"Dara, kamu mau kemana nak?"
"Aku capek pa, beri aku waktu untuk menyendiri terlebih dahulu. " ucap Dara menggendong sebuah tas ransel
"Rara, anakku. " ucap mama Dara memeluk Dara
"Rara, kamu mau kemana nak. Pasti kamu diusir sama Dara ya, emang dasar anak nggak tau diuntung. "
"Dara pergi dulu." ucap Dara
Dengan berat, Dara pergi meninggalkan rumah. Sebenarnya Dara tidak tega meninggalkan papanya, tapi dia sudah tidak tahan lagi.
Sementara itu, saat ini Raja duduk termenung dengan barang bawaannya. Dia memutuskan untuk tinggal sementara di rumah pohon, ada rasa sesal dihatinya karna udah bersikap buruk. Tapi Raja malu untuk kembali ke rumah.
"Maafin gua. Maaf. " ucap Raja menangis
"Dara. " ucap Raja tiba tiba teringat oleh Dara
Raja langsung mengambil handphonenya dan menghubungi Dara.
"Dar, plis ke rumah pohon sekarang. Gua butuh lo. "
Raja pun mematikan handphonenya menunggu kehadiran Dara. Beberapa saat kemudian Dara datang dengan tergesa gesa.
"Kak Raja.... Ada apa kak? " tanya Dara cemas
"Dar, lo kok bawa tas gede banget. Lo mau kemana? " tanya Raja menyadari sesuatu yang aneh dari Dara
"Eh nggak kok. " ucap Dara
"Jujur sama gua Dar. " ucap Raja menatap tajam mata Dara
"Kak Raja sendiri ngapain disini bawa banyak barang dan bangun tenda. " ucap Dara
"Gua kabur dari rumah. " ucap Raja
"Kenapa kabur dari rumah kak." tanya Dara hati hati
"Biasa lah, problem. " jawab Raja
"Sorry. " ucap Dara
"Lo sendiri?" tanya Raja
"Ya, sama. " jawab Dara
"Hidup itu nggak adil ya Dar. "
"Kenapa? " tanya Dara
"You know lah. " jawab Raja
"Kak Raja salah. " ucap Dara
"Why? "
"Hidup ini adil kak. " jawab Dara
"Kalau hidup itu adil, kenapa gua selalu disalahkan didalam keluarga. Karna gua anak sulung. " ucap Raja masih menahan tangisnya agar tak keluar
"Kak. "
"Gua tau Dar, gua anak paling tua. Tapi apa gua harus selalu mengalah, gua capek Dar! Dikit dikit ngalah, gua mau bahagia. Tapi kebahagian gua selalu dikekang. Gua capek kayak gini terus. " ucap Raja yang sudah tidak dapat menahan air matanya, hingga akhirnya Raja pun menangis
"Kak Raja nggak boleh gitu. Lo bisa kok bahagia. Suatu saat kebahagian itu akan menghampiri lo, lo harus kuat. " ucap Dara memeluk Raja
"Kak Raja harusnya bersyukur, keluarga kak Raja baik. Kalau gua? Gua nggak pernah dianggap keberadaannya sama nyokap. Gua disebut anak pembawa sial kak. " ucap Dara ikut menangis
"Maafin gua Dar, maafin gua. Seharusnya gua lebih bersyukur. " ucap Raja memeluk Dara erat
"Nggak apa apa kak. Terus sekarang gimana? " tanya Dara
"Gimana apanya? " tanya Raja
"Kak Raja mau tinggal dimana? "
"Ya disinilah. " jawab Raja
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]
Teen FictionSebuah lanjutan cerita dari Bimbang??? Dimana Ramon dan Bunga sudah memiliki anak yang ganteng dan cantik. Seorang cowok yang sama sekali nggak bisa ditebak dan tidak pernah jatuh cinta. Sampai akhirnya dia menemukan seorang cewek yang bisa membuat...