Part 41: Tersinggung

9 3 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore,harapan Vira kembali terkabul. Yaitu melihat Sunset bersama dengan teman-temannya.
Andre juga ikut bersama mereka,Vira awalnya terkejut,namun akhirnya ia biasa saja.

"Lo masih suka liat senja?" Tanya Andre,menepuk bahu Vira. Gadis itu sendiri risih dan langsung mengusir jemari Andre dari bahunya.
Menit berikutnya Vira hanya mengangguk. Andre kaget melihat Vira yang sebegitunya menjauh dari nya. Bahkan seolah menganggapnya pria yang menjijikan.

"Apa mungkin karna ciuman Novi pas itu?"pikir Andre dalam hatinya.

"Eh ayo sini,sini,sini kumpul! Kita buat lingkaran ya guys!" Pinta Faza pada lainnya. Mereka pun langsung membentuk lingkaran. Faza,Nad,Vira,Jihan,Azka,dan Andre,Ilham pun ikut berpatisipasi atas pertemanan mereka.

"Gue tau ya waktu kumpul kita dihari esok pasti ga akan bisa full kayak gini. Gue mohon banget,manfaatin waktu kita yang sebentar lagi lulus,karna saat kita lulus,semua cerita dan keseruan kita di SMA akan usai. Gue sedih sih,gue ga tau perasaan kalian kayak gimana,sama kayak gue atau beda. Gue mohon kita buat kenangan indah,dan manfaatin waktu yang selagi ada! Kalian pasti nanti lanjutin sekolah beda-beda daerah kan? Bahkan negara" ujar Faza,seketika semua terdiam,Vira menunduk sedih,mendengar perkataan Faza.

"Lo alay banget sih! Cowo bukan?" Usil Andre. Faza menghela nafasnya,ia masih sabar dan menahan amarahnya karna memandang Vira .

"Gue cowo,gue punya rasa,gak kayak lo! Mati rasa" sahut Faza.

"Gue pulang! Gak penting berlama-lama sama kalian!" Ucap Andre,pria itu berlalu setelah melihat ponselnya. Berat hati Vira melihat Andre meninggalkan kebersamaan ini. Kebersamaan yang akan jarang terjadi.

"Sekali aja lo disini sama kita,kenapa lo egois banget sih? Gue mau persahabatan kita erat kayak dulu kenapa kalian pada kemakan ego sih?" Ucap Faza,mendengar hal itu Vira dan Nadia merasa tak enak hati.

"Gue egois? Dia yang egois!!" Sahut Andre yang berbalik badan lalu menunjuk Vira. Tangan Vira bergetar,ia ketakutan,ia tidak suka bentakan seperti tadi. Air matanya mulai turun satu persatu. Wajahnya menunduk,tidak berani menatap Andre.

"Jangan bawa hubungan kalian dalam persahabatan,jangan bawa kebencian kalian dalam persahabatan. Sebenci apapun kalian pasca putus,kalian pasti akan merindukan salah satunya" ucap Azka,melerai keadaan yang tengah panas.

Vira mengucek matanya,memastikan ia tak kelihatan habis menangis. Lalu menatap Andre yang berdiri disana. Wajah angkuhnya,sama seperti dulu.

"Maaf,gue maksa kalian untuk tetap disini. Dan makasih buat Faza,lo udah berjuang sejauh ini demi semuanya kumpul. Gue emang egois,tapi gue bener-bener ga siap kehilangan masa SMA gue dalam kurun waktu 3 bulan lagi. Makasih untuk kalian yang udah buang waktu disini. Gue ga akan tahan kalian,atau maksa kalian tetep disini,gue emang egois,cewe pemaksa dan keburukan lainnya yang ada dipikiran lo ndre. Gue mau balik,gue harus tau diri,kalo sesuatu apapun itu yang akan berakhir,ya berakhir aja,gue ga berhak tahan siapapun untuk merasakan apa yang gue rasa! " ucap Vira panjang nan lebar,Andre termenganga,gadis itu berbahasa seperti hari esok tidak ada lagi.

Semua diam,merasa sedih tak bisa mewujudkan apa yang Vira mau. Semua bingung,bingung harus berkata apa jika semua sudah terjadi seperti ini.

"Hm" Andre berdehem kecil,walau begitu,mereka semua mendengarnya. Taman itu berada tepat didepan jalanan yang hidup akan kendaraan,banyak juga taksi yang lewat didepan sana.

"Lo ga seharusnya menyalahkan Vira Ndre! Berkali-kali dia terluka gara-gara lo! Lo yang egois! Seenaknya aja putusin orang sepihak!" Oceh Jihan,untuk pertama kalinya gadis itu bersuara dan menyalahkan Andre.

Genggaman Dalam Senja (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang