Saat ini Renjun sedang berjalan beriringan dengan Youra di sampingnya. Mereka berjalan mengelilingi taman yang di tumbuhi banyak bunga. Mereka sedang berjalan di taman bagian depan rumah Youra. Saat kembali Renjun memilih untuk menemui Youra di banding berkumpul dengan anggotanya, tetapi ia memiliki alasan jelas karena Youra sedang sakit jadi manager pun memperbolehkan Renjun untuk pergi ke rumah Youra.
"Youra kenapa lenganmu memar? Apa kau terbentur sesuatu?" Tanya Renjun yang baru menyadari ada memar di lengan sebelah kanan Youra.
"Aku tidak terbentur apapun."
"Tapi ini memar."
"Ah mungkin aku tidak sadar tadi, jadi terbentur."
"Ayo masuk akan aku kompres."
"Tidak apa."
"Harus di kompres."
"Baiklah."
Mereka pun berjalan masuk ke dalam. Lalu Renjun meminta maid untuk mengambilkan es batu dan juga handuk kecil untuk mengompres memar yang ada di lengan Youra.
Tak lama Renjun mengompres memar di lengan Youra, Violin turun dan langsung terkejut karena melihat Renjun yang sedang mengompres lengan anak kesayangannya.
"Ada apa ini?"
"Tidak ada apa-apa bu." Ucap Youra.
"Lengannya memar bu." Ucap Renjun yang membuat Youra menatapnya dengan tajam.
"Bagaimana bisa? Kau terjatuh saat di taman?"
"Dia tidak jatuh, aku pun baru menyadarinya tadi bu."
"Kau terbentur saat tidak bersama ibu sayang?"
"Tidak bu."
"Lalu bagaimana memar ini bisa muncul?"
"Muncul sendiri mungkin."
"Jangan mengada-ada tidak mungkin memar hadir tanpa sebab."
"Ya tapi aku memang tidak terbentur."
"Baiklah baiklah, Renjun kau tolong urus anak keras kepala yang satu ini. Ibu mau ke kantor."
"Untuk apa ibu pergi?"
"Ayahmu akan makan malam dengan klien nya lalu ia mengajak ibu."
"Ah baiklah, hati-hati bu."
"Iya, Renjun ibu titip ya."
"Iya bu."
Renjun pun melanjutkan kegiatan nya yang sempat tertunda tadi. Dan lagi, Youra harus tetap menurut atau ia akan mendapatkan hadiah. Iya hadiah, tetapi Youra tidak pernah ingin hadiah tersebut.
"Sudah ya?" Bujuk Youra.
"Kau ini kenapa susah sekali untuk diam di tempat hah?"
"Aku bosan."
"Nanti memarmu bertambah jika kau tidak bisa diam."
"Ya sudah nyanyikan aku sesuatu."
"Suaraku mahal."
"Renjun!"
Renjun terkekeh, "Mau lagu apa?"
"Apapun."
"My first and last?"
"Ani!"
"Lalu apa?!"
"Promise saja, lagu EXO." Ucap Youra sembari terkekeh di akhir ucapannya.
"Oke."
Renjun pun memulai bernyanyi, begitupun Youra yang bersiap mendengar merdunya suara sang tunangan tampannya. Youra sangat suka mendengarkan suara Renjun yang halus tapi kuat. Ia sangat sangat menyukai suara itu, mungkin setelah suara Sehun, suara Renjun akan menjadi candu yang sangat-sangat candu baginya.
--•--
Keep scrolling up and press the star!
--tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet • Huang Renjun✓
FanficIt's not easy to hide a relationship. ©2020, klabtt.