☁-twelve

924 138 6
                                    


changmin dan chanhee akhirnya pergi setelah menenangkan juyeon, Changmin menyetir mobil sedangkan chanhee yang duduk disebelah Changmin hanya melamun melihat keluar jendela.

mereka sampai ke tujuan mereka yaitu apartement kevin tapi belum juga chanhee dan Changmin keluar dari mobil, mereka melihat 3 suruhan ayahnya sedang mengawasi disana.

"kenapa mereka ada disini sih?!" tanya chanhee kesal, dia nyaris keluar dari mobil tadi tapi tidak jadi karena Changmin menahan tangan chanhee.

"aku udah duga ayah pasti udah tau tempat kabur kita makanya dia suruh suruhannya buat jaga apartement kevin." ucap Changmin lalu menghela napas.

chanhee diam, ia bahkan tidak tahu harus kemana. dia memang menyiapkan rencana untuk kabur kembali ke apartement kevin, tapi chanhee bahkan tidak tahu kalau akhirnya seperti ini.

"aku yakin suruhan ayah juga ada di sekolah." ucap changmin. "ayo kembali ke cafenya juyeon siapa tau dia bisa kasih kita tumpangan di rumahnya." ucap chanhee yang dibalas gelengan kuat oleh Changmin.

"jangan ih, nyusahin orang tau." ucap Changmin. "yaudah kita beli apartement baru aja, di busan." Changmin kaget.

"kenapa harus busan? itu jauh, lagian percuma juga kita beli apartement kalau nanti kita di tangkap lagi gimana??" tanya Changmin.

"rencananya kan emang kita mau jauh dari rumah, pokoknya aku nggak mau ketemu ayah, kalau kamu nggak mau ikut rencana aku yaudah berarti kamu emang mau pisah sama aku karena dari kemarin aku liat kamu santai aja waktu ayah bilang mau pisahin kita, kamu pasrah sedangkan aku terus pikirin gimana cara kita supaya nggak pisah." ucap chanhee, moodnya tidak baik sekarang dan ia malah marah ke Changmin.

chanhee salah paham, Changmin memang terlihat santai tapi pikirannya juga sama seperti chanhee, ia tidak ingin pisah namun ia berusaha tenang sedangkan chanhee berusaha mencari cara.

"aku juga mikirin gimana cara supaya kita nggak pisah, aku nggak mau pisah sama kamu, kamu liat aku keliatan santai sejak kemarin tapi nyatanya aku cuman berusaha tenang, nggak kayak kamu yang panik." balas Changmin.

"kamu harusnya tau aku gimana." ucap chanhee lalu matanya kembali menatap ke lain arah tidak ingin menatap Changmin.

Changmin melajukan mobilnya kembali ke cafe sesuai permintaan chanhee. "maaf kalau aku keliatan cuek, aku cuman nggak mau semuanya terasa sulit karena panik." ucap Changmin yang masih fokus pada jalanan.

chanhee tidak menjawab maupun menoleh, Changmin tidak suka pada sifat chanhee yang seperti ini tapi Changmin mengerti kondisi chanhee.
.
.
.
"kalian boleh kok tinggal dirumah aku untuk sementara waktu, mama, papa sama adikku pasti senang ketemu kalian." chanhee dan Changmin tersenyum mendengar jawaban juyeon.

"makasih juyeon, maaf banget ngerepotin kamu, kita berdua bakal secepatnya cari cara supaya nggak nyusahin kamu dalam waktu lama." ucap Changmin.

"santai aja kali." ucap juyeon, "kalian duduk disini aja ya tunggu cafe tutup terus kita kerumah aku." lanjut juyeon yang langsung dibalas anggukan chanhee dan Changmin.

chanhee sudah menyuruh kevin untuk membawa barang-barangnya dan Changmin ke alamat cafe yang sudah chanhee kirimkan, untungnya barang yang waktu itu mereka bawa hanya sedikit.

"terus gimana sekolah kalian??" tanya kevin yang sudah berada di cafe itu, setelah membawa barang chanhee dan Changmin kevin memilih untuk singgah.

"kita berdua nggak tau, mungkin kita bakal berhenti sekolah kalau ayah masih kejar kita." balas Changmin. "aku tadi emang liat suruhan ayah kalian didepan gerbang bahkan ada depan kelas juga kantin, ayah kalian pemaksaan banget sih." ucap kevin yang kesal.

"ya gitu, yang harusnya aku sama Changmin nikmatin masa sekolah malah jadi kayak buronan." balas chanhee. "kalian sabar ya moga ayah kalian bisa cepat berubah pikiran." ucap kevin.

"ayah mustahil buat berubah pikiran sebelum kemauannya terwujud." kevin menatap iba kedua temannya itu.

mereka hidup dikeluarga berada tapi sama saja tidak bisa bahagia.
.
.
.
To Be Continue

ᴛᴡɪɴꜱ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang