40. Selamat Tinggal

36 3 0
                                    

Keesokan harinya pada saat di kampus, Bara lagi lagi bertemu dengan Keisya. Bara tidak ada hentinya mengganggu Keisya.

"Wah gak nyangka ya, kita satu kampus ternyata. " ucap Bara

"Ganggu mulu lo kayak setan. " ucap Keisya menekan kata setan

"Masa cowok cakep gini dibilang setan. " ucap Bara

"Sorry, punya kaca gak? Kalau gak punya nih gua ada, tolong dilihat baik baik ya baru boleh deh ngomong. " ucap Keisya memberikan kaca miliknya kepada Bara

"Gila, cakep amat lo Bar tambah hari." ucap Bara berkaca di kaca milik Keisya

"Jijik banget sih jadi cowok, makan tuh cakep. " ucap Keisya pergi meninggalkan Bara

"Eh tunggu dong. " ucap Bara mengejar Keisya

"Punya masalah hidup apa sih lo, kok gini amat sih hidup lo. " ucap Keisya

"Hidup gua baik baik aja kok, kan ada lo. " ucap Bara gombal

"Ihhh jijik banget gua dengernya." ucap Keisya

"Liat deh bunga itu. " ucap Bara

"Kenapa emangnya sama tuh bunga. " ucap Keisya

"Cantik ya bunganya, kayak lo. " ucap Bara yang membuat Keisya terdiam

"Ciee, baper ya sama ucapan gua. " goda Bara

"Dasar cowok genit... Makan tuh gombalan lo. " kesal Keisya menginjak kaki Bara lalu pergi meninggalkan Bara

"Galak sih, tapi gua suka. " ucap Bara tersenyum

Beberapa langkah Keisya berjalan meninggalkan Bara, dia kembali menengok ke arah belakang dan menemukan Bara yang melambaikan tangan ke arahnya.

Sementara itu Agatha hanya melihat semuanya dari arah belakang Bara, dengan perasaan sedikit kecewa Agatha melihat kejadian tersebut.

"Bara... " panggil Agatha

"Eh Agatha, udah siap? " tanya Bara terlihat bahagia

"Lo kok kayaknya lagi bahagia banget." ucap Agatha seolah tak tau apa apa

"Gak tau senang aja gitu. " ucap Bara

"Ih aneh. " ucap Agatha

"Hehehe, jangan marah dong. " ucap Bara mengelus kepala Agatha hingga membuat rambutnya berantakan
"Berangkat sekarang. "

"Iya ayo. "

****

Sampai saat ini Raja dan Dara masih terbaring lemah diranjang rumah sakit, keduanya sama sama terbaring lemah dengan berbagai alat yang terpasang diseluruh tubuh. Hening... Hanya ada suara mesin yang berbunyi mengikuti detak jantung keduanya.

"Bar, gua boleh ngobrol berdua sama Raja dulu gak? " ucap Agatha

"Silahkan Tha, gua mau ke ruangan Dara. " ucap Bara

Perlahan Agatha berjalan mendekati ranjang dimana Raja terbaring lemah, sampai saat ini Agatha masih belum bisa melupakan kejadian tersebut, dia sangat menyesali semuanya.

"Raja, maafin gua. Gak seharusnya lo ada disini, harusnya gua aja yang diposisi lo, gua terlalu egois Ja. Maafin gua. " ucap Agatha menangis dihadapan Raja

Raja yang sedang koma tiba tiba mendapatkan sebuah bayangan tentang dirinya bersama dengan seorang cewek. Sangat akrab keduanya berjalan berdua menikmati pagi dan senja hingga malam tiba. Disaat Raja sedih, dengan sigap cewek tersebut akan langsung menghiburnya... Persahabatan keduanya sangat indah, bahkan mereka pernah mengukir sebuah janji diatas rumah pohon bahwa selamanya mereka akan bersama dan tidak akan pernah berpisah, hanya maut yang akan memisahkan keduanya.....

Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang