11. Meet family

67.6K 3.2K 104
                                    

Aryo memasuki mansion dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aryo memasuki mansion dengan senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya. Di balik punggungnya, seorang gadis sedang bersembunyi.

"Assalamualaikum... Lihat siapa yang kembali?" Ucap Aryo menghampiri seluruh keluarganya yang sudah menunggu di ruang keluarga. Tidak semuanya, karna yang berkumpul hanyalah para orangtua.

Langit kembali lagi ke Rumah Sakit karna ada operasi yang harus ia tangani. Si kembar, sedang dalam perjalanan pulang dari kampusnya. Embun, berada dikamarnya dan sebentar lagi akan turun. Sementara Alaska, ia masih berada di kantor.

Semua menoleh dan langsung tersenyum begitu mendapati seorang gadis cantik keluar dari balik punggung Aryo.
Melody langsung berlari dan memeluk Caramel dengan erat.

"Putri Mama... Akhirnya kamu kembali sayang. Mama kangen..." Ungkap Melody.

"Gantian dong mba, aku kan juga mau peluk putriku. Haii sayang, kamu bisa panggil saya mommy sama seperti kakak-kakak kamu." Ucap Tara.

Caramel hanya mengangguk menanggapinya, ia tak tahu harus dengan cara apa menanggapinya.

"Ini suami mommy. Dia adik papa kamu..." Tara mengenalkan Arya.

"Hello sweetheart... Call me daddy oke??" Ucap Arya memeluk Caramel.

Caramel menatap ke sekeliling dan mendapati kakek tua berdiri dengan tongkat kayunya sedang menatapnya lekat. Matanya mengerjap, lalu ia tersenyum dan berlari menghampiri kakek tua itu untuk memeluknya.

"Ini pasti grandpa? Saat Papa menceritakan grandpa, Kara penasaran dan sudah tidak sabar ingin bertemu grandpa. Dan ternyata Papa benar, grandpa terlihat sangat muda dari usia aslinya.." ungkap Caramel.

"Hahahaha.... Benarkah??" Tanya Richard tak percaya.

"Um.. Apa wajah Kara terlihat berbohong?"

"Tidak honey..."

Dari lantai atas, Embun dapat mendengar suara tawa sang kakek. "Ada apa nih? Suara tawa grandpa sampe kedengeran ke at-" ucapan Embun terhenti saat melihat siapa yang berdiri dihapan sang kakek.

Ia berlari dan langsung memeluk Caramel. "Sugar..." Gumam Embun.

"Hhhh... Kak Embun sesak... Aku nggak bisa napas kak... Hhh..."

Embun tak mendengar ucapan Caramel. Malah ia semakin mengeratkan pelukannya. Sampai seseorang menarik kerah belakang bajunya.

"Elo mau bikin adek gue mati?" Omel Banyu, tak melepaskan tangannya dari kerah baju Embun.

Berbeda dengan Banyu, Biru justru menyentil kening Embun hingga memerah.

"Uhukk... Uhukk... Kak Embun peluknya kenceng banget." Sewot Caramel.

"I am so sorry sugar... Kakak hanya menyalurkan rasa rindu kakak," sesal Embun.

"It's okay kak..."

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang