47

337 18 2
                                    

Hari ini jadwal Pramuka untuk para penegak SMA kencana.sungguh menegangkan,sudah biasa kala hari jadwal di mana Pramuka akan melaksanakan kegiatan di situlah letak di mana sakit jantung para penegak akan kambuh.

Bukan sakit jantung saat sedang jatuh cinta tapi sakit jantung karena bimbingan mental.hah cukup spesifik bukan gambaran orang yang sedang di bintal akan kumat penyakit jantung nya.

Tapi di sisi lain akal cerdik para penegak agar tidak ikut bintal banyak.apa?? pura-pura sakit??atau mungkin pura-pura kesurupan??bisa jadi.oke abaikan masalah bintal.

Para penegak sudah siap untuk menunggu peluit dari senior DA di bunyikan.mereka bahkan berkumpul di depan ruang kelas agar tidak telat baris.apakah mereka takut akan hukuman dari DA?tapi tidak untuk Rere bahkan Rere saat ini sedang sibuk dengan novelnya tak peduli jika peluit di bunyikan dan......

Pritttttt.....

Suara peluit membuat seluruh penegak langsung berlari menuju lapangan.

"Bangsad udah bunyi aja tuh peluit"umpat dari kesal pasalnya bunyi peluit dari DA mengganggu kenikmatan membaca novel.rere tak peduli jika telat ia malah berjalan dengan santai menuju lapangan dan tak lupa dengan permen karet di mulutnya yang sedari tadi ia kunyah.

"Heh kamu!!"titah seseorang membuat seluruh penghuni lapangan menoleh ke arahnya.siapa itu??itu adalah suara sang Pradana SMA kencana Ananda Raden Yuda pamungkas.

"Kamu yang telat masuk barisan!!"cerca Yuda menunjuk Rere Rere dengan gaya yang masih cool di mata para kaum hawa.

"Gue?"ucap Rere sembari jari telunjuk nya menunjuk ke dirinya.

"Iya,buat barisan sendiri"ucap Yuda tapi Rere tak peduli dengan ucapan yuda.rere malah berjalan menuju barisan di mana teman-temannya baris.

"Punya telinga gak sih?!"hardik Yuda lalu menarik tangan Rere dengan kasar.karena tak terima di permalukan oleh Yuda Rere langsung melepaskan tangan Yuda.

"Gue bukan kambing yang harus di tarik jalannya,gue bisa sendiri!!"tutur Rere dengan nada dingin.iya kala di Pramuka Rere akan tetap menjadi Rere dengan keras kepalanya yang selalu melanggar aturan pramuka.rere lalu berjalan ke tempat barisan untuk orang yang melanggar paraturan.di sana hanya ada rere.

"Yang atributnya gak lengkap silahkan misahin diri!!"bentak Veve dengan suara yang menggelegar kan lapangan.

"Yang telat baris sama preman angkatan kalian!!"ucap Risa saat melewati rere.matanya dengan tajam melirik ke arah rere.dengan senang hati Rere menatapnya dengan tajam melebihi tajamnya tatapan burung elang.

"Yang merasa pake rok span!!"ucap Tia sembari menelusuri barisan.tapi nihil tak ada yang baris menemani Rere di sana.hingga akhirnya apel di mulai selama 15 menit dan mereka di bubarkan.setelah selesai hampir semua DA menghampiri Rere yang berdiri dengan leha-leha.ada tiga serangkai di tambah Yuda dan antek-anteknya.

"Sikap sempurna gimana?!"ucap Evi dengam laga songong sembari memutari rere.karena Rere di kepung Rere tidak bisa mengelak.

"Cewek kok kayak gini mau jadi apa kamu hah?!"cerca Tia dengan badan menghadap ke Rere.

"Presiden ngapa?"ucap Rere dengan santai.sebal rasanya di jadikan tontonan oleh DA.tapi Rere tak peduli dengan keadaan saat ini.rere akan menjawab apa yang mereka lontarkan.

"Berani kamu jawab hah!!"kali ini Veve maju dengan mata melotot.

"Yee namanya orang nanya itu harus di jawab Mpok"lagi-lagi Rere menjawab.

"Oh ya tolong kakak-kakak ku itu muka di kondisikan jangan terlalu sangar nanti cepet mati ok"ucap Rere santai.membuat teman-temannya Yuda menahan tawa tapi tidak untuk tiga serangkai dan Yuda.

Hay Yuda!![COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang