DASAR SHELLO

2.3K 303 48
                                    

Sehabis mandi, Saphira hanya duduk di ruang makan. Menunggu Shello yang baru saja mandi dan kini menyiapkan makan malam.

Ia hanya diam dan terus menatap Shello yang sedang meletakkan dua piring potato goulash yang dibelinya tadi. Lalu kembali membawa dua gelas air minum.
Lalu kini duduk disamping Saphira yang masih diam.

"Makanlah, kalau dingin nanti tidak enak"

Ucapan Shello menyadarkan Saphira dari tatapannya pada gadis itu.
Lalu ia mengambil sendok dan menyuapkan makanan ke mulutnya.

"Jadi, kenapa kau bisa pingsan di bak mandi seperti tadi?" Tanya Shello.

"Siapa yang bilang aku pingsan? Aku tidak pingsan tahu" jawab Saphira. Mulutnya masih penuh makanan.

"Kalau tidak pingsan, kenapa kau tidak bangun juga? Aku membangunkanmu seperti orang stress" ucap Shello.

"Aku tidak pingsan. Aku hanya tertidur tadi" ucap Saphira.

"Tertidur seperti orang mati" gerutu Shello. Ia kembali menyuap makanannya.

"Hey! Tidak boleh bicara begitu! Tidak baik tahu!" Seru Saphira.

"Lalu, kenapa kau bisa sampai tertidur disana? Kau mau jadi gurita?" Tanya Shello.

"Mana mungkin aku jadi gurita. Aku hanya bosan dirumah. Dan aku sering melihatmu berendam di bak mandi jika sedang suntuk" jawab Saphira.

Shello membulatkan mata. Ia menatap Saphira yang makan dengan santai.

"Apa apaan! Kau mengintip ku selama ini?" Seru Shello.

"Bukan mengintip, kadang saja aku tidak sengaja melihatnya" jawab Saphira meringis.

"Aaaahhh dasar kau ini!" Seru Shello. Ia mengacak rambutnya kesal.

Saphira menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia menatap Shello yang terlihat kesal.
Lalu ia kembali menyuap makanan dengan lebih lamban. Takut takut nanti kalau Shello akan marah.

"Dengar ya. Kau tidak boleh melihat orang yang sedang mandi atau telanjang. Itu tidak baik, nanti matamu bisa sakit" ucap Shello.

"Sudah ku bilang aku tidak sengaja. Kau sendiri yang tidak menutup pintu. Jangan salahkan aku kalau aku melihatmu berendam disana" elak Saphira.

"Aaaah kau sendiri juga tidak menutup pintu tadi. Kau mengisi air sampai meluap. Harus nya kau mematikan kran airnya! Berceceran di lantai sampai licin begitu!
Bagaimana nanti kalau ada yang melihatmu? Atau melihatmu yang terpelanting karena lantai yang licin! Sedangkan kau tidak memakai pakaian! Bagaimana kalau ada yang melihatnya? Bagaimana!" Seru Shello.

Saphira meletakkan sendok nya. Lalu menatap Shello dengan memberengut.

"Sebelum kau pergi tadi pagi kan kau sudah mengunci pintu! Bagaimana bisa ada orang masuk kemari!" Seru Saphira.

"Aku... aku kan hanya berandai andai saja! Ya semoga saja tidak ada orang asing masuk kemari" ucap Shello.

Saphira mengerucutkan bibirnya karena kesal dari tadi Shello memarahinya terus.

"Sudah sudah, habiskan makananmu sekarang" ucap Shello.

Mereka berdua kembali melanjutkan makanan mereka yang mereka lupakan karena ada bentrok kecil kecilan tadi.

Setelah makanan mereka habis, Shello mencuci piring dan gelas. Memunggungi Saphira yang duduk menatapnya.

"Bagaimana dengan kuliahmu?" Tanya Saphira.

"Hmm? Ya, menyenangkan. Seperti biasa, aku senang bisa berkumpul lagi dengan teman temanku" jawab Shello tanpa menoleh.

"Pekerjaanmu?" Lanjut Saphira. Kini ia duduk dengan menopang dagu di meja.

SAPHIRA : Di Antara Sinar BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang