CERITA INI AKAN PINDAH KE AKUN Nurhalisaicha3
😌Happy reading😌[ Salah paham ]
.
.
.
.
...Pagi ini sakila telah siap untuk ke panti asuhan.
Tadi malam, setelah adengan pelukan itu, arthur menghantar sakila pulang, dengan alasan gadis itu di larang larut malam, akhirnya arthur percaya.
Sejak tadi pagi ia sering tersenyum, memikirkan kejadian tadi malam membuatnya akan gugup berhadapan dengan arthur.
Asli sikap sakila itu manja, jika ia sudah nyaman dengan seseorang maka ia akan besikap manja, sama dengan halnya sekarang ia terus saja meminta agar azka membelikannya cokelat.
Azka memang sering membelikanya cokelat, dan sekarang sakila menuntut untuk di belikan oleh cokelat.
" Kakak, bentar kalau lewat toko cokelat, kita singgah yah, " ucap sakila.
" Kita nggak lewat di sana sakila, " jelas azka membuat sakila mengerucutkan bibir kecewa.
" Kan bisa lewat sana, " sakila mengajukan lagi.
" Kalau lewat sana pasti lama nyampe, " elak azka.
Sekarang mereka berada di dalam mobil, tidak mungkin membawa motor karena banyak sekali barang-barang yang ia ingin sumbangkan ke panti asuhan.
" Palingan cuma 15 menitan lamanya, " lagi-lagi sakila merengek.
"Yaudah, " azka pun mengalah, dan membuat sakila tersenyum sumringah dengan jawabannya.
Kali ini sakila berniat membeli cokelat untuk anak panti asuhan, yang pastinya di sukai anak-anak.
~°~°~°
Mereka telah sampai di panti asuhan, tempat di mana orang tua sering membawa mereka ke sana, namun sekarang kedua orang tuanya sangat sibuk dengan itu pekerjaan dimana ayahnya adalah seorang CEO, dan ibunya seorang manager model.
Sakila memasuki panti asuhan dengan tersenyum, dulu ia sama sekali tak menyukai tempat ini. Yah dulu. Waktu ia berumur sepuluh tahun ia cukup suka, namun berjalannya waktu dan pergaulannya dulu dia menjadi sangat benci dengan tempat ini.
" Eh den Azka, " ucap ibu paruh baya itu yang merupakan pemilik panti asuhan tersebut.
Sakila Hanya berdiri, dia ingat wanita yang berada di hadapannya.
" Dia siapa den azka, " tanya wanita paruh baya itu tak mengenali sakila, karena sakila memang sangat jarang atau sudah tidak pernah ikut ke panti asuhan sejak ia duduk di bangku kelas enam.
" Dia sakila, " ucap azka.
" Sakila? " ucap heran wanita paruh baya itu, ia sungguh tak mengenali sakila.
Sakila baru sadar, namanya dulu bukanlah sakila.
" Ahhh, pasti dia pacar den azka, " tebak wanita paruh baya itu.
Tanpa berfikir azka mengangguk, ia sengaja supaya sakila tak berfikir tentang masalalunya. Sakila sontak kaget, namun pasrah ia mengerti maksud azka.
" Oh, yaudah ayo masuk, " ajak wanita itu.
Sakila tersenyum melihat anak panti asuhan, tatapannya jatuh pada gadis kecil yang berumur lima tahun, namun sakila menatapnya sendu, kasihan dengan keadaan anak itu yang lumpuh.
Sakila pun mendekat ke arah anak gadis itu yang hanya duduk di kursi roda sambil memerahatikan teman-temannya yang asik bermain peta umpet.
" Kamu mau cokelat, " tawar sakila yang sudah berada di dekat anak gadis itu dan berjongkok.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR IS MY BADBOY
Ficção AdolescenteCERITA DI PINDAHKAN KE AKUN [Nurhalisaicha3] " KALAU ADA YANG BERANI LUKAIN DIA, GUE JAMIN BESOK DIA DAN KELUARGANYA HANCUR, " arthur sangat marah, melihat sakila tergeletak pingsan. "DAN SOAL PERATURAN YANG GUE BUAT, MULAI HARI INI DIHAPUS, " hal y...