☁-ten

956 143 1
                                    


Changmin terbangun dan tidak menemui chanhee di sampingnya. Changmin mendudukkan dirinya untuk mengumpulkan nyawa.

tidak lama chanhee keluar dari kamar mandi dengan pakaian yang sudah rapi membuat Changmin bingung.

"loh udah rapi? mau kemana??" tanya Changmin. "mandi sana, kita kembali ke apartement kevin." balas chanhee, Changmin turun dari tempat tidur lalu berjalan ke arah chanhee yang sedang duduk di meja belajar sibuk memasukkan beberapa buku.

Changmin memeriksa kening chanhee yang membuat chanhee sedikit tersentak karena kaget dengan kelakuan Changmin yang tiba-tiba.

"udah nggak papa dibilangin." ucap chanhee sambil menurunkan tangan Changmin dari keningnya.

Changmin mengangguk pelan lalu lari ke kamar mandi membuat chanhee terkekeh karena gemas melihat Changmin.
.
.
.
"kok balik kesana?? nanti kalau ayah marah gimana??" tanya Changmin yang sekarang sedang memasukkan beberapa buku kedalam tas karena perintah chanhee.

"emang kamu mau kita dipisah? aku yakin ayah bakal misahin kita secepatnya, ayah nggak pernah bohong sama perkataannya, jadi biarpun kamu bilang kita nggak bakal dipisah aku bakal tetap percaya sama ayah." jawab chanhee yang mendapat helaan napas dari Changmin.

chanhee berdiri dari duduknya lalu memegang kedua pundak Changmin. "kamu nggak usah khawatir, aku emang nggak punya banyak cara buat kabur dari ayah tapi kalau kita lakuin sama-sama pasti bisa." ucap chanhee meyakinkan.

"tapi ayah pasti udah tau kita kabur ke apartement kevin." ucap Changmin. "kali ini aku setuju untuk bawa kabur mobil dengan kartu kredit ayah, kita pergi jauh dari rumah." Changmin akhirnya mengangguk semangat.

"aku tau kamu pasti bakal semangat kalau udah gini." ucap chanhee lalu menatap sinis Changmin yang membuat Changmin tertawa.

"ayah nggak ada dirumah kan???" tanya changmin yang langsung dibalas anggukan oleh chanhee. "tadi aku udah telpon ayah terus ayah bilang dia bakal pulang malam." balas chanhee.

"terus cara kita lolos gimana?? diluar kan banyak suruhan ayah." tanya Changmin lagi. "aku udah suruh bibi buat bantuin kita, sekarang suruhan ayah semuanya ada diruang makan jadinya pintu gerbang aman." balas chanhee lalu menarik tangan Changmin untuk keluar setelah siap dengan tas dipunggung mereka.

mereka keluar dengan santai tidak lupa mengambil kunci mobil, setelah itu mereka menuju parkiran dan dengan mudahnya membawa kabur mobil dari pekarangan rumah.

"aku nggak nyangka bakal semudah ini kita lolos." ucap chanhee bangga sambil menyetir fokus ke jalanan.

"kenapa kyu??" tanya chanhee sambil terkekeh melihat Changmin yang mengatur napasnya karena kelakuan chanhee.

"tadi itu serem tau, gimana kalau kita ketahuan??!" kesal Changmin sambil memukuli lengan chanhee, chanhee masih tertawa karena Changmin yang ketakutan.

"udah nggak papa, buktinya sekarang kita lolos." ucap chanhee, sedangkan Changmin masih menatap sinis chanhee.

"kamu sejak kapan rencanain ini??" tanya Changmin. "waktu kamu tidur, aku nggak bisa tidur karena kepikiran jadilah aku bikin rencana ini." balas Chanhee.

"oh iya, ayo ke cafenya juyeon, kita pernah janjikan bakal kesana lagi." lanjut chanhee yang hanya dibalas anggukan oleh Changmin.
.
.
.
setelah sampai mereka berdua langsung masuk kedalam cafe, juyeon tersenyum melihat Changmin dan chanhee.

"aku kira kalian bohong." ucap juyeon. "ini janji juyeon, yakali kita bohong." ucap Changmin. "yaudah kalian cari tempat duduk yang kosong aja nanti aku suruh pelayan buat antar buku menu terus nanti kita ngobrol-ngobrol." ucap juyeon semangat.

juyeon sangat senang saat melihat chanhee dan Changmin, mereka tidak pernah dekat sebelumnya tapi entah mengapa juyeon sangat suka dengan Changmin dan chanhee.

juyeon sangat senang bertemu dengan anak kembar.
.
.
.
To Be Continue

ᴛᴡɪɴꜱ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang