YANG MANIS SHELLO

3.1K 416 21
                                    

Shello menggeliat dalam tidurnya. Mengerjapkan mata lalu melirik arloji yang diletakkannya di meja samping. Masih pukul 05.10 pagi.
Ia seperti merasakan sesuatu yang aneh di bagian kiri tubuhnya. Membuatnya melirik kesamping kiri.

"Astaga!!!!!" pekiknya.

Ia kaget bukan kepalang melihat seseorang yang tidur disampingnya. Membaringkan separuh tubuhnya ditubuh Shello. Memeluk lembut perut Shello. Dan lengan kiri Shello dijadikannya sebagai bantal.
Perempuan itu masih pulas dengan wajah dibahu Shello.
Dan selimut putih pun menghangatkan mereka berdua.

'Ku kira guling'

Shello seperti mengingat ingat sesuatu. Ya, sebenarnya semalam posisi tidur mereka tidak seperti itu.
Shello tidak tahu pasti, sebab Shello terlelap lebih dulu sedangkan Saphira masih sibuk bicara.

FLASHBACK ON

Perempuan yang telah diketahui sebagai Saphira itu menuntun Shello ke kamar. Lalu duduk diranjang berhadapan. Shello sendiri hanya menurut.

Shello masih menatap penuh selidik pada Saphira. Ia masih tak mempercayai ini semua.
Sedangkan Saphira tersenyum melihat wajah manis Shello yang terlihat bodoh seperti itu.

"Aku memang cantik" ucap Saphira seraya menyentuh bulu mata Shello, membuat gadis itu tersadar.

"Hahah terlalu percaya diri" Shello terkekeh.

"Kalau aku tidak cantik, kau tak akan mau menatapku terus seperti itu" ucap Saphira membanggakan diri.

'Rubah ini benar benar percaya diri'

'Tapi dia memang amat cantik'

"Aku memang cantik, tapi Shello yang paling manis.
Dan rubah yang cantik ini, hanya milik Yang Manis Shello" ucap Saphira dengan senyum manisnya.

"Oh ya?" tanya Shello dengan menahan tawa.

"Tentu saja. Aku tidak akan pernah menjadi milik orang lain. Aku hanyalah milikmu, milik Yang Manis Shello" seru Saphira.

"Baiklah, kalau begitu coba beritahu aku, mengapa aku bisa bertemu dengan siluman rubah putih di pegunungan Alpen?" Shello bertanya.

"Aku memang siluman rubah putih yang telah lama menghuni sebuah wilayah dipegunungan Alpen.
Dan waktu itu sebenarnya aku tengah mengintaimu dari jauh" ucapnya.

"Kau ingin memangsaku?" tanya Shello dengan terkejut.

"Tidak! Bukan seperti itu! Aku hanya tertarik untuk memperhatikanmu diam diam.
Tapi sewaktu aku bersembunyi dibawah pohon cemara, pohon itu malah tumbang" serunya.

"Apa alasan kau mengintipku?" tanya Shello.

"Sebenarnya aku tidak sengaja melihatmu yang berlarian.
Aku penasaran ada apa. Ternyata kau tersesat" jawab Saphira.

Shello mengangguk angguk.

"Kemari" ucap Saphira yang telah berpindah duduk dengan bersandar pada kepala ranjang, lalu ia meminta Shello untuk mendekat kearahnya.

Shello hanya menurut lalu ikut bersandar disamping kanan Saphira.

"Waktu aku bisa melihatmu lagi di vila itu, aku sangat senang.
Aku kira, aku tak akan bisa bertemu denganmu lagi" ucap Saphira dengan menyandarkan kepalanya ke bahu Shello.

Membuat Shello merasa gugup dalam seketika. Ia tidak tahu kenapa ia merasa gugup. Mungkin karena ia belum terbiasa dekat dengan Saphira dalam wujud manusia.

SAPHIRA : Di Antara Sinar BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang