NONA BOUJEMAA & NONA MEINRAD

1.1K 168 15
                                    

Salju yang menggunung dan tumpah ruah di sembarang tempat itu sedikit demi sedikit mulai mencair dan akhirnya hilang.
Menyisakan sedikit jejak dan bekas di aspal dan tanah yang ditumbuhi rerumputan.

Masih terlihat beberapa warna putih di pepohonan. Salju yang memberi rasa dingin selama musim dingin itu tak lagi setebal awal. Meski sebenarnya udara masih lah dingin.
Dan siapapun masih bisa melihat asap mengepul dengan samar dari setiap nafas yang terhembus.

Shello merapatkan mantel nya seraya melangkah keluar dari kelasnya. Ia berjalan menuju perpustakaan untuk sekedar membaca buku. Baru setelahnya ia akan berangkat bekerja.

____

Terlihat Levy dan Venus memasuki perpustakaan dan berjalan menghampiri Shello yang duduk membaca buku di sudut ruangan.
Sesampainya, Levy pun duduk diseberang meja, sementara Venus duduk disebelah Shello.

"Orang asing itu masih tinggal di rumahmu, Nona Belphegor?"

Shello menoleh kearah Levy yang bertanya padanya.

"Namanya Yelena" ucap Shello singkat. Ia kurang menyukai kata ORANG ASING dari mulut sahabatnya itu.

"Oh ayolah, tidak usah marah. Maafkan aku. Jadi apa Yelena masih tinggal di rumahmu?" Tanya Levy.

"Aku jadi penasaran dengannya, sungguh" seru Venus menambahkan.

Shello menutup bukunya dan kini fokus pada kedua gadis itu. Dia mencoba mengganti topik. Dia tidak mau membicarakan tentang siapa Yelena sebenarnya.  Nanti, akan ada waktu tersendiri untuknya memberitahu Venus dan Levy.

"Oh iya, apa aku boleh meminta tolong pada kalian?" Tanya Shello.

"Tentu saja. Kenapa tidak? Kami sahabatmu" jawab Venus.

"Selama aku bekerja, bisakah kalian berdua menemani Saphira dirumah? Beberapa hari ini ada seseorang yang datang kerumah saat hari mulai gelap . Aku takut terjadi sesuatu pada Saphira" ucap Shello.

"Bukankah ada Yelena di rumahmu?  Kenapa kami masih harus menemani Saphira?" Tanya Levy.

"Hari ini Yelena sedang pergi. Aku tidak tahu kemana. Dia bilang ingin menemui seseorang.
Jadi datanglah kerumah, temani Saphira. Sebab kemarin aku sempat melihat seseorang yang mencurigakan sedang mengintai rumahku" ucap Shello.

"Wah, jangan jangan itu Yelena. Dia mau mencuri, bisa saja kan?" Seru Venus.

"Tidak mungkin. Aku sangat yakin orang asing itu seorang laki laki" ucap Shello.

Shello masih ingat ketika ia memergoki seseorang yang tengah mengintip kedalam rumahnya melalui jendela.
Dari postur tubuhnya saja ia yakin jika itu seorang laki laki. Bertubuh tinggi dan berpakaian hitam. Ada kain yang menutupi separuh wajahnya.

Ia tidak terlalu masalah jika seseorang itu ingin mencuri. Tapi yang ia takutkan adalah jika sampai seseorang itu ingin menyakiti rubah putihnya.
Sebab Saphira pernah bercerita jika ada seseorang yang coba ia hindari.
Shello jadi khawatir jika orang yang dihindari oleh Saphira mencarinya sampai kemari.

"Hey, kenapa malah melamun?" Venus menyadarkan Shello dari lamunannya.

"Ah, tidak. Ya sudah, aku harus segara berangkat bekerja. Tolong temani Saphira sampai aku pulang ya?" Ucap Shello.

Keduanya mengangguk dan Venus pun menerima kunci rumah Shello. Lalu keduanya menatap kepergian Shello dengan pikirannya masing masing.

*****

Sepulang dari kuliah, Venus dan Levy pergi kerumah Shello untuk menemani Saphira. Bagaimanapun mereka tidak ingin merusak kepercayaan yang diberikan Shello.

SAPHIRA : Di Antara Sinar BulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang