Typo dimana-mana....
Alaska pulang dalam keadaan mabuk berat. Damien, asisten sekaligus sahabat baiknya membopongnya masuk kedalam mansion. Melewati ruang keluarga yang masih ramai oleh anggota keluarga Dirgantara.
Mereka semua menoleh, melihat Damien yang sedang membopong seseorang dengan susah payah. Langit yang pertama kali menyadari siapa itu, langsung berlari menghampiri sahabat kakaknya itu, membantu membawa kakaknya yang setengah sadar itu ke kamar.
Melody dan Tara menyuruh bi Surti dan ART lainnya membawakan air hangat dan handuk kecil untuk membersihkan tubuh Alaska.
"Apa terjadi sesuatu pada Alaska, Damien?" Tanya Aryo sang ayah.
Pasalnya Alaska sangat jarang mabuk-mabukan kalau pikirannya sedang tidak kalut.
"Sepertinya Alaska kembali mengingat adiknya om.." beritahu Damien.
"Sepanjang perjalanan ia terus meracau, memanggil nama Princess."
Semua orang menatap sendu Alaska yang setengah sadar dan nampak menggumamkan sesuatu. Melody membersihkan tubuh anaknya dengan handuk dan air hangat sambil sesekali menghapus air matanya yang mengalir. Sakit sekali saat melihat putranya yang kuat menjadi rapuh karna kehilangan seseorang yang begitu sangat berharga baginya, bukan hanya baginya melainkan seluruh anggota keluarga Dirgantara.
"Princess... Princess... Kamu dimana sayang? Abang merindukanmu. Bunda... Bunda..." Racau Alaska.
"Caramel..." Gumam Alaska.
"Caramel?" Ucap Embun, alisnya mengerut.
"Apa kamu kenal Caramel?" Tanya Richard.
Embun menggeleng. "Tapi, ada adik kelas ku yang bernama Caramel. Saat pertama kali bertemu dengannya, aku seperti merasa pernah melihat wajahnya sebelumnya. Tapi aku lupa dimana?"
"Kita ke ruang keluarga sekarang," putus Richard.
Mereka semua telah berkumpul di ruang keluarga kecuali Damien yang sudah kembali kerumahnya yang tak jauh dari mansion Dirgantara.
"Jadi-"
"Jadi gini loh grandpa.. tadi pas istirahat Embun duduk satu meja sama Fourich boy-"
"Fourich boy?" Tanya kelima orang tua disana.
"Itu loh nama gank yang disematin siswa-siswi disana buat dia sama temen-temennya," jelas Banyu dengan senyum mengejek.
"Jangan menghina gank aku ya kak. Aku tahu sebenarnya kakak itu iri kan? Soalnya diantara anak Arya dan Tara, aku yang paling populer." Bela Embun.
Fyi, sifat Embun bertolak belakang kalau sudah berada dirumah, berkumpul dengan keluarganya. Ia akan ceria, cerewet dan jahil. Tapi terkadang, kakak kembarnya selalu menindasnya -sebagai saudara maksudnya-
KAMU SEDANG MEMBACA
DANDELION
Teen FictionSedari kecil tinggal di panti asuhan tak membuat Caramel Malaika Princessa atau yang biasa disapa Kara ini tak bahagia.... Buktinya, ia selalu bisa tersenyum walau harus bekerja banting tulang demi melunasi pinjaman bank yang dilakukan oleh ibu pant...