39. Tanpa Tergesa

27 3 0
                                    

"Bunga. " panggil Ramon yang sedang duduk diantara semak semak

"Kenapa Mon? " tanya Bunga

"Lo nggak ada kepikiran buat pulang." jawab Ramon

"Pulang kemana Mon, ke dunia tempat berbagai masalah muncul." ucap Bunga

"Tapi kan semua masalah itu bisa diselesaikan. " ucap Ramon

"Percuma Mon masalah itu akan terus menerus datang, lebih baik kita disini. " ucap Bunga

"Tapi disana banyak yang nungguin kita, apa lo nggak kangen. " ucap Ramon

"Kalau lo mau pergi, pergi aja sana gua masih mau disini. " ketus Bunga

Dara dan Raja yang berada di ruangan yang sama akibat kecelakaan tersebut, tiba tiba mendapatkan bayangan masa lalu seseorang. Tanpa sengaja tangan Raja dan Dara saling menggenggam karna posisi mereka yang bersebelahan.

Bunga merasa sepi karna tidak ada seorang pun yang menemani dia. Tiba tiba saja sebuah sinar datang menghampiri Bunga. Bunga bingung haruskah dia tetap diam disini atau berjalan menuju sinar tersebut.

Makin lama sinar tersebut makin terang dan perlahan Bunga mulai melangkah menuju sinar itu. Saat Bunga sudah hampir tiba di sinar itu tiba tiba saja ada yang memanggilnya dan Bunga pun segera membalikan badannya.

"Bunga. "

"Ramon." ucap Bunga membalikan badannya

"Pulanglah. " ucap Ramon mengulurkan lengannya

"Iya Mon. " ucap Bunga menerima tangan Ramon

Dan secara tiba tiba tubuh Bunga seperti tertarik sesuatu.

Seketika tubuh Dara dan Raja mengalami kejang kejang yang sangat hebat. Semua dokter dan suster yang berada didalam menjadi panik melihat pasiennya mengalami kejang kejang hebat.

Sementara itu Agatha dan Bara menunggu dengan cemas sambil terus berdoa. Bara dan Agatha sama sekali belum mengetahui jika Raja ada didalam juga hingga seorang suster keluar dengan wajah panik. Agatha dan Bara yang melihat hal tersebut menjadi ikutan panik dan nekat masuk kedalam IGD. Dilihatnya Raja dan Dara masih dalam kondisi kejang kejang, seketika Bara dan Agatha lemas dan tak berdaya. Kakinya tidak mampu menahan tubuhnya untuk terus berdiri.

Agatha sangat menyesali dirinya akibat kejadian tadi, dia tidak henti hentinya menangis menyalahkan dirinya. Sementara itu Bara ingin sekali mengusap punggung Agatha untuk menenangkannya, tapi dia terlalu ragu. Tapi secara tiba tiba Agatha menyandarkan kepalanya dipundak Bara.

"Bar, semua ini salah gua. " ucap Agatha

"Ini bukan salah lo, ini salah gua. " ucap Bara

"Lo sama sekali gak salah Bar. " ucap Agatha

"Jelas jelas ini semua salah gua, coba kalau gua nolak untuk membantu Dara pasti semua ini gak akan terjadi." ucap Bara sudah tidak dapat menahan air matanya

"Maafin gua Bar, lo jadi nanggung semuanya. " ucap Agatha mengusap air mata Bara

Kedua mata saling bertemu dan menatap satu sama lain. Bagi Bara ini adalah kenangan terindah baginya, setelah sekian lama dia tidak menatap mata indah Agatha, begitu pun Agatha yang merindukan senyuman manis dari Bara.

"Udah lama gua gak lihat lo senyum. " ucap Agatha

"Maafin gua kalau gua berubah. " ucap Bara

"Berubah banget malah. " ucap Agatha

Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang