CERITA INI AKAN PINDAH KE AKUN Nurhalisaicha3
👑HAPPY READING👑
•
•
•
•
•
•••Arthur melajukan motor begitu kencang, membela kota jakarta yang tak begitu ramai lagi karena memang jam sudah pukul 02.45, bayangan tentang tuntutan orang tua itu membuatnya marah tak bisa berbuat apa-apa.
"Kakek kasih kamu opsi, keluar negeri untuk melanjutkan study bisnis, atau kamu terima perjodohan dengan putri SUN GRUB," Ucap Orang tua penuh penekanan, walaupun umurnya sudah hampir kepala tujuh tapi dia masih memimpin Perusahaan sebesar BRATA GRUB.
Cowok itu berhenti di depan sebuah rumah besar, nampak lampu rumah itu tidak terlalu terang karena pastinya penghuninya telah tidur lelap.
"Jika kamu tidak memilih dalam sebulan, jangan harap di belakang namamu masih tercantum BRATA,"
Kata-kata itu masih terngian-ngian. Dia merasa tak bisa apa-apa, dia hanya punya waktu satu bulan untuk berfikir.
Dia mengambil handphone pada saku celananya, mengetik sesuatu untuk di kirim ke seseorang. Setelahnya, dia pun melajukan motornya lagi dengan kecepatan di atas rata-rata.
•••
'Gue sakit, abis kecelakaan jangan kesekolah yah. Jadi suster gw, sehari aja. Nggak papa bolos.'
Pesan yang terkirim pukul 03.00 pas itu, membuat Sakila sedikit khawatir. Arthur kecelakaan dan dia mengirim pesan pada dini hari. Apakah parah? Pikirnya.
Drttt...Drtttt
Ponsel Sakila berbunyi dengan nada telephone bukan pesan, dia melihat nama orang yang menelpon 'Kalvin'
"Halo, kila." ucap Kalvin di sebelah sana.
"Iya, halo." jawabnya
"Langsung aja, Arthur kecelakaan terus dia nggak mau kerumah sakit di tambah nggak mau di jenguk, maunya cuma lo," ucap Kalvin pajang kali lebar.
"Kamu tau Arthur dimana?" Tanya gadis itu.
"Apartemen lightsun nomor 61A, kalau lo mau masuk tinggal pencet tombol merah samping pintu". jawab Kalvin.
"Oke, makasih."
•••
Room 61A.
Sakila bingung, dia takut salah ruangan tapi rasanya tempat ini sudah tepat.
"Apartemen lightsun, kamar 61A." ucapnya. "Benar kok," gumamnya lagi.
Ia pun melihat sebuah tombol merah samping pintu. Tombol yang di maksud Kalvin tadi. Dengan ragu gadis itu memencet tombol itu.
Klik.
Suara pintu terbuka membuat Sakila kaget, kok bisa terbuka sendiri. Pikirnya.
Dengan ragu memegang knop pintu, takut salah masuk itu yang sedaritadi gadis itu pikirkan.
Setelah membuka luas pintu, yang pertama di lihat oleh Sakila adalah ruangan dengan sofa dan Televisi dan sebuah alat untuk bermain game. Suasana ruangannya tenang dengan nuansa putih abu-abu.
Ruangan itu begitu rapi, Sakila melangkah begitu ragu. Dia melihat sebuah ruangan dengan pintu terbuka sedikit membuatnya menebak bahwa itu adalah kamar Arthur.
Gadis itu memegang knop pintu dan masuk. Melihat seseorang di balkon yang sedang serius menatap pada langit yang terang.
"Takut banget masuk ke apartemen gue," ucap orang itu, tidak menoleh tapi sakila dapat mendengar suaranya dan pastinya mengenali.
Sakila melihat dari atas sampai bawa, tidak ada yang luka. Pikirnya.
"Sini," panggil Arthur akhirnya menoleh, memperlihatkan mata panda nya karena memang dari semalam dia hanya tidur dua jam.
Sakila memperhatikan wajahnya, tidak ada yang luka. Terus apanya yang kecelakaan.
Arthur mendekat dan menarik gadis itu untuk berdiri di dekatnya.
"Temenin gue hilangngin mata panda ini," ucapnya.
Sakila telah melihat jelas mata cowok itu.
"Kok bisa gini?" Tanya Sakila sambil menyentuh pipi cowok itu.
"Ini kecelakaannya, nggak bisa tidur gara-gara mikir Kamu. Aku rindu," ucap Arthur memasang wajah tak dapat di definisikan dan kata yang berubah Aku-Kamu.
"Gombal. " Sakila langsung saja menepuk pipi Arthur. Untung cuma mereka berdua, kalau tidak Sakila malu dengan gombalan Arthur.
"Aduh," Arthur pura-pura mengaduh kesakitan. "ini kangen, kok malah di tabok," ucapnya memelas.
Sakila memutar bola matanya. Roh apa yang memasuki Arthur sampai sok manis begini.
"Kenapa nggak tidur?" Tanya Sakila tak memperdulikan aduan sakit Arthur tadi.
"Kan udah bilang tadi, kangen kangen ama pacar sendiri," ucap Arthur penuh kekehan karena melihat Sakila memutar bola mata.
"Kamu lagi ada masalah?" Tanya Sakila.
"Nggak ada, kan tadi gue bilang Sakila sayang kangen." ucap Arthur lagi.
"Kamu nggak ada bakat gombal, cuma punya bakat berantem," ucap Sakila.
"Kan gue ini Arthur, bukan Dilan. Tapi, sekali-kali gombalin pacar sendiri, " kekeh Arthur.
"Terus kita ngapain disini?" Tanya Sakila.
"Dasar cewek banyak tanya untung sayang, yah mau Quality time ama pacar lah," ucap Arthur menarik Sakila kepelukannya.
"Udah jam 07.15, berarti kamu bolos, " ucap Arthur, lalu memejamkan matanya merasakan hebusan angin pagi dengan pelukan bersama Sakila. Dia hanya ingin memiliki waktu khusus hari ini bersama Sakila.
Kemarin-kemarin terlalu banyak masalah, tapi hal yang pertama yang harus dia lakukan tidur dengan usapan tangan Sakila di kepalanya.Seperti saat ini, Sakila yang setia berada di sampingnya sesekali mengusap lembut kepala cowok itu, memberikan kenyamanan.
"Tidur yang nyenyak, kamu jelek kalau punya mata panda. " ucap sakila membuat cowok itu meraih tangan sakila yang bebas di pipinya dan mengenggamnya lalu tertidur pulas.
VOTEMENT
SALAM
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR IS MY BADBOY
Teen FictionCERITA DI PINDAHKAN KE AKUN [Nurhalisaicha3] " KALAU ADA YANG BERANI LUKAIN DIA, GUE JAMIN BESOK DIA DAN KELUARGANYA HANCUR, " arthur sangat marah, melihat sakila tergeletak pingsan. "DAN SOAL PERATURAN YANG GUE BUAT, MULAI HARI INI DIHAPUS, " hal y...