Changmin dan chanhee berhasil sampai ke apartement dengan selamat, untungnya para suruhan ayah mereka sudah pergi meninggalkan daerah apartement kevin.chanhee menaruh belanjaan tadi didapur, menatanya didalam kabinet dapur yang ada disana.
"nyu maaf ya." ucap Changmin dengan suara yang kecil tapi masih bisa didengar oleh chanhee. chanhee menolehkan kepalanya untuk menatap Changmin yang sekarang sedang menunduk tidak ingin melihat chanhee.
chanhee tersenyum tipis lalu memegang kedua pundak Changmin. "nggak papa, aku emang nggak suka sifat kamu yang suka bertingkah seenaknya, dan selama aku ada di samping kamu aku akan berusaha buat tunjukin kamu mana yang benar dan mana yang salah." Changmin mendongak menatap chanhee lalu tersenyum setelahnya mereka berdua berpelukan.
.
.
.
malam tiba,chanhee dan Changmin baru saja menyelesaikan makan malam mereka. seperti biasa, chanhee sedang mencuci piring dan Changmin yang sedang duduk disofa menonton acara TV.
"kyu ayo tidur." ajak chanhee setelah selesai mencuci piring, changmin mematikan televisi lalu berjalan menuju kamar mengikuti chanhee.
pukul 23.15
Changmin terbangun dari tidurnya, atau bisa dibilang Changmin memang belum tidur.
Changmin turun perlahan dari tempat tidur king size itu agar tidak membangunkan chanhee. setelah berhasil turun, Changmin mengambil jaketnya lalu berjalan keluar apartement.
Changmin rencananya akan kembali ke rumah untuk mengambil mobil, tidak peduli chanhee mengizinkannya atau tidak.
setelah sampai, Changmin seperti biasa masuk lewat gerbang samping rumahnya, ia harus mengambil kunci mobil dulu baru bisa membawanya pergi.
PRANG...
Changmin tersentak kaget mendengar suara barang dilempar dari dalam kamar kedua orang tuanya.
tempat kunci memang disimpan didekat kamar kedua orang tuanya makanya Changmin kaget saat mendengar suara barang dilempar itu.
"KAMU EMANG NGGAK PERNAH MIKIRIN ANAK-ANAK, MEREKA BELUM BISA KAMU SURUH BUAT JADI KAYAK KAMU!! MEREKA MASIH TERLALU MUDA BUAT PEGANG PERUSAHAAN, HARUSNYA KAMU PIKIR PERASAAN MEREKA, BUKAN MALAH PIKIR GIMANA PERUSAHAANMU NANTI!!"
itu suara bunda chanhee dan Changmin.
"KAMU KALAU MAU TERUS BELA MEREKA MENDING KITA CERAI, ANAK-ANAK AKU YANG BAWA!!"
Changmin mengambil salah satu kunci mobil disana, menghapus air matanya lalu berlari keluar rumah sebelum ia ketahuan oleh ayahnya.
BRAKK...
bahkan suara pintu dibanting itu terdengar sampai luar rumahnya. Changmin masuk ke mobilnya lalu membawanya pergi menuju apartement kevin.
.
.
.
chanhee berjalan mondar mandir tidak jelas sekarang. ia panik karena Changmin yang tiba-tiba hilang. chanhee menelpon pun tetap sia-sia, Changmin meninggalkan hpnya.chanhee takut salah satu suruhan sang ayah tahu keberadaan mereka lalu menculik Changmin begitu saja.
ting... tong...
chanhee berlari kearah pintu lalu dengan cepat membuka pintu tersebut berharap itu Changmin tapi dugaannya salah, itu kevin.
chanhee lupa ternyata tadi ia menelpon kevin untuk membantunya, chanhee tidak tahu harus melakukan apa kalau sedang ketakutan makanya ia menelpon kevin.
"kamu duduk dulu disini." kevin membawa chanhee ke sofa tempat biasa Changmin nonton setelah itu kevin berlari kedapur mengambil segelas air buat chanhee.
"ini minum dulu." kevin memberi segelas air itu ke chanhee. "kamu mau aku panggilin polisi atau apa gitu??" chanhee menggeleng.
"kita tunggu Changmin sampai pagi dulu, kalau dia belum pulang juga baru kita laporin." kevin hanya mengangguk menuruti chanhee.
"kamu tidur aja kalau gitu, aku tau kamu panik banget, kamu harus berusaha tenang." chanhee menggeleng cepat. "enggak vin aku takut Changmin kenapa-napa." ucap chanhee dengan suara bergetar menahan tangis.
kevin membawa chanhee kedalam pelukannya berusaha menenangkannya.
ting...tong...
chanhee hendak berdiri namun ditahan oleh kevin. "biar aku yang buka." chanhee menurut.
cklek...
"Changmin kamu darimana aja sih, kamu nggak tau kakak kamu panik gara-gara kamu." mendengar itu membuat Changmin langsung berlari masuk kedalam menghampiri chanhee yang sedang duduk disofa.
"kamu nggak papakan??" tanya Changmin pada chanhee lalu memeluknya. "maafin aku, kamu tenang ya sekarang aku nggak kemana-mana kok." Changmin mengusap punggung chanhee berharap bisa tenang.
"kamu dari mana sih?? kalau kamu mau pergi harusnya kabarin aku atau setidaknya kamu bawa hp supaya aku bisa hubungin kamu, jangan kayak gini kyu!!" chanhee akhirnya menangis Changmin memeluk chanhee kembali.
"maaf chanhee, maaf udah buat kamu jadi panik kayak gini." ucap Changmin yang masih memeluk chanhee.
.
.
.
To Be Continue...halo maaf lama up hehe, sebenarnya lama up juga gak papa sih orang nggak ada yang tungguin juga😭✊🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴡɪɴꜱ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[ON GOING] «slow update» bagaimana usaha si kembar chanhee dan Changmin agar tidak dipisahkan hanya karena permintaan ayahnya yang harus dipenuhi.