Sampainya mereka di rumah keluarga Huang. Mereka masuk dan menghampiri Hana yang sedang menonton televisi dan memakan camilan yang ada di hadapannya. Renjun geram, benar. Ia kesal dengan Hana karena jika Hana tidak memintanya pergi ke sini Youra akan baik-baik saja.
Renjun mendengus kasar, membuat Youra dan Hana menoleh ke arahnya tetapi Renjun tetap menatap ke arah Hana dengan tajam. "Ah kalian sudah datang." Ucap Hana sembari berjalan ke arah Youra dan Renjun.
Saat Hana ingin membantu Renjun membuka mantelnya, Renjun menepisnya dengan kasar, "Renjun!" Pekik Youra sembari menatap Renjun.
"Wae?" Tanya Hana.
"Tidak apa apa Hana, maaf Renjun sudah kasar."
"Tidak tidak, aku yang lancang-"
"Diamlah." Ucap Renjun dingin.
"Renjun-" Ucap Youra.
"Kau masuk ke kamarku, ada di lantai dua dengan pintu yang di tempeli stiker dream."
"Tapi-"
"Cepat!" Pekik Renjun, Youra langsung menjauhi Renjun dan Hana lalu masuk ke dalam kamar Renjun.
Hana menatap Renjun dengan takut takut, yang ada di pikiran Hana adalah 'apa kesalahanku?' Renjun tersenyum sinis.
"Kau kenapa sih?" Tanya Hana heran.
"Aku? Aku marah."
"Karena apa?"
"Karena kau."
"Aku? Memangnya salahku apa?"
"Salahmu itu membuat Youra untuk pergi kesini."
"Hah?" Tanya Hana yang masih tidak mengerti dengan ucapan Renjun.
"Youra hampir di cabuli kau tahu!"
"Apa? Ba-bagaimana bisa?"
"Apanya yang bagaimana bisa? Kau tentu tahu aku sudah malas bertatap muka denganmu seperti ini bukan? Seharusnya kau berfikir panjang."
"A-aku tidak tahu aku minta maaf."
"Jika tadi aku telat sedikit saja, aku tidak bisa membayangkannya."
"Aku sungguh minta maaf Renjun, aku tidak tahu." Ucap Hana seraya menangis.
"Untung saja Youra pintar."
"Aku benar benar minta maaf."
"Bukankah seharusnya kau meminta maaf dengan Youra?" Tanya Renjun sinis.
"Ah i-iya aku mau meminta maaf kepada nya."
"Tidak tidak, tidak perlu."
"Kenapa tidak perlu?"
"Karena aku dan Youra akan pergi dari sini sekarang, jangan pernah meminta Youra datang jika itu bukan keperluan yang sangat penting! Youra! Ayo turun!"
Hana masih menangis di posisinya. Youra yang datang dengan wajah cerianya langsung terkejut karena melihat Hana yang menangis. Youra langsung berlari ke arah Hana lalu memeluknya. "Kau kenapa?"
"Aku minta maaf Youra."
"Ah, Renjun pasti tadi berbuat jahat ya? Maafkan Renjun ya."
"Tidak, aku yang meminta maaf."
Setelahnya Youra menghapus jejak air mata di wajah Hana, Renjun mengajaknya pulang tapi Youra tidak mau.
"Kenapa tidak mau sih?" Tanya Renjun geram.
"Aku mau disini dulu, melihat isi kamarmu."
Renjun menghela napas lalu menarik Youra melenggang pergi meninggalkan Hana di lantai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet • Huang Renjun✓
FanficIt's not easy to hide a relationship. ©2020, klabtt.