#27

403 33 0
                                    

MCKC

#27. Galau ala sean

Happy reading..

***

Sudah hampir pertengahan semester kini kedekatan kelas 12 MIPA 2 sangat lengket seperti perangko, bukan hanya itu kedekatan Ara dan Elga pun semakin terjalin, karena sering duduk bareng. Itu karena ulah Bu Acha yang memindahkan posisi duduk mereka, entah tujuannya seperti apa, yang jelas Ara bersyukur bisa bersama dengan cowok itu, jadi sedikit tau tentang seluk beluk nya seperti apa.

Bahkan tiga bulan terakhir ini, Ara dan Elga sering pulang bareng, dan menghabiskan istirahat bersama. Atau menghabiskan kegiatan di perpus bersama, entah itu hanya singgah saja atau mengerjakan tugas kelompok atau yang lainnya.

Hingga seluruh murid pun sering bergosip jika kedekatan Ara dan Elga bukan kedekatan biasa, melainkan ada suatu ikatan. Ara yang mendengarnya hanya acuh dan tak peduli, sebab dirinya dan Elga tak ada hubungan yang spesial menurut omongan murid-murid tersebut.

Dan seperti saat ini Ara tengah berada di rooftop bersama Elga, menikmati hembusan angin siang, walaupun cuaca begitu terik tak membuat mereka berdua kepanasan sebab suasana di sana sangatlah sejuk.

"Elo tau gosip-gosip yang udah beredar tentang kita berdua, sumpah ya gue pengen banget nyumpal mulut mereka pake uang 1M." Ujar Ara.

Elga yang mendengarnya hanya memandang sekilas wajah Ara, yang sedikit kesal dan setelahnya berucap, "kalo gue sih biasa aja, malah bagus dong kalo mereka tau kita ada hubungan khusus."

Membuat Ara mendelik, "bagus dari mananya, gue kalo punya hubungan sama orang tuh ya gak mau ada gosip, emang dasar mereka nya aja pada mulut rombeng!" Kesal Ara.

"Emang elo gak mau pacaran sama gue!" Kekeh nya.

Ara yang mendengarnya membeku di tempat, pikirnya menerawang. Dia nembak gue- pikir Ara begitu.

"Etdah elo kalo mau ngelawak jangan disini ga, nanti gue siapin tempat yang enak deh buat stan lawak elo, gimana?" Ujar Ara.

Membuat Elga mendengus. "Ternyata elo sama aja kek cewek diluaran sana!" Ketusnya.

Ara terbengong mendengarkan ucapan Elga, ketika cowok itu berdiri barulah Ara berucap, "maksudnya?"

"Sama-sama gak peka!" Tukasnya dan berlalu meninggalkan Ara yang masih terdiam mencerna ucapan Elga barusan.

"Emangnya dia suka sama gue!" Bingungnya. Dan setelahnya beranjak dari sana.

***

Pulang sekolah Ara langsung pulang ke rumahnya, sebab dirinya lelah belum lagi seragam nya yang basah akibat ulah temannya yang tak sengaja menyiramkan minuman di kantin tadi. Jadilah dirinya pulang menggunakan setelan hoodie milik Elga.

Mengingat kejadian itu, Ara tersenyum menawan, entahlah perasaanya begitu aneh hari ini, belum lagi perkataan Elga di rooftop tadi siang, membuat dirinya tak karuan.

Ketika memasuki rumahnya Ara langsung bergegas ke taman belakang untuk membantu bundanya memetik sayuran, memang budanya ini sering sekali menanam banyak macam tumbuhan, berbeda dengan mamanya Opi yang senang sekali menanam bunga.

"Tumben udah pulang, biasanya main dulu sama Elga!" Ujarnya.

Bundanya memang sudah tau tentang Elga, Minggu lalu cowok tersebut main kerumahnya untuk sekedar silaturahmi, dan tentunya sudah akrab dengan Sean, bahkan jika cowok itu main kerumahnya sering sekali menghabiskan bermain PS bersama Sean di ruang tengah, atau di kamar adiknya itu.

Jadi tak heran jika setiap ketika pulang bundanya bukan menanyakan perihal putrinya melainkan menanyakan Elga, kapan main atau apalah. Bahkan Ara sering kesal sendiri jika bundanya sering menggoda dirinya dengan kata-kata "kapan kamu akan kenalkan keluarga Elga pada bunda!"

Ucapan itu yang mamapu membuat Ara sering salting sendiri.

"Males ah, Bun!" Timpal Ara, sambil mengambil sayuran yang disodorkan bundanya.

"Ah iya aku tadi liat Sean Bun di ruang tengah, tumben murung gitu kenapa tuh anak!" Lanjutnya.

"Entahlah pulang-pulang pun sudah cemberut kayak gitu, coba kamu samperin!" Titah sang bunda.

Ara pun menganggukkan kepalanya dan bergegas menemui sang adik.

"Kenapa lo, tumben murung kek gitu, gak biasanya!" Ujar Ara sambil ikut duduk di sisi kiri Sean.

Sean hanya menengok malas, "kepo." Ketusnya.

"Etdah gue cuma nanya, elo ngapain ketus kek gitu, dasar bocah!" Kesal Ara.

Sean hanya mencebik mendengar kan ucapan sang kakak.

"Ah gue tau! Elo lagi galau ya, mikirin utang kan lo, makannya kalo punya utang sama orang tuh ya cepet bayar!" Ujar Ara sok tau.

"Sotoy banget sih!" Timpal nya.

"Ah atau elo galauin cewek, yang mau elo tembak eh malah jalan sama cowok lain, kan kan?" Tebak Ara kembali.

Membuat Sean membulatkan matanya, dalam hati berucap. Kenapa bisa tau.

"Hahaha bener kan, udah ketebak muka-muka kek gitu mah!" Seru Ara girang.

Sean hanya melengos malas, ingin bercerita tapi ia kedepankan gengsinya. Masa iya curhat sama cewek kan malu gue, pikirnya begitu.

Tapi gak ada salahnya juga kalo cerita sama kakaknya sendiri bukan? Tapi belum sempat berucap Ara sudah beranjak lebih dulu, dan sebelumnya Ara berkata, membuat Sean mengumpat pelan.

"Galau elo ternyata kek cewek, biasanya kalo cowok galau itu ke tempat rental apa gitu, main skeat, atau sepeda BMX, lah elo mah malah nonton tv mana acaranya gosip lagi, emang sih elo tuh seharusnya waktu lahir jangan namanya Sean tapi Serin!" Ujarnya.

"Shit!" Umpat Sean kesal.

***

TBC.

Jangan lupa tinggalkan jejak gaess:))

[2]Mak Comblang Kepepet Cinta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang