54

417 19 0
                                    

Rere sedang duduk di bangku taman belakang sekolah.rere sendiri hanya bunga-bunga dan suara hembusan angin yang menemani pikirannya.
Rere memutuskan untuk tidak mengikuti pelajaran pak gendhut dengan embel-embel kurang enak badan.bukan ke UKS tujuannya tapi ke taman belakang sekolah.bukan untuk istirahat tapi untuk menenangkan pikirannya yang masih berfikir akan perkataan Bisma kakeknya Yuda.

Jujur saja, sebenarnya Rere tahu jika Yuda menyembunyikan sesuatu dari rere.tapia Rere memilih untuk diam biar Yuda yang menyampaikan sendiri pada rere.entah itu kapan waktunya Rere tidak tahu.

Senyum Rere yang ia tunjukkan pada Yuda hanya sebagai penutup segala kesedihan.rere hanya bisa mengikuti permainan yuda.rere akan terus berusaha mengejar yuda.biar Yuda yang mengucapkan kata selesai dari mulut nya.sebenarnya Rere ingin mengakhiri hubungan ini tapi Rere tak mau kata selesai keluar dari mulutnya.karena Yuda yang memulai hubungan ini maka Yuda lah yang harus mengakhiri hubungan ini.

Rere tersenyum mengingat masa-masa indahnya bersama yuda.memorinya terus mengingat itu.lalu bagaimana jika Rere pergi tanpa alasan seperti yang pernah Rere tanyakan pada Yuda.hanya menunggu waktu menjemputnya.

"Jangan di pikirin nanti lu douwn"ucap Iqbal lalu duduk di samping rere.rere menoleh ke Iqbal hanya senyum yang Rere tunjukkan.

"Bukannya harus?"ucap Rere.

"Semua yang di takdirkan tuhan jangan menjadi beban tapi harus menjadi nikmat"

"Semua takdir tuhan juga harus kita syukuri jangan kufuri"sambung Iqbal.
Rere lagi-lagi diam mendengar ucapan Iqbal.

"Semua ini bukan milik kita tapi milik pencipta,jadi sudah sepantasnya kita kembali kepada si pemilik"

"Bal?"panggil Rere.

"Apa?"

"Apa gue bisa mengulang waktu?biar gue gak ketemu Yuda dan jadi bebannya?"tanya Rere air matanya lolos keluar dari mata hazelnya.

"Mungkin semua orang berharap agar waktu bisa mereka ulang,tapi suatu kodrat tidak bisa di ubah"

"Penyesalan memang datang terakhir sebagai pelajaran untuk kita kedepannya untuk bertindak tidak gegabah"

"Jangan harap penyesalan akan datang pertama kalo pertama bukan penyesalan tapi pendaftaran"ucap iqbal membuat Rere tersenyum miring.

"Lagi serius juga malah bercanda"ucap Rere.

"Tapi bener kan yang gue ngomong kalo pertama itu pendaftaran"ucap Iqbal.

"Iya deh semerdeka lu bal"ucap Rere pasrah.

"Yuda udah tau-?"tanya iqbal lalu di gelengi oleh Rere.

"Kapan Yuda tau kalo lu nya diem"ucap Iqbal.

"Biar waktu aja bal yang ngasih tau Yuda,gue gak mau buat di khawatir"ucap Rere lesuh.rere dan Iqbal sama-sama diam dengan pikiran mereka masing-masing.

*****

"Mpok cendolnya biasa"ucap Daniel memesan es cendol pada salah satu penjual di kantin SMA kencana.kini mereka sudah di kantin untuk mengisi perut.

"Cendol dawet"ucap Rio memberi aba-aba.

"Cendol cendol cendol"ucap Asep sembari bergoyang ria.

"Dawet dawet"sahut Rio tak kala heboh.membuat seisi kantin menatap mereka mereka heran.

"Cendol cendol"ucap asep lagi-lagi yang masih berjoget ala koplo.

Hay Yuda!![COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang