MCKC
#19. Curhat
Happy reading....
***
Pagi itu Ara berjalan gontai menuju kelasnya, pasalnya sore kemarin, Reza mendatangi rumahnya. Bahkan bundanya pun dibuat kaget atas kehadiran cowok itu.Padahal hatinya sudah sedikit senang setelah pertandingan kemarin jumlah skor antara keduanya sama, namun bukan berarti mantannya akan tetap diam di tempat. Bahkan usahanya kali ini benar-benar konyol untuk mendapatkan hati Ara kembali.
Ketika tepat di ambang pintu, seseorang mengagetkannya membuat ia terlonjak kaget. Ketika tau siapa yang mengagetkannya.
"Buset tuh muka biasa aja kali Ra! Kek liat hantu disiang bolong tau nggak!" Ujar Rafa.
"Dan elo termasuk spesies nya! Minggir!" Titah Ara.
Membuat Rafa menggeser badannya, "etdah tuh muka judes amat, masih pagi takut gak ada yang naksir loh Ra!"
"Bodo amat!" Serunya.
Dan berlalu meninggalkan Rafa yang menatapnya horor. Ketika sampai di tempat duduknya Ara pun langsung menelungkup kan kepalanya, sedikit mengantuk sebab semalam tak bisa tidur hanya karena omongan Reza, sore kemarin.
"Terserah elo mau terima gue lagi atau nggak! Yang jelas gue niat dalam hati buat membenahi semuanya, dan itu demi elo!"
"......"
"Kalo pun elo gak terima gue, jangan salahkan kalo gue maksa buat dapetin hati elo lagi, Ra!"
"Arggghhh.." seru nya.
Membuat Opi yang baru datang langsung memundurkan langkahnya. Niatnya ingin membuat Ara kaget namun dirinya yang terkaget akibat teriakan sahabatnya itu.
"Eh buset, Ara elo kenapa? Ya ampun muka elo!" Seru Opi, sambil melangkahkan kakinya menuju tempat duduk Ara.
Ara hanya mendengus keras sambil berucap, "apa? Mau bilang muka gue mulus kek pantat bayi iya!"
Opi hanya cengengesan di tempat ketika mendengarkan penuturan Ara yang begitu sarkastik.
"Lagian ya masih pagi, elo kenapa sih? Kek orang kurang belaian tau nggak!" Ujarnya.
"Hello, good morning guys!" Seru Yukan sambil bermodel di depan pintu.
Membuat Beno yang berada di meja guru langsung melemparkan spidol ke arah Yukan gemas. Membuat Yukan mendengus tak suka setelahnya.
"Iri aja lo rambut mie ayam!" Serunya.
Membuat sebagian penghuni kelas mentertawakan ucapnya. Sedangkan Beno hanya mengedikkan bahunya acuh sudah terbiasa dengan lelucon itu.
Hingga Yukan menangkap wajah Ara yang sedikit murung. Dia pun langsung bergegas menuju meja temannya itu.
"Ya ampun emak gue! Elo kenapa? Kok pagi-pagi udah murung gitu sih mukanya. Ketemu mantan ya! Makanya tuh wajah kusut kek gitu!" Tebaknya.
"Bahkan lebih parah dari itu, Yu!" Ujar Ara.
"Ya ampun masa sih?" Dengan wajah kagetnya ia tampakkan.
Membuat Ara melengos di tempatnya duduk. "Lebay deh!"
Hingga Jihan dan Yura yang baru masuk pun di buat bingung, setelahnya mereka berdua pun menghampiri Ara.
"Wih pagi-pagi dah pada gosip kalian! Kek gak ada kerajaan lain aja!" Ujar Dena yang baru datang dan menyampirkan tasnya, lalu bergabung ke tempat Ara yang sudah ada teman-temannya yang lain.
"Alah, ujung-ujungnya elo juga nyamperin ke sini kan!" Ungkap Yura.
Dena hanya mengedikkan bahunya acuh. Dan beralih menatap Ara kembali.
"Elo kenapa?" Tanyanya.
Ara hanya menghembuskan nafasnya lelah, dan setelahnya berucap, "nanti gue ceritain, udah mau masuk juga!"
Membuat mereka menganggukkan kepalanya sepakat.
***
"Oh jadi karena itu elo bingung mau pilih mana?" Ungkap Jihan. Ara hanya menganggukkan kepalanya sambil mengaduk-aduk makannya tanpa nafsu.
Kini mereka tengah berada di kantin menikmati jam istirahat mereka sambil berbincang masalah Ara sore kemarin perihal kedatangan sang mantan kerumahnya.
"Ya ampun Ra! Gue kira kenapa, elo murung kek gitu tuh, cuma mantan yang pengen minta balikan aja elo sampe gak bisa tidur!" Ujar Yukan
"Gue cuma bingung jalan pikiran dia dimana sih? Sampe beneran berharap banget sama gue! Padahal gue gak melet dia sama sekali!" Tuturnya.
"Mungkin otaknya udah di ambil sama kucing kesayangan elo kali, Ra!" Ujar Opi.
"Gue jadi inget omongan si Elga deh, pas kemarin habis acara pertandingan basket, bener! Kek gak ada cewek lain aja, selain elo!" Seru Yura.
"Mungkin cewek-cewek di sekolahannya pada musnah kali, atau mungkin gak ada yang lebih ferfect selain elo aja kali, Ra!" Ujar Dena.
"Nah bisa jadi tuh" imbuh Yukan sambil manggut-manggut.
"Tau ah, pusing gue!" Seru Ara .
"Lagian ya Ra! Ngapain mikirin hal kek gitu, gak penting tau nggak! Biarin aja si onta mau bikin ulah kek gimana pun, jangan dibikin ribet deh, tinggal nanti kalo dia main lagi kerumah elo, langsung bilang aja to the point kalo elo benar-benar gak mau balikan lagi sama dia, apa susahnya sih!" Tutur Opi panjang lebar.
Ara hanya menghembuskan nafasnya lelah, sejenak berpikir tentang penuturan Opi barusan ada benarnya juga, harusnya jangan di bikin ribet.
"Malah bengong, dasar kutil badak lo!" Tukas Opi.
Membuat Ara tersenyum tipis, setidaknya mempunyai sahabat dan teman-temannya yang mau mendengarkan keluh kesah nya pun sudah sangat bahagia apalagi mau memberikan sedikit motivasinya membuat dua kali lipat bahagianya.
"Dasar pantat ayam mah gitu!" Ledek Ara.
Membuat Opi membulatkan matanya, sedangkan teman-teman yang lainnya sudah tertawa bahak.
"Idih udah mulai ledekin gue ya! Awas aja kalo main ke rumah gue, gak bakal gue izinin masuk lo!" Seru Opi.
Membuat Ara memeletkan lidahnya, dan langsung berlari meninggalkan kantin, sedangkan Opi menyumpah serapahi kepergian Ara.
***
TBCJangan lupa tinggalkan jejak gaess:)
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Mak Comblang Kepepet Cinta✓
Ficción General[COMPLETED] Jika harus memilih manakah yang harus kamu pilih tetap stay jadi Mak comblang atau di comblagin? Kata itulah yang terus terngiang di telinga Keara Anindya yang di juluki 'Mak Comblang' oleh sahabat kecilnya, bingung! Tentu saja dia harus...