Part 023: Menarik Perjanjian

18 14 4
                                    

Pagi yang cerah untuk perasaan yang mendung,kali ini alam tidak mewakili perasaannya. Entah apa yang membuatnya seperti ini,tapi ia merasa sangat bersalah atas perlakuannya kemarin,ia yakin saat ini ada yang tidak beres dengan hatinya.

Vira pun membuka pintu kelasnya yang tertutup,sepertinya belum ada yang datang. Pintu pun terbuka mempertemukannya dengan pria tegap yang sedang melaksanakan piket kelas,ia menatap vira tulus. Sulit dipahami

"tumben udah dateng,gak biasanya. Ada masalah ya?" katanya memecahkan keheningan diantara mereka. Ya diruang kelas itu hanya ada mereka berdua,vira sengaja membukanya lebar-lebar agar tidak ada yang menilai negatif.

"lagi pengen dateng pagi aja, lo sendiri kenapa dateng jam segini?" tanya vira kembali

"gue piket kelas kan, lo lupa ya? Eh lo kan emang cuma ingatnya sama andre,"sahutnya,yang membuat vira tambah merasa bersalah.

"gue minta maaf zi,gue salah. Gue udah bohongin perasaan gue selama ini,gue sadar zi! Gue suka sama lo,"ucap vira terang-terangan,rezi diam ia tercengang mendengar pengakuan yang diucapkan vira. Bibir rezi mengulur senyum,menatap vira nanar. Tatapannya kali ini dalam,sepertinya akan ada jawaban menyedihkan.

"sebelumnya makasih banget ra atas pengakuan lo! Gue seneng pada akhirnya lo hargai perasaan gue,tapi gue mau lo tau ra. Rasa gue bukan buat lo lagi,ada orang yang lebih pantas buat jadi pacar gue. Mungkin dari ini lo sadar ra,lain kali lo harus bisa hargai perasaan seseorang. Well? Persahabatan lebih baik ra,kayak apa yang lo ucap dulu. Dengan ini,gue akhiri perjuangan gue,"ujar Rezi,peluh air mata vira siap jatuh kepermukaan pipi,untuk mengguyurnya layaknya hujan yang mengguyur permukaan.

"gue gak bermaksud balas dendam kok ra, gue capek ra terus-menerus gak dihargai sama lo! Status kita,pejuangan gue,kesetiaan gue! Bahkan lo aja gak mau kenalin kalo gue ini pacar lo,didepan nabila! Ujung-ujungnya kita sama-sama terluka kan ra? Kalo lo mau bilang perlakuan lo kemarin ke gue untuk menguji kesetiaan gue? Itu alasan ter-klise ra. Persahabatan lebih penting ra," ucapnya lagi,peluh air mata vira keluar,sedikit-demi sedikit mampu menghias pipinya itu dengan air mata.

"kenapa lo gak bilang zi, kalo lo udah hapus rasa lo buat gua? Lo gak bilang itu dari kemarin-kemarin zi. Harusnya lo sadar kalo gue punya rasa ke lo,mulai dari gue cemburu lo jadi pasangan oliv di mask partynya,lo bonceng nabila,bahkan lo lebih care sama dia! Gue emang nyesel zi pernah sia-siain lo, tapi gue lebih nyesel ngakuin perasaan gue ke lo! Kalo lo masih mikir gue mau jadi sahabat lo? Gak akan zi! Lupain gue,dan jangan pernah anggap gue punya perasaan terlarang ini,untuk lo yang udah buang rasa ke gue. Dan gue akan lupain lo jadi,anggap aja kita gak pernah kenal,makasih lo udah membuat gue terluka kayak gini. Kita seri," sahut vira,air matanya terjun deras membasahi pipinya,ia pun pergi meninggalkan kelas. Ia tak ingin mengikuti kelas untuk hari ini. Pertama dalam sejarah,ia akan bolos atau dalam istilah anak sekarang mabal.

Vira pun langsung meninggalkan kelas tanpa memerhatikan sekelilingnya. Sementara rezi,ia ikut sedih melihat vira yang menangis. Tapi ia sadar,perjuanagannya sudah tak dianggap,ia capek,malu juga. Tapi vira dengan enteng tak menganggapnya apa-apa.

***

Selepas vira keluar dari kelas,nabila masuk kedalam kelas beserta nadia. Mereka mendengar semua yang vira katakan,dan juga air mata vira yang deras dipipi.

"harusnya lo gak kayak gitu zi,"kata nabila

"gue harus gimana bil?! bilang! Perasaan gue kedia tulus,sedangkan dia? Gak pernah anggap gue! Gue gak bermaksud dendam,tapi gimana lagi? Hati gue sakit!"sahut rezi yang juga ikut sedikit emosi.

"tapi kenapa lo bilang itu disaat vira ngaku suka lo? Jahat lo zi,dia sahabat gue, gue ga habis pikir sama otak lo!"celutuk nad,yang ikut kesal dengan keadaan seperti ini.

Genggaman Dalam Senja (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang