"Gua nggak nyangka, ternyata gua bukan anak kandung dari papa dan mama." ucap Michelle masih menangis
"Pulang."
"Siapa lo! Pergi sana. Gua nggak butuh lo!" bentak Michelle
Dengan kasar Michelle mendorongnya hingga terjatuh
"Nggak seharusnya lo kayak gini!"
"Coba lo yang ada diposisi gua." ucap Michelle
"Coba Ri, lo yang jadi gua. Sakit Ri, hampir 15 tahun gua tinggal sama mereka lalu baru sekarang gua tau semuanya." ucap Michelle
"Gua ngerti perasaan lo, tapi seharusnya lo bersyukur! Walaupun lo bukan anak kandung mereka , tapi om Ramon dan tante Bunga sangat menyayangi lo. Harusnya lo bersyukur, lihat gua Cel! Orang tua gua sama sekali nggak sayang sama gua !" bentak Ari
"Siapa sih lo! Lo bukan siapa siapa gua Ri! Gua nggak butuh belas kasihan lo, asal lo tau!" bentak Michelle
"Sekarang terserah lo Cel. Lo nggak butuh gua lagi kan. Gua pergi Cel kalau itu mau lo. " ucap Ari pergi meninggalkan Michelle yang masih mematung
Beberapa saat setelah kepergian Ari, Michelle benar benar menyesal dengan sikapnya ke Ari. Padahal Ari sangatlah baik kepadanya, dia sering sekali membantu Michelle, menghibur Michelle dikala sedih. Pokoknya sudah banyak kebaikan yang diberikannya, tapi sekarang? Michelle hanya diam mematung sendiri. Hujan masih belum berhenti, makin lama semakin deras hujan turun.
"Maafin gua Ri, tapi gua cuma nggak mau lo terus terbenani sama urusan gua. " ucap Michelle
"Michelle. " teriak seseorang
"Bara.... " ucap Michelle langsung memeluknya
"Cel, pulang yuk. Lo jangan pergi, walaupun kita bukan saudara kandung tapi gua tetap nganggap lo sebagai kembaran gua. " ucap Bara memeluk Michelle dengan erat
"Gua cuma kaget Bar, setelah 15 tahun berlalu gua baru mengetahui semuanya. Gua kecewa." ucap Michelle
"Gua ngerti perasaan lo, tapi ingatlah. Papa Ramon dan Mama Bunga akan selalu menyanyangi lo. " ucap Bara
Akhirnya Michelle mengerti semuanya dan kembali pulang ke rumah.
Beberapa bulan kemudiaan semuanya kembali menjalani kehidupan seperti dulu. Raja, Bara maupun Michelle menjalani hidup seperti sedia kala tanpa ada orang spesial.
"Lo nape kak? Kangen Dara? " tanya Bara
"Apaan sih Bar, nggak usah bahas dia. Gua males bahas masa lalu. " ucap Raja
"Bilang aja belum bisa move on. " ledek Michelle
"Come on, gua nggak mau bahas cewek. Susah tau ngelupain dia. " ucap Raja masih fokus menyetir
"Tapi kalau suatu saat lo ketemu lagi sama dia gimana kak." ucap Bara
"Ya nggak gimana gimana. " ucap Raja
"Ih nggak seru lo mah, harusnya cinta pertama itu dipertahanin bukannya malah dibiarin. " ucap Michelle
"Siapa sih yang bilang gua suka sama dia. " ucap Raja
"Siapa tau aja gitu. " ucap Bara
"Mending lo berdua turun dah, daripada gua dorongin satu satu. " ucap Raja
"Kebiasaan kalau ngambek bawaannya sensi mulu. " ledek Michelle turun dari mobil Raja
"Udah ah gua duluan. " ucap Raja pergi meninggalkan kedua adiknya
Dengan perasaan yang campur aduk, karna memikirkan ucapan Michelle tadi Raja berjalan menelusuri lorong menuju kelasnya. Entah mengapa Raja tiba tiba bingung dengan perkataan adiknya barusan, apa yang harus dia lakukan bila semua itu terjadi. Tiba tiba saja Raja seperti melihat seseorang yang tak asing baginya, Raja melihat seorang cewek duduk dibangku taman yang dulunya adalah tempat Dara sering duduk disitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]
Novela JuvenilSebuah lanjutan cerita dari Bimbang??? Dimana Ramon dan Bunga sudah memiliki anak yang ganteng dan cantik. Seorang cowok yang sama sekali nggak bisa ditebak dan tidak pernah jatuh cinta. Sampai akhirnya dia menemukan seorang cewek yang bisa membuat...