☁-fourteen

849 126 9
                                    


chanhee dan Changmin memutuskan berkeliling daerah rumah juyeon di pagi hari, lingkungan rumah juyeon benar-benar sejuk juga nyaman dan tenang.

"aku mau tinggal selamanya disini bisa nggak sih." ucap chanhee, "aku juga mau tinggal disini, kayaknya keluarga di daerah sini harmonis semua." ucap Changmin yang diangguki setuju oleh chanhee.

mereka berdua masih setia berkeliling hingga mereka berhenti di sebuah minimarket. "beli minum dulu yuk." ajak chanhee, changmin hanya mengangguk menuruti chanhee.

setelah beli minum juga roti, mereka duduk didepan minimarket sejenak sambil menghabiskan roti mereka. "juyeon nyari kita nggak ya??" tanya Changmin, "iyalah, orang kita keluar rumah nggak izin." balas chanhee.

"yaudah habis ini kita langsung pulang ya." chanhee mengangguki changmin.

mereka memang bangun sangat pagi tadi dan tidak bisa tidur lagi karena udara yang dingin, sampai chanhee menyarankan untuk berkeliling menikmati udara yang dingin.

makanan mereka habis, mereka berdiri bersiap untuk pulang. "kita lewat gang itu yuk siapa tau lewat situ jadi lebih cepat." saran Changmin yang tidak sengaja melihat gang disamping minimarket.

"ih serem." tolak chanhee, "nggak ada apa-apa kok, lagian gangnya sepi, daripada jalan kayak tadi kan jauh, kamu mau juyeon keburu bangun terus panik kita nggak ada? kita juga nggak bawa hp kan?" akhirnya chanhee pasrah dan nurut, benar kata Changmin.

mereka berjalan memasuki gang, karena gang itu sempit juga muat dimasuki oleh satu orang akhirnya Changmin dan chanhee jalan berurut dengan Changmin didepan.

sebenarnya perasaan chanhee sedari tadi tidak enak, ia merasa seperti diikuti seseorang tapi jika ia beritahu Changmin sama saja Changmin tidak akan percaya.

"KYU!!" Changmin berbalik dan melihat chanhee yang sudah dibekap oleh seseorang,

"NYU!!"

BUK

seseorang memukul tengkuk Changmin dari belakang saat Changmin hendak berlari mengejar chanhee yang sudah dibawa seseorang, membuat Changmin tidak sadarkan diri.

chanhee dibawa masuk kedalam mobil dengan keadaan yang sudah tidak sadar karena obat bius yang membekap mulutnya tadi.
.
.
.
"MAMA!! PAPA!!" juyeon berteriak memanggil kedua orang tuanya, dia habis mengecek kamar tamu tadi dan tidak menemukan Changmin dan chanhee.

"apa juju??" tanya sang papa yang kebetulan sedang siap-siap berangkat kepasar. "pa chanhee sama Changmin nggak ada dikamar, papa tau mereka kemana??" tanya juyeon.

"papa nggak tau, mandi mungkin??" tebak sang papa, "nggak pa, aku udah cek semua rumah tapi tetep mereka nggak ada, mereka juga nggak bawa HP, aku khawatir pa, mereka kan nggak tau daerah sini nanti mereka kenapa-napa gimana??"ucap juyeon masih panik.

"ada apa ini kok pagi-pagi udah ribut??" tanya sang mama yang baru saja keluar dari kamar Eric diikuti Eric dibelakangnya. "ma, chanhee sama Changmin hilang." adu juyeon.

Eric dan sang mama kaget. "apa mereka keliling daerah sini??" tebak Eric, "mungkin Ric, makanya kakak panik, daerah sini kan bahaya apalagi mereka berdua termasuk orang baru disini." ucap juyeon.

"yaudah ayo cari mereka, mama dirumah aja ya kalau mereka pulang langsung kabarin papa, Eric sama juyeon nanti kalian cari sama-sama aja ya biar papa sendiri kearah lain." mereka pun mengangguk lalu mulai mencari chanhee dan Changmin.

tidak tahu saja, daerah yang mereka pikir, tenang dan nyaman sebenarnya dihuni oleh beberapa penjahat bahkan psikopat, makanya juyeon bilang bahaya.

penjahat itu mungkin sekarang jarang menculik orang atau mencuri barang warga tapi mereka tetap aku menjadi buronan dan berkeliaran disekitaran kampung begitupun sang psikopat.

mereka mencari mangsa baru dan juyeon harap chanhee dan Changmin tidak jatuh di tangan psikopat.
.
.
.
To Be Continue.

ᴛᴡɪɴꜱ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang