cklekchanhee pura-pura memejamkan matanya saat mendengar pintu terbuka.
buk...
pria itu menendang tubuh chanhee cukup keras membuat chanhee mau tidak mau membuka matanya dan meringis. "nggak capek tidur terus hah??" tanya pria itu yang sekarang menjongkokkan dirinya menatap chanhee dengan dekat.
"mau bermain dengan ku??" chanhee menggelengkan cepat kepalanya, "ayolah cutter ku ini mau main, dia udah lama loh nggak nyentuh kulit orang." pria itu mengeluarkan cutter dari dalam kantong kemejanya.
chanhee terbelalak kaget, ia semakin takut. "siapa kamu?! apa mau kamu?!!" tanya chanhee pelan, suaranya gemetar takut, tangannya terus bergerak berharap bisa lepas dari ikatan tali di pergelangannya.
"oh iya kita belum kenalan ya?? oke panggil aku younghoon, nama kamu siapa manis??" chanhee semakin takut saat younghoon menyentuh kan cutter itu dipipi kanan chanhee.
"tolong jangan!!" ucap chanhee gemetar, keringat meluncur dari pelipisnya karena takut.
"akh!!...hiks."
"aku tanya siapa nama kamu!!" younghoon, pria itu membuat luka goresan dipipi chanhee menggunakan cutter nya.
nada bicaranya meninggi karena pertanyaannya tidak dijawab. "aku tidak suka kalau bertanya dan tidak dijawab." ucap younghoon, cutter nya sekarang pindah di pergelangan tangan chanhee yang masih terikat dibelakang.
"chanhee, nama aku chanhee, sekarang aku mohon berhenti." jawab chanhee dengan isakan kecilnya. "berhenti bergerak atau cutter ini aku ganti dengan pisau." chanhee diam.
"siapa kamu sebenarnya?? kamu mau apa?? kamu mau uang?? ok aku kasih tapi lepasin aku." ucap chanhee, sekarang dia berhenti bergerak karena dia rasa cutter yang dipegang younghoon sudah menyentuh kulitnya.
jantungnya berdetak kencang, ia sangat takut pria itu menyakitinya terus menerus. "aku nggak mau uang, aku cuman mau main, cutter ku juga mau main."
"akh...tolong berhenti, sakit." ucap chanhee dalam isakannya, menahan sakit yang sekarang berada di pergelangan tangannya, bukan sekali tapi berkali-kali.
orang di dihadapannya sakit jiwa.
badan chanhee sakit semua, ditambah napasnya yang mulai tidak baik karena terlalu lama didalam ruangan yang gelap, panas juga tidak ada lubang udara disana membuatnya semakin lemas.
"kyu kamu dimana??" batin chanhee, ia masih berharap changmin bisa menyelamatkan segera karena pria dihadapannya sekarang sedang bermain dengan pergelangan, wajah hingga kaki chanhee menggunakan cutternya.
.
.
.
"juyeon, telpon polisi sekarang." mendengar perintah kevin, juyeon segera menelpon polisi."om, tante, tau rumah tua dekat hutan disini??" papa juyeon kaget lalu mengangguk.
"kamu yakin chanhee disana??" tanya papa juyeon yang dibalas anggukan oleh kevin. "memangnya kenapa om??" tanya kevin.
"rumah younghoon, pria psikopat, lebih ke orang yang terkena sakit jiwa." lirih papa juyeon, membuat kevin, haknyeon, sunwoo, dan changmin kaget.
changmin kembali menangis, haknyeon dengan cepat memeluk changmin. "aku khawatir, nyu...hiks." isak changmin.
"emang orang sakit jiwa kayak gitu perlu di tangkap secepatnya." ucap kevin kesal. "juyeon udah??" juyeon mengangguk.
"biar aku sama papanya juyeon yang kesana, sisanya nanti kesana kalau udah ada polisi oke??" changmin menggeleng. "vin, aku mau ikut." pinta changmin.
"jangan changmin bahaya, kamu kesana sama polisi ya."
"nggak vin, aku tetep mau ikut!!" ucap changmin bersikeras, kevin menghela napasnya. "Yasudah terserah kamu, ayo berangkat." mereka pun berdiri lalu bergegas berangkat menggunakan mobil papanya juyeon.
tempatnya dekat hanya saja mereka harus cepat sebelum terlambat.
.
.
.
To Be Continue
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴛᴡɪɴꜱ;[ᴋʏᴜɴʏᴜ ᴛʜᴇ ʙᴏʏᴢ]
Random[ON GOING] «slow update» bagaimana usaha si kembar chanhee dan Changmin agar tidak dipisahkan hanya karena permintaan ayahnya yang harus dipenuhi.