Part 022: Kecewa

16 13 1
                                    

Nyatanya kasih setulus cinta akan sia-sia untuk seorang pecundang yang tak lagi bermakna.

Malam pun berganti,kini pagi menguasai hari ini. Dengan angin sejuk yang menambah nikmat untuk kembali tidur lagi.

"Nadia..bangun,udah pagi. Kamu gak sekolah?" Ucap mama nadia lembut membangunkan anaknya. Semalam ia tak sempat melihat anaknya pulang,sebab ia sedang ada diarisan temannya dan baru pulang sekitar jam 12 malam karna jaraknya yang jauh dari rumah.

Merasa dibangunkan,pemilik mata sembab nan berkantung itu risih karena telah dibangunkan. Ia ingin tidak masuk sekolah saja hari ini,mengingat kejadian semalam hanya membuatnya patah hati dan kecewa.

"Ayo dong bangun nadia! Vira udah nungguin kamu!" Kata mama nadia lagi,kini ada secercah semangat dari jiwa nadia. Berarti ia bisa curhat disepanjang jalan bersama vira.

Merasa putrinya sudah bangun,mama nadia pun turun kebawah menyiapkan sarapan untuk putrinya dan sahabat gadis itu.

Nadia pun kini beralih ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya agar kembali fresh . Dan semoga saja mata sembabnya cepat hilang,walau mungkin tidak akan begitu cepat.

***
Setelah rapih,nadia pun keluar dari kamar dan kemeja makan. Disana ada vira yang sedang bermain ponsel,sementara mamahnya sedang di dapur menyiapkan sarapan untuk mereka,mungkin sudah selesai karna piring berisikan nasi goreng sudah tersedia diatas meja makan. Namun vira masih enggan memakannya.

"Eh vira,udah nunggu lama lo?"tanya nadia yang menarik kursi disebelah vira.

"Ha? Iya. Lo kebo si gak bangun-bangun! Udah sekitar 40 menit gue disini"sahut vira,nadia cemberut.

"Wajar lah. Lagi lo tumben amat kesini,ada apa?"

"Banyak nanya. Kalo gue ga jemput lo,lo pasti gak akan sekolah! Iya kan? Masih hurt again tuh hati" ujar vira,wajah nad geregetan karna suara vira yang hampir mengisi seluruh ruangan di ruang makan ini. Mamah nadia tidak akan tuli atau pura-pura tuli. Pasti akan ada banyak pertanyaan.

"Nadia-nadia. Makanya,kamu itu kalo nonton drakor jangan sampe menghayal tinggi kamu jadi salah satu pemain disitu yang tersakiti. Jadi baper kan? Nangis gitu cuma karna nonton drakor,nanti mama gak izinin lagi kalo kamu nonton drakor! Mau?"celutuk mama nadia.

What? Gue nangis karna nonton drakor? Ini pasti pernyataan vira nih cerita ke nyokap gue kayak gini. Sukur deh jadi gak malu gue dan gak ditanya aneh-aneh.
Batin nadia.

"Ayo dimakan! "Perintah mama nadia,kedua gadis itu pun melahap nasi itu dengan senang hati. Pasalnya,vira memang suka gratisan dan nadia memang lapar tak tertahankan dari semalam.

***
Selesai makan mereka pun pamit untuk kesekolah. Motor vira dibiarkan terparkir tenang dirumah nad,karna mereka akan diantar oleh pak supir orangtua nadia

"Dipakai ya neng cantik seat belt nya"pesan pak aryo,supir mobil pribadi mama nadia.

"Oke" ucap mereka berdua.

Perjalanan pun dimulai.

"Eh ra,semalem pestanya gimana? Terus azka sama perempuan itu gimana?" Tanya nadia beruntun. Vira pun mematikan layar ponselnya.

"Ga gimana-gimana . Wajah tuh cewe si kayak ngerasa bersalah gitu,azka malah ngaku itu kemauan dia. Kayak ga mau cewek itu kita salahin,semacam melindungi" sahut vira setelah menganalisis kejadian semalam ia sadar bahwa hati azka sudah tak sepenuhnya untuk nadia.

"Payah banget sih dia jadi cowo! Pengecut! Bohongin cewe yang jelas pacarnya hanya untuk...argh! Ngeselin banget!" Racaunya.

***
Sesampainya mereka disekolah,pemandangan pertama yang sangat indah adalah azka yang membetulkan ikat rambut firial. Membuat mata nadia panas,belum habis kecewanya yang semalam. Sekarang pemandangan seperti ini lagi? Membuatnya sungguh gerah mempunyai hubungan dengan azka.

Genggaman Dalam Senja (revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang