CERITA INI AKAN PINDAH KE AKUN Nurhalisaicha3
🍭HAPPY READING🍭
•
•
•
•
•
•••Gadis bernama lengkap SAKILA ANDRIANA ALETTA, berjalan dengan riang menuju kelasnya, senyum tak luput dari lingkarang pipinya. Kemarin saar Arthur datang kerumahnya, cowok itu membawa Sakila ke sebuah pameran malam, masih ingat tidak pameran malam dimana Arthur memukul Azka, di sanalah cowok itu membawa Sakila. Katanya itu sebagai perminta maafan karena pernah membuat malam kesenangan gadis itu rusak karena perkelahian salah paham.
Semua masalah seakan terselesaikan, beban dari gadis itu menjadi lebih ringan. Namun ada juga hal yang membuatnya sedih, kembarannya itu kembali ke belanda tanpa sakila antar ke bandara di tambah keadaannya mendadak.
Memasuki kelasnya dengan senyum dan mendapatkan sapaan dari temannya yang berada di teras kelas ataupun di dalam kelas.
"Morning sweety" sapaan manis seorang kinan dengan senyum merekah.
"Lagi senang banget nih?" goda Amel. Pasalnya kemarin gadis itu kepergok dengan amel di pameran.
"Tiap hari juga aku selalu senang kok," Elak Sakila.
"Tapi hari ini lebih dari hari sebelumnya kan?" goda lagi Amel menaikan alisnya.
"Apasih,nggak"
"Kalian denger nggak berita baru ini?" Tanya kinan yang saat itu masih fokus pada handphonenya.
"Apa?" Tanya Amel kepo.
"Ada anak baru, di tambah dia cowok, dan yang paling wow di sepupu Arthur," ucap Kinan begitu antusias.
"Sepupu Arthur,Lo kenal kil?" tanya Amel, yang mendapat gelengan dari gadis itu.
"Kalian kaya kurang kerjaan, ngurusin gituan, buang-buang waktu" Terang Nita, gadis itu sudah sedaritadi berada di sana, dan tidak memiliki minat untuk bergabung membahas sesuatu yang menurutnya buang waktu.
"Aelah nit, sekali-kali ngomongin cowok, lu mah serius mulu," ucap Amel.
•••
Kaki di atas meja, sambil mengemut gula-gula kaki pemberian dari temannya sandi. Mereka semua heran, sejak kapan seorang Arthur menetap di kelas dan parahnya menunggu bel masuk.
"Ngapain nih kitanya," ucap Sandi merasa bosan di kelas dengan posisi di atas meja sambil bersilah di tambah mengemut gula-gula kaki.
"Belajar bego," Ucap Ryan.
"Iya gue tau lo lagi belajar melupakan sih nit-nit" Ledek Sandi.
"Anjir lo," kesal Ryan sambil melempari tusuk gula yang sudah habis dia emut.
"Gue denger, sepupu lo sekolah disini thur?" Tanya Kalvin, tak memperdulikan pertengkaran antara dua kurcaci itu.
Arthur, cowok itu menoleh setelah Kalvin menanyainnya, ia mengangkat alisnya. Pasalnya dia tidak tau jika Sepupunya itu akan besekolah di sekolah yang sama, itu berarti dia akan sering bertemu dengan cowok yang sama sekali tidak ingin dia lihat.
"Gue nggak tau, dan bodo amat." jawab Arthur acuh, dan menggigit habis gula-gulanya.
"Lo lupa bego, kalau sepupunya itu, Rival Arthur dalam segala bidang," ucap Ryan.
Arthur berdiri, membuang tusuk gula-gulanya kesembarang tempat, dia seperti terlihat kesal. Dia membuka dasi yang sedaritadi bertengger rapi di leher bajunya, mengikatnya pada kepalanya lalu naik ke atas meja dan melompat kebawah.
Kring... Kring...
"Gue mau bolos kalau lo pada mau ikut, ayok," Ajak Arthur.
Kalvin, Ryan dan Sandi tersenyum sumringah, akhirnya Arthur yang doelue kembali, mereka sedikit. khawatir tadi jika benar Arthur menetap di kelas, pasalnya sebentar ada ulangan Matematika, dan mereka benci itu.
"Gitu dong," ucap Sandi.
"Di, lo mau ikut?" Tanya Kalvin pada cowok yang sedaritadi hanya diam, terlalu malas untuknya untuk ikut bicara.
"Bentar ulangan, gue nggak ikut dulu," begitulah jawaban cowok itu, dan inilah sifat seorang Aldi. Berteman dengan cowok nakal tapi tidak sampai ikut nakal.
"Oke, semoga dapat seratus Aldi," ucap Kalvin. Beginilah mereka, tidak memaksa, bukanya Aldi tidak solid, tapi dia memang mengedepankan belajar ketimbang teman.
•••
"Kamu yakin mau sekolah di sini," ucap ibunya yang tidak lain adalah kepala sekolah.
"Iyalah bu, saya udah ijin ama mama saya," kekehnya.
Karleta, kepala sekolah sekaligus ibu cowok yang berada di depannya hanya memutar bola matanya malas, melihat putranya.
"Bu, saya mau sekelas dengan Arthur," ucapnya.
"Kelas udah full, tidak ada bangku," ucap Karleta.
"Tinggal tambahin, apa susahnya. Pokoknya Angkara mau sekelas Arthur." tegasnya, dan berdiri dari duduknya.
"Saya bakalan cari sendiri kelasnya bu," ucapnya sopan, ala ala anak baru.
•••
Arthur cowok itu sedang bersantai di rooftop sambil mengesap rokoknya. Hari ini moodnya hancur. Pertama, dia belum bertemu dengan Sakila, kedua ada berita bahwa sepupunya hari ini menjadi anak baru.
Teman-temannya bingung, mengapa Arthur benci dengan sepupunya itu. Ada masalah apa sebenarnya antara Arthur dan Sepupunya itu.
"Nanti malam nggak recana apa gitu?" Tanya sandi, bibirnya sudah merah akibat fanta yang ia minum.
"Nggak ada," jawab Arthur.
"Gimana kalau bentar malam kita main domino sambil minum," masukan Kalvin itu membuar Arthur mengangkat alisnya sebelah. Menarik, katanya dalam hati.
"Oke, juga." ucap Arthur, mematikan Rokoknya.
"Udah mau istirahat, gue mau ketemu Sakila dulu." ucapnya
"Aelah, tau kok kita yang nggak jomblo," kata Ryan.
"Makannya move on Ryan dari nit-nit biar nggak jomblo," ucap Sandi, mendapat tatapan sinis dari Ryan.
•••
Cowok itu melangkah mencari letak kantin. Tadi ia telah mendapatkan Kelas yang ia cari ralat ia inginkan.
Ia melihat kiri dan kanan berharap menemukan kantin itu, dia lupa bahwa sekolah ini cukup luas, dan bodohnya dia malas untuk bertanya karena apa? Karena sedaritadi orang-orang berbisik tentang dirinya. Dia tau dirinya ganteng tapi tidak segitu juga kali sampai berbisik. Pikirnya.
"Aduh," pekik kesakitan seseorang.
Akibat dari cowok itu, menoleh ke kiri dan kanan mencari kantin membuatnya menabrak seseorang.
"Sorry, sorry,"ucapnya membantu memungut buku gadis itu.
"Dinda," kagetnya
Hai... Hai...
Apa kabar? Lama tidak up di cerita ini.
Tau siapa dinda? Pasti yang baca betul tau siapa itu dinda.mweheh
08112019
SALAM
XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
ARTHUR IS MY BADBOY
Roman pour AdolescentsCERITA DI PINDAHKAN KE AKUN [Nurhalisaicha3] " KALAU ADA YANG BERANI LUKAIN DIA, GUE JAMIN BESOK DIA DAN KELUARGANYA HANCUR, " arthur sangat marah, melihat sakila tergeletak pingsan. "DAN SOAL PERATURAN YANG GUE BUAT, MULAI HARI INI DIHAPUS, " hal y...