#34

427 35 0
                                    

MCKC

#34. Pengakuan

Happy reading...

***

"Kalo gue bikin lo buat milih, lo bakal tetep stay jadi mak comblang atau dicomblangin?" Ucap Opi kala itu.

Ara masih saja berkutat dengan pikiran yang terus terngiang di telinganya, ucapan Opi siang itu benar-benar membuatnya tak bisa memilih diantara keduanya.

Pertama, jika dia memilih tetap jadi mak comblang, dia selamanya gak bakal punya gebetan, dan itu akan membuatnya dicap sebagai jomlo abadi, dan Ara tak mau itu terjadi. Kedua, kalo dia ninggalin dunia percomblangan, gimana nasib para jomlo nanti, kalo dia punya gebetan.

"Arrgghhh.. pusing gue! Kenapa juga Si Opi malah bikin pertanyaan gitu, dia beneran mau bikin gue gila kali ya?" Racaunya.

Hingga ia beranjak dari balkon menuju meja rias entah apa yang akan dilakukannya kali ini, tepat ketika tatapannya mengarah kepada sosok di depan cermin, dia meringis hampir saja ingin berteriak.

"Oh my good! Elo udah kayak gembel sumpah, Ra! Kayaknya gue butuh ketenangan kali ya!" Ujarnya sambil memegang wajahnya.

"Hmm, keliling komplek enak kali ya sore-sore kek gini!" Gumamnya dan beranjak menuju kamar mandi, dan setelahnya melangkah menuju ruang dapur siapa tau bundanya kali ini membuat sesuatu.

"Mau kemana kamu, tumben mau keluar sore-sore biasanya kan ngurung mulu di kamar!" Ucapan yang dilontarkan bundanya bukanlah suatu pertanyaan namun ke pernyataan jika Ara memang seperti itu.

Membuat Ara mencebik kesal mendengar ucapan bundanya itu, "bunda tuh ya, seneng banget deh jelekin anaknya, bisa nggak sih Bun, kali ini aja bilang gitu kalo Ara anak perempuan bunda itu cantik kek Ariel Tatum!"

"Enak aja, bunda yang paling cantik disini!" Ujarnya tak mau kalah.

Membuat Ara memutar bola mata jengah, "udah tua juga, inget umur kali Bun!" Gumamnya, yang masih didengar oleh sang Bunda.

Membuat bundanya melempar tomat yang tengah dipegangnya, sontak Ara hampir saja mengumpat kasar jika tau kalo yang tengah dihadapinya itu singa betina.

"Ayah, lihat masa bunda lemparin tomat ini ke Ara sih?" Adunya kala sang Ayah melintas di hadapannya.

"Aduin aja terus, heran ya perasaan gue waktu muda gak pernah deh maen adu-aduan sama orangtua!" Ujar sang bunda kesal.

"Makannya kamu jangan buat ulah, udah tau bunda mu lagi masak malah digangguin!" Tegur sang Ayah.

Membuat Ara mengerucutkan bibirnya, "ish, Ayah tuh ya, tau ah! Mending kabur aja tadi tuh, ngeselin. Ayah ngeselin!" Seru Ara kesal. Dan beranjak dari sana setelah memakai sepatu miliknya.

Sebab hari ini ia tak mau menyia-nyiakan waktu untuk joging sore, dan menurutnya ini yang pertama kalinya ia melakukan aktivitas tersebut.

"Mau kemana lo kak?" Tanya Sean yang baru saja datang dari pepergiannya.

"Mau ngamen! Ya jelas mau joging lah, udah tau gue pake baju santai sama sepatu kek gini!" Ketus Ara.

[2]Mak Comblang Kepepet Cinta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang