"Buat apa coba, bener bener nggak waras lo. " kesal Michelle
"Emangnya aneh ya minta no hp teman sekelas? " ucap Rendi
"Nggak aneh sih, tapi gua nggak akan kasih no hp gua ke lo. " ucap Michelle
"Kenapa? Takut diteror?" ucap Rendi
"Ih lo pindah tempat duduk sana, malas gua duduk sama lo. " ucap Michelle mengusir Rendi
"Ren, mending lo duduk sama gua aja. Sebelah gua kosong kok. " tawar Chelsea menghampiri bangku Rendi
"Bukannya lo duduk sama teman lo tadi. " ucap Rendi
"Itu mah tadi, teman gua udah pindah tempat duduk. Lo duduk sama gua aja Ren, daripada sama si cewek cupu ini." ucap Chelsea
"Kalau gua maunya sama dia gimana? Mending gua duduk sama Michelle lah, lebih nyaman. " ketus Rendi
"Awas ya lo Cel. " batin Chelsea lalu pergi duduk dibangkunya
"Nih buat lo. " ucap Rendi memberikan secarik kertas
"Apaan nih. "
"Itu no gua, telepon aja kalau kangen sama gua. " ucap Rendi
"Nggak akan. " ucap Michelle merobek kertas tersebut lalu melemparkannya ke arah wajah
"Tenang aja, gua masih punya stok banyak kok. " ucap Rendi menunjukan beberapa kertas ke arah Michelle
"Aaarrggghhh, kenapa sih gua harus ketemu sama cowok kayak gini. Sumpah ya, gua punya dosa apa coba." ucap Michelle frustasi
"Cel, lo kenapa? " tanya Bara menengok ke arah belakang
"Lo kok kayak stres gitu? Masih kepikiran Ari? " tanya Agatha ikut menengok ke arah belakang
"Gimana gua nggak stres coba. Cowok aneh ini nih bikin gua frustasi tau. " kesal Michelle
"Lo yang aneh, masa ketemu cogan gini dianggap musibah sih. " ucap Rendi
"Emang bener musibah besar tau nggak sih. " ucap Michelle tiba tiba merasakan sakit didadanya
"Cel, are you okay? " tanya Bara
"Gua nggak apa apa kok. " jawab Michelle
"Beneran Cel, lo pucat banget. " ucap Agatha
"Beneran, gua mau keluar bentar cari udara segar. " ucap Michelle beranjak pergi
Michelle merasakan sesak dibagian dadanya mungkin penyakit asmanya kambuh akibat terlalu stress. Karna sudah tidak kuat Michelle pun pingsan saat dia akan berdiri. Rendi langsung menangkap tubuh Michelle dan menggendongnya menuju UKS.
"Gua dimana? " tanya Michelle tersadar dari pingsannya
"Lo udah sadar Cel. "
"Ari. "
"Syukurlah lo udah sadar. Jangan bikin gua khawatir lagi ya." ucap Ari mengusap kepala Michelle
"Kak Ari jangan pergi kak, gua kesepian nggak ada lo. Plis kak. " ucap Michelle langsung memeluk tubuh Ari
"Jika memang suatu saat kita berjodoh, pasti kita akan dipertemukan kembali Cel. Lo nggak usah sedih ya, ini kan udah jadi keputusan gua dan lo. Lo harus bisa relakan gua. " ucap Ari
"Tapi nggak gini Ri, ini bukan keputusan gua. Kenapa lo harus pergi? Apa lo akan kembali? " tanya Michelle
"Bila takdir menghendaki gua untuk kembali gua pasti akan kembali bersama lo lagi. Tapi untuk saat ini biarkan gua pergi dan tak kembali. " ucap Ari perlahan menjauhi Michelle
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]
Teen FictionSebuah lanjutan cerita dari Bimbang??? Dimana Ramon dan Bunga sudah memiliki anak yang ganteng dan cantik. Seorang cowok yang sama sekali nggak bisa ditebak dan tidak pernah jatuh cinta. Sampai akhirnya dia menemukan seorang cewek yang bisa membuat...