30. Taruhan Rahasia

4.1K 257 30
                                    

Vira menatap jalan yang begitu sepi dan gelap, sepanjang perjalanan ia hanya bisa menangis dalam kebisuan. Dirinya tak tahu harus bagaimana, Vira begitu takut kalau ketiga cowok ini akan melakukan hal yang tidak-tidak padanya. Ia juga sangat bingung harus meminta bantuan pada siapa karena ponselnya kini sudah diambil alih oleh Rega.

Lelaki itu memberhentikan motornya di depan sebuah warung yang begitu kecil, membuat hati Vira semakin was-was dan tidak karuan. Ia hanya bisa berharap seseorang datang dan bisa menolongnya.

"Turun!" suruh Rega ketus.

Vira menurut lalu turun dari motor Ninja itu, dirinya berdiri di samping motor Rega lalu menatap ketiganya.

"Kenapa, Ga? Kok berhenti di sini?" tanya salah satu teman Rega.

"Gue mau simpen nih cewek di sini," jawab Rega sambil menunjuk Vira dengan dagunya.

"Emangnya mau kita apain?" Mendengar ucapan itu Vira semakin takut, ia menunduk lalu mundur menjauh dari mereka.

"Kita apain ya?" Rega menatap Vira dari atas sampai bawah. Lalu seringainya muncul saat Vira menatap Rega sekilas.

Rega mendekat pada kedua temannya lalu membisikan sesuatu di sana.

"Ide bagus!" seru mereka bersamaan.

"Yaudah bawa masuk ke dalem, terus ntar jam sebelas kalian bawa dia darisini!" perintahnya pada kedua temannya itu.

"Nggak kelamaan?"

Rega menatap jam tangannya.

"Enggak."

Di saat berbincang mengenai Vira, tiba-tiba cahaya motor yang begitu terang menghampiri mereka.

Rega menautkan alisnya menatap pemotor itu yang sedang membuka helmnya.

"Vio?" ucap Rega membuat Vira langsung menatap seseorang yang bernama Vio tadi.

"Nama itu, nama kakaknya Dio?" batin Vira

"Bawa masuk!" bisik Rega pada kedua temannya untuk segera membawa Vira masuk ke dalam sana.

"Darimana aja lo?" tanya Vio sambil turun dari motornya lalu menghampiri Rega.

"Ada urusan bentar,"

"Tuh cewek siapa?" Vio kembali bertanya, ia rasa perempuan tadi sangat tidak asing di matanya.

"Mainan baru." ucap Rega disusul tawa kecil di akhir kalimatnya.

"Gue kayak kenal sama tuh cewek," ucap Vio sambil terus menatap punggung Vira yang sedang dibawa pergi oleh kedua teman Rega.

"Serius?"

Vio terdiam sebentar lalu mengangkat kedua bahunya.

"Nggak yakin."

"Terus lo kapan mau ke arena? Anak-anak udah pada dateng," paparnya.

"Iya, gue juga mau cabut."

"Yaudah cepetan!" suruhnya.

"Terus lo nggak mau nonton?" tanya Rega ketika Vio sudah siap pergi dan kembali menaiki motornya.

"Gue mau pulang, banyak tugas." Vio kembali memakai helm fullface-nya lalu menyalakan mesin motornya dan melaju begitu cepat dari pandangannya.

Setelah Vio pergi darisana Rega langsung masuk ke dalam warung yang ditempati Vira bersama teman-temannya.

"Lo berdua jagain dia, gue mau cabut sekarang." pamit Rega pada kedua temannya.

"Oke, ntar kita nyusul!" balas salah satu dari mereka.

Cross the Line Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang