Prittttttttttttt.......
Suara peluit dari seorang Dewan Ambalan berhasil membuat para penegak lari lantang-lantung menuju ke lapangan.dengan sekuat tenaga mereka mencapai lapangan sebelum 10 detik berakhir.bukan hanya itu,mereka juga harus berhadapan dengan Para DA yang sudah stand by untuk melakukan.....
"Heh cepet lari!!!"
"Tanpa suara!!!"
"Bisa baris gak sih!"
"Penegak gini barisnya?!"
Terus saja DA mengoceh yang tidak penting.yang sedang penegak pedulikan adalah mendapatkan barisan.
Ratusan orang yang harus baris tak cukup bukan hanya 10 detik.panas,gerah,emosi ingin rasanya di luapkan pada apapun.tapi percuma mereka malah menjadi pelampiasan.
"Yang merasa telat!?"
"Silahkan memisahkan diri!"
"Yang tidak memakai ikat pinggang"
"Jangan cari aman yang di belakang!!!"
"Barisnya gimana?!"
Heh terus saja Para DA mengoceh tanpa henti.dalam hati para penegak pasti menggerutuki ocehan itu.
Gak capek apa ngoceh Mulu kayak beo
Perlu gue jahit tuh mulut
Cepet mati puas lu..
Mungkin itu salah satu gerutukan mereka dalam hati.benar-benar seperti jemuran di siang hari.
Di sisi lain,sang Pradana hanya diam mengamati proses apel yang di pimpin oleh daniel.bibir Yuda terangkat kecut mengingat kejadian di mana awal Yuda di pertemukan oleh seorang cewek ceplas ceplos yang bernama Rere Angelina garini.kini Yuda hanya bisa mengenang semua kejadian itu.apalagi saat Rere mencoba mengeprank Yuda dengan kata-katanya...
Boleh Yuda mengulang waktu agar Yuda tidak menyia-nyiakan gadisnya itu.agar Yuda tidak menumpahkan air mata yang sangat di benci oleh gadisnya itu.tapi nihil,hanya sebuah angan-angan saja sekarang.
Kini,Rere telah bahagia tanpa ada air mata penderitanya.rere sudah bahagia karena sudah tidak merasakan sakit.
Yuda memutuskan untuk ke taman setidaknya Yuda bisa menenangkan pikirannya serta hatinya.bisa Yuda berbicara jujur kalo Yuda belum bisa merelakan Rere atas kepergiannya.bahkan setelah mendengar kabar bahwa Rere sudah meninggal dunia.semangat hidup Yuda seakan tiada.seperti separuh dari jati diri seorang Yuda sudah tiada.yuda memang sangat mencintai Rere walaupun Yuda sempat menyakiti hati gadisnya itu Yuda bisa merasakan sakitnya itu.
"Merelakan kepergian seseorang memang susah"ucap seseorang di belakang yuda.membuat Yuda menoleh ke sumber suara dan ada sosok Iqbal di sana.
"Boleh gue duduk?"tutur Iqbal lalu di angguki oleh Yuda.
"Kenyataan memang lebih menyakitkan dari pada harapan"ucap Iqbal lagi.
"Kenapa harus Rere?"ucap Yuda tanpa menatap ke arah Iqbal.
"Tuhan lebih sayang sama Rere dari pada harus menumpahkan air matanya karna sakit hati"
"Kenapa Rere nyembunyiin ini dari gue?"ucap Yuda.
"Karena Rere nggak mau jadi beban elu.rere itu cewek kuat dia akan berusaha jadi orang yang lemah di hadapan orang yang Deket sama dia"
"Terlalu cepat"guman Yuda.
"Lebih baik dari pada hurus semakin sakit"sahut iqbal membuat Yuda sesak dan memandangnya tajam.
"Nih"ucap Iqbal sembari menyodorkan sebuah kotak pada Yuda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hay Yuda!![COMPLETED]
Teen Fiction[ADA BAGIAN YANG DI PRIVATE JADI FOLLOW AKUN AUTHOR BARU BISA BACA] Nafas Rere terengah-engah dadanya naik turun berusaha untuk menetralkan nafas tangan kirinya memegangi dada. "Kenapa?gak kuat? dasar lemah?!"cibir Yuda setelah menghukum Rere lari 1...