CERITA INI AKAN PINDAH KE AKUN Nurhalisaicha3
🌚Happy reading🌚
[ MARAH ]
.
.
.
.
.…
Setelah kejadian semalam, sakila sama sekali tak berniat menyalakan handphonenya yang ia off kan.
Dia tak ingin terus di hubungi oleh arthur atas kelakuan arthur yang spontan memberi bogeman kepada azka.
Walaupun semalam azka telah menjelaskan bahwa Arthur tak memiliki salah, dengan alasan azka sengaja membuat arthur penasaran tanpa memberitahunya bahwa ia adalah kakak sakila
Pagi ini sakila sangat malas bergerak keluar dari kamarnya, dia lebih memilih mengurung diri di kamar.
Satu teriak membuat sakila kaget, suara itu berasal dari adiknya SINTIA. Adiknya itu tak memberitahu jika dirinya telah pulang dari belanda.
" Sakika, where are you? " teriak sintia dari lantai satu yang dapat di dengar oleh sakila yang berada di lantai dua.
Gadis itu menaiki tangga, menuju kamar sakila yang tertutup rapat.
Sintia mengetuk pintu itu, yang sama sekali tak terkunci.
" Hola, baru bangun yah, " ucap sintia yang melihat sakila baru saja keluar dari toilet kamarnya.
" Tau, pake nanya, " ketus sakila.
" Oiya, nih, " sintia memberika satu paket tas yang tak tahu apa isinya, " Ini dari oma, katanya ketinggalan pas kakak pergih, " lanjut sintia.
Sakila ingat, ia lupa mengambil penangkap mimpinya yang sangat ia jaga. Penangkap mimpi itu pemberian dari seseorang yang sangat sakila sayangngi dulu, dan sekarang entah rasa sayang itu masih ada jika ia bertemu kembali. Pikirnya.
" makasih, " ucapnya singkat.
Sintia pun melangkah keluar dari kamar sakila, ia butuh istirahat.
Sakila menata penangkap mimpi itu pas pada jendela dimana matahari akan memberikan sinarnya, dan hembusan angin yang akan membunyikan bel di penangkap mimpi itu.
Dia tersenyum melihat penangkap mimpi itu, dia serasa merindukan orang itu.
~°~°~°
Tak terasa matahari telah berganti dengan rembulan.
Sakila sekarang berada di balkon kamarnya, entah sejak kapan itu menjadi kebiasaan sakila, sebelum tidur akan menatap langit malam.Deruman motor membuat sintia yang sedang asik ngemil di ruang tengah, segera mengintip di jendela, dia dapat melihat jelas wajah cowok itu.
Cowok itu semakin mendekat pada pagar rumah, tapi tak berniat memencet bel.
Sintia melihat cowok itu berbalik untuk kembali ke motornya,
" Arthur, " baca sintia pada bagian belakang jaket yang di pakai cowok itu.
Ternyata cowok itu adalah arthur, sintia sama sekali tak mengenali arthur karena memang mereka sama sekali belum pernah bertemu.
Sedangkan sakila masih setia menatap kerlap-kerlip bintang dan sinar abadi rembulan, seharia ini ia tak membuka handphonenya pasti sudah banyak notif dari temannya ataupun arthur.
Gadis itu pun melangkah memasuki kamarnya, sekarang pukul sepuluh lewat dua puluh lima menit, tapi sakila masih belum mengantuk.
" ini penangkap mimpi, " ucap cowok itu memberikan paket tas berisi penangkap mimpi berwarna pink dengan bel kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR IS MY BADBOY
Fiksi RemajaCERITA DI PINDAHKAN KE AKUN [Nurhalisaicha3] " KALAU ADA YANG BERANI LUKAIN DIA, GUE JAMIN BESOK DIA DAN KELUARGANYA HANCUR, " arthur sangat marah, melihat sakila tergeletak pingsan. "DAN SOAL PERATURAN YANG GUE BUAT, MULAI HARI INI DIHAPUS, " hal y...