun maka dari itu ia tersenyum sumringah, lalu Ia mengetuk pintu kamar Renjun. Tak ada sahutan sama sekali dari si pemilik kamar, lalu Hana izin untuk masuk.

Saat Hana masuk tercium bau amis, ia melangkah untuk melihat dari mana bau amis itu datang, Hana melihat tetesan darah di depan pintu toilet. Hana berlari ke dalam toilet dan melihat Renjun yang terbaring lemas di dalam bathtub dengan ada darah segar yang keluar dari tangannya. Ternyata Renjun membuat luka pada tangannya. Renjun terlihat sesekali meringis.

Hana yang panik langsung merobek bajunya dan mengikatnya di bagian tangan yang Renjun lukai. Hana menangis karena panik, ia sangat takut. Akhirnya Hana mencoba menelpon Jeno tetapi tiba-tiba tangannya di tarik oleh Renjun, Hana yang tertarik langsung terjatuh di atas tubuh Renjun.

Napas Hana tercekat, Renjun masih memegang erat tangan Hana. Renjun menatap dalam manik mata milik Hana. Seakan masuk ke dalam dunia Hana, Renjun semakin menatap mata Hana. Tangan Renjun yang satunya beralih ke tengkuk Hana, ia menekan tengkuk Hana agar wajahnya lebih dekat. Tak lama Renjun menempelkan bibirnya di bibir Hana, Hana terkejut dengan tindakan Renjun tapi Renjun langsung menahan tengkuk Hana dan melumat bibir Hana dengan lembut. Hana memejamkan matanya, ciuman Renjun terasa sangat lembut dan ini sangat memabukkan.

Setelah lama mencium bibir Hana, Renjun melepasnya lalu berucap. "Hana-ya saranghaeyo."

Dua kata yang dapat membuat Hana syok dan juga ia menatap Renjun dengan wajah bingung. "Aku tahu ini terlalu cepat, tapi aku benar-benar mencintai mu dan itu membuatku selalu memikirkanmu Hana-ya."

Lantas Hana bangun dari tempatnya dan berdiri di samping bathtub, "Aku tidak bisa Oppa mianhae."

"Wae-yo?"

"Aku sudah tidak-"

"Aku tidak peduli, aku senang kau jujur denganku tentang itu. Aku mencintaimu bukan dari fisik Hana-ya."

"Tapi oppa-"

"Aku akan memberikanmu waktu, Jalja-yo Hana-ya."

"Jalja-yo oppa." Hana mengatakannya dengan lirihan yang sangat lemah. Ia masih terkejut dengan keadaan Renjun yang ia lihat, lalu dengan tiba-tiba Renjun menciumnya dan lagi dia menyatakan perasaannya. Hana keluar dari kamar Renjun dan kembali ke kamarnya. Ia bingung dengan keadaannya.

Akhirnya Hana memutuskan untuk bertanya kepada Sehun, ia sekarang berteman juga dengan Sehun. Hana mengirimi Sehun pesan, lalu Sehun langsung membalasnya.

Sehun Sajang-nim


[Sajang-nim.]


[Ada apa Hana?]

[Apa aku boleh bertanya?]


[Silahkan.]

[Bagaimana caranya untuk mengetahui perasaan sendiri kepada orang lain?]


[Menurutku kau akan merasa bahagia, aman, nyaman, dan juga kau akan merasa jika dialah yang sangat peduli terhadap mu.]

[Ah, seperti itu ya. Baiklah terimakasih Sajang-nim atas bantuannya maaf mengganggu, Jalja-yo.]


[Panggil aku oppa jika selalu Sajang-nim aku merasa tua tahu.]

[Ah baiklah oppa.]


[Nado Jalja-yo Hana-ya.]

--•--


Keep scrolling up and press the star!
--tbc

Backstreet • Huang Renjun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang