SAPHIRA BERGAYA

2K 239 28
                                    


Shello sedang istirahat makan bersama teman teman kerjanya.
Mereka sama sama bercanda serta. Tentunya membuat istirahat mereka seru.

Tiba tiba saja atasan mereka menghampiri, seketika pula Shello dan teman temannya berdiri dan menyapanya.

"Maaf mengganggu makan kalian. Saya hanya ingin memanggil Nona Belphegor. Kalian silahkan lanjutkan makannya" ucap Nona Porcodio.

Para pekerjanya mengangguk mengerti. Meski sebenarnya mereka juga penasaran mengapa Nona Porcodio memanggil Shello.

Sementara Shello sendiri tak kalah bingung. Mengapa harus ia yang dicari atasannya?
Apakah ia melakukan kesalahan yang tidak ia sadari? Mungkinkah?
Sampai sampai Ruperta, ah maksudnya Nona Porcodio rela datang sendiri untuk menemuinya.

"Nona Belphegor, ikutlah denganku sekarang" ucapnya.

Shello membulatkan matanya.

"Saya?" Ia menunjuk dirinya sendiri.

Nona Porcodio hanya mengangguk lalu melangkah pergi.
Diikuti tatapan penasaran dari para pekerjanya.

Kini mereka semua berganti menatap Shello. Membuat gadis berambut pirang itu berdecak.

"Kenapa? Kalian ini kenapa? Jangan menatapku seperti itu" ucap Shello.

Salah satu temannya yang bernama Aglae pun bertanya.

"Hey, apa yang sudah kau perbuat?" Tanyanya.

"Apa? Aku tidak berbuat apa apa. Aku bekerja seperti biasanya" jawab Shello.

"Apa mungkin Nona Porcodio memanggilmu tanpa kau berbuat kesalahan?
Ah, tapi aku yakin kau pasti melakukan sesuatu yang merugikan. Sehingga Nona Porcodio pasti akan marah dan memecatmu. " Seseorang bertanya.

Tobhias yang duduk disamping Shello pun ikut bersuara. Ia tidak suka dengan ucapan orang itu yang seolah ingin menjatuhkan Shello.

"Hey Doris, tutup mulutmu! Mau Shello melakukan kesalahan atau tidak, itu bukan urusanmu. Tidak usah berniat ingin menjatuhkan Shello seperti itu" seru Tobhias.

Shello menepuk pelan pundak laki laki keriting itu.

"Sudahlah, tak apa. Aku harus menyusul Nona Porcodio sekarang" ucapnya.

Shello pun meninggalkan teman temannya untuk menyusul atasannya.
Entahlah, mungkin ucapan Doris benar. Ia melakukan kesalahan hanya saja ia tak sadar.

****

Kini Shello sudah berada diruang kerja Nona Porcodio. Ia duduk diseberang meja dengan menundukkan wajahnya. Ia tidak berani meski untuk sekedar melirik.
Sebab atasannya itu terlihat seperti sedang kesal.

"Sejak kemarin kau tidak membalas pesan ataupun mengangkat teleponku.
Kau berniat mengabaikanku? Apa aku punya salah?"

Shello tidak mengerti mengapa atasannya itu membahas hal pribadi.
Ia sendiri tidak tahu jika Nona Porcodio menghubunginya. Sebab sejak kemarin ia belum menyentuh ponselnya.

"Anda menghubungi saya Nona?" Tanya Shello.

"Tentu saja. Dan kau tidak menggubrisku. Apa saja yang kau lakukan sehingga tidak ada waktu untuk membalasku?" Perempuan berambut cokelat itu protes.

Shello berpikir sejenak. Mencoba mengingat ingat. Apa penyebab ia tidak tahu jika Nona Porcodio menghubunginya.

"Ah, itu! Sejak kemarin saya tidak menyentuh ponsel saya. Ponsel saya sedang dipakai teman saya, Saphira. Dan saya tidak diberi kesempatan untuk menyentuh ponsel saya sendiri. Jadi saya tidak tahu kalau anda menghubungi saya.
Maafkan saya Nona, maafkan saya" Shello berkata jujur.

SAPHIRA : Di Antara Sinar BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang