Pulang sekolah Yuda berniat mengajak gadisnya untuk jalan-jalan tapi saat Yuda sampai di kelas rere Yuda tak menemukan gadisnya itu hanya ada teman-temannya
"Eh Rere mana?"tanya Yuda pada seorang gadis kelas Rere
"Gak tau dari tadi gak masuk kelas"ucapnya membuat kening Yuda menciut tumben sekali Rere meninggalkan kelas Sampai pulang sekolah
Emang tadi sewaktu istirahat Yuda juga tak melihat gadisnya di kantin.yuda mengira Rere sedang ada tugas makanya tidak ke kantin
"Tapi tadi berangkat?"tanyanya lagi
"Berangkat kok"
"Oh ya udah makasih ya"Yuda benar-benar di buat bingung pada Rere hari ini pasalnya tak biasanya Rere membolos sampai tak ada kabar seperti ini
Mata Yuda melihat ratu yang baru saja keluar dari kelasnya tapi dengan wajah yang murung.tumben sekali ratu seperti ini tak seperti biasanya
"Rat"panggil Yuda membuat ratu mendongak melihat Yuda yang berada di depannya
"Rere kemana?"tanya Yuda khawatir
"Gue gak...."
"Oh masih sempetnya ya tebar mesra di sekolah"tutur ocha ketus tadi ratu belum sempat melanjutkan bicara tapi ocha sudah datang dan memotongnya
Tatapan ocha dan Milla sangat sinis melihat Yuda dan ratu disana bahkan sedari tadi saat di kelas ratu selalu di abaikan oleh-oleh ratu tak berada di sana setelah menyindir ratu mereka segera meninggalkan ratu dan Yuda
"Mereka kenapa?tanya Yuda bingung melihat kelakuan kedua teman ratu
"Mereka salah paham kak tadi juga Rere marah sama gue terus pergi gak tau kemana"ucap ratu lesuh
"Emang lu gak ngomong sama temen-temen lu?"tanya Yuda hanya di balas gelengan oleh ratu
"Ya udah Rere biar urusannya sama gue"ratu mengangguk mengerti mereka akhirnya menuju ke parkiran tapi saat di koridor Yuda berpapasan dengan rere.entah dari mana gadisnya itu tapi Rere terlihat sangat pucat
Rere pun sama melihatnya dengan Yuda dan ratu disana bahkan tangan mereka menaut menjadi satu.lagi-lagi Yuda berhasil membuat Rere sakit hati cukup lelah walaupun hanya menangis mata Rere sudah berkaca-kaca melihatnya tapi Rere berusaha untuk biasa saja walau sebenarnya hatinya sungguh sakit
Banyak yang bilang setiap penyakit pasti ada obatnya lalu apa obat untuk sakit hati???
"Rere!!"panggil Yuda pada Rere saat Rere berjalan di hadapannya tapi Rere mengabaikan Yuda disana bahkan Rere melewatinya begitu saja tapi Yuda tak ada tindakan ia tidak mengejar gadisnya itu ia hanya memandang kepergian Rere begitu saja
"Kenapa gak di kejar kak?"tanya ratu heran dengan tingkah Yuda seperti itu
"Biarin dia menangin diri dulu"ucap Yuda.ratu paham apa yang di maksud Yuda
Mereka segera meninggalkan sekolah yang sudah mulai sunyi tak ada suara
Di sisi lain Rere yang berjalan gontai ke kelas benar-benar heran dengan yuda.bahkan Yuda tidak mengerjakannya saat tadi Rere mengabaikan panggilannya apa Yuda benar-benar sudah tak mencintai Rere mana janji Yuda yang bilang ia sayang Rere??mana janji Yuda yang bilang tidak akan menyakiti Rere??hanya bertahan sekian bulan saja??janjinya bertolak belakang dengan realitanyaRere berjalan menuju rumah tak peduli berapa kilometer Rere harus berjalan air matanya terus mengalir membasahi pipinya pandangannya kosong seakan tak ada semangat hidup bahkan kini rintik hujan turun menemaninya membasahi bumi menyamarkan tangisan Rere
Hujan
Apa kabar dengannya??
Apa dia tak peduli dengan ku??
Lalu kenapa seribu janji ia ucap??
Seakan tak ada tanggung jawabHujan
Aku suka dengan mu
Tapi bukan untuk menyembunyikan rasa sakitku
Bukan untuk menjadi pelampiasanku
Dan juga bukan untuk menyamarkan tangisanku batin Rere berbalut haruKini apa hubungannya akan kandas begitu saja di tengah jalan??
Lalu apa arti kata cinta selama ini??hanya untuk sakit hati kah??entah harus apa sekarang ini Rere hatinya benar-benar hancur berkeping-keping
Apa Rasa ini salah kepada Yuda?apa hubungan ini salah??Tinnnn........
Bunyi klakson membuat Rere sadar akan alamunannya
"Kalo bosen idup jangan berdiri di tengah jalan mending berdiri di rel kereta api"seru sosok yang berada di balik helm spontan saja rere membalikkan badannya untuk melihat siapa orangnya ah ternyata ibam di sana
"Kenapa main hujan nanti sakit??"ucapnya begitu peduli
"Pengen aja"tutur Rere berbohong
Bahkan di saat seperti ini bukan Yuda yang menghampirinya tapi orang lain
Di lubuk hati Rere berharap agar Yuda yang menegurnya tapi apa???malah temannya yang peduli dengan RereIbam menarik tangan Rere untuk naik keatas motornya Rere yang sadar tangannya di tarik pun segera menepisnya
"Mau apa?"tanya Rere
"Ikut gue yuk nanti gue anter pulang"ucap ibam
"Gak usah kak ngerepotin gue bisa naik angkot"
"Udah sore gak bakal ada angkot lewat sini mending lu ikut gue itung-itung irit ongkos kan"tutur ibam jelas Rere belum menjawabnya
"Gue cuma butuh jawaban iya"tanpa basa-basi ibam menarik tangan Rere begitu saja tanpa menunggu jawaban dari Rere hanya bisa menurut kali ini Rere
Rere tak tahu ibam akan mengajaknya kemana tapi rasanya ada kepercayaan yang Rere berikan kepada ibam.motor ninja milik ibam sudah berjalan membelah rinai hujan yang turun kini hujan tak selebat tadi saat ini hanya turun butir-butir air kecil di atas bumi
Tak lama motor ibam berhenti di sebuah kedai bakso jujur saja Rere bingung kenapa ibam mengajaknya kesini tapi Rere tak peduli apa itu alasannya bahkan perutnya sudah meronta-ronta minta di isi
"Nih"tangan ibam mengulurkan jaketnya.kedua alis Rere menaut tanda ia tak paham
"Buat nutupin baju elu tuh transparan takut napsu tadi gue lupa ngasih"mendengar ucapan ibam dengan segera Rere memakai jaketnya jujur malu rasanya mendengar perkataan ibam
Wajah Rere sangat menggemaskan kala sedang menahan malu melihat wajah Rere yang menggemaskan kedua sudut bibir ibam terangkat dan tangannya mengacak puncak kepala Rere dan akhirnya mereka masuk kedalam untuk menyantap bakso
Di saat bersamaan ada mata yang memergoki kebersamaan Rere dan ibam bahkan sosok itu mengabadikan momen tersebut senyum kemenangan terpancar di wajahnya
"Mang Cecep 2 porsi ya biasa"pesan ibam pada mang Cecep sang penjual bakso
"Ashiappp tumben ayu bawa cewek ke sini??pacarnya ya??"goda mang Cecep pada ibam
"Bukan kang ini mah temen"
"Bilang temen tapi di hati mah pacar"lagi-lagi mang Cecep menggoda Rere dan ibam.mereka berdua tersenyum sipuh
"Mangga duduk atau neng"Rere mengangguk dan berjalan menuju meja yang kosong
"Lu sering ke sini?"tanya Rere pada ibam hanya anggukan yang Rere dapatkan
Tak lama pesanan pun datang dan mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing untuk melahap bakso
Kok aku sebel ya sama Yuda ???kok malah diem sihh??gak ngejar??
Jangan lupa untuk vote dan commen ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hay Yuda!![COMPLETED]
Teen Fiction[ADA BAGIAN YANG DI PRIVATE JADI FOLLOW AKUN AUTHOR BARU BISA BACA] Nafas Rere terengah-engah dadanya naik turun berusaha untuk menetralkan nafas tangan kirinya memegangi dada. "Kenapa?gak kuat? dasar lemah?!"cibir Yuda setelah menghukum Rere lari 1...