11. Jangan Sedih Lagi

40 4 0
                                    

"Jadi itu alasannya lo kesini? " tanya Ari

"Kalau gua disini ganggu lo mending gua pergi aja. " ucap Michelle

"Emang berani? " tanya Ari

"Berani.. " ucap Michelle ragu

"Ya udah." ucap Ari

"Ok kalau gitu. " ucap Michelle beranjak pergi

"Eh tunggu. Plis temenin gua. " ucap Ari memegang lengan Michelle

"Dasar cowok labil. " ucap Michelle

"Biarin yang penting lo temenin gua. " ucap Ari

"Tapi... Gua...." ucap Michelle

"Lagian lo lagi jamkos kan, ya udah sih temenin gua napa. " ucap Ari

"Lo kenapa sih kak. " tanya Michelle

"Entahlah gua bingung. " jawab Ari

"Kayaknya lagi sedih. " ucap Michelle

"Gua bingung, apa gua harus sedih atau senang. " ucap Ari

"Maksudnya? " tanya Michelle tak mengerti

"Gua baru aja putus. " ucap Ari

"Pasti lo yang mutusin kan. Emang dasar mentang mentang cakep, bisanya ngelukain perasaan cewek. " ucap Michelle

"Lo nggak ngerti. " ucap Ari

"Nggak ngerti apa sih kak, gua itu cewek. Pasti gua ngerti hal hal kayak begitu, apalagia tentang.... " ucap Michelle

"Gua diselingkuhin, apa lo ngerti sekarang. " ucap Ari memotong ucapan Michelle

"What?? Diselingkuhin? Tunggu, kok bisa. " tanya Michelle

"Ya bisa lah." ucap Ari

"Ya kan seharusnya lo yang selingkuh, bukan malah diselingkuhin. " ucap Michelle

"Emangnya seburuk itu ya gua. " ucap Ari

"Duh, salah lagi kan gua. " ucap Michelle pelan

"Bukan gitu kak, tapi... " ucap Michelle

"Gua ngerti kok. Udah nggak usah dipikirin lagi ya. " ucap Ari

Saat suasana sedang hening heningnya tiba tiba saja, hp Michelle bergetar. Michelle pun segera mengecek isi chatt dari hp nya. Tiba tiba sebuah ide terlintas dipikiran Michelle.

"Eh kak, lihat deh langitnya. " ucap Michelle menunjuk ke arah langit

"Kenapa sama langitnya, nggak ada yang menarik. " ucap Ari

"Udah kak Ari liatin aja terus, sampe gua bilang udah. " ucap Michelle mundur perlahan lalu pergi meninggalkan Ari

"Ada apa sih Cel sama langitnya. Gitu gitu aja tau. " ucap Ari yang tidak menyadari kepergian Michelle

"Cel, lo kok diam aja. Lo sariawan. " ucap Ari menengok ke arah belakang
"Kok Michelle malah pergi sih. Aaarrrgghhh, nggak pernah ada yang bisa ngertiin gua. " teriak Ari

"Dddrrttt. " suara dering hp

Via telepon on

"Halo... "

"Halo Ari, jangan lupa ya nak malam ini kamu ikut ketemu sama klien papa dan mama. "

"Kapan mama bisa ngertiin Ari. "

"Kurang pengertian apa mama sayang."

"Ari capek ma! Sana urusin aja klien mama sama papa. Nggak usah pikirin Ari lagi!"

Via telepon off

"Aaarrggghh. " teriak Ari lalu melempar hp yang digenggamnya

"Kenapa hidup gua berantakan gini! Kapan hidup gua bisa normal. Kapan gua bisa nemu cewek yang ngertiin gua. Kapan? " teriak Ari lalu perlahan berjalan menuju ujung rooftop

"Apa gua harus pergi dari dunia ini, biar hidup gua jadi bahagia. Kalau emang iya, ijinkan gua mengakhiri hidup sekarang juga." ucap Ari merentangkan kedua tangannya dan bersiap siap lompat

Semakin dekat Ari dekat ujung, semakin siap juga Ari untuk mengakhiri hidupnya. Namun yang terjadi berikutnya berbeda, tiba tiba sebuah tangan mungil menariknya hingga terjatuh.

"Lo gila ya Ri!"

"Kenapa emangnya! Suka suka gua! Gua mau hidup gua bahagia, asal lo tahu! " bentak Ari

"Dengan cara mengakhiri hidup lompat dari rooftop! Nggak gini caranya, kalau emang lo ada masalah cerita! Bukan malah mau bunuh diri!"

"Gua bingung Cel. " ucap Ari tiba tiba memeluk Michelle dan menangis

"Gua ngerti kak, lo lagi ada masalah. Tapi nggak gini caranya. Lo terlalu bego kalau mengakhiri semuanya dengan cara bunuh diri. " ucap Michelle ikut menangis

"Maafin gua Cel, gua bodoh. Cuma karna hal sepele gua mau mengakhiri hidup gua. " ucap Ari

"Sekarang kalau kak Ari mau cerita. Boleh kok. " ucap Michelle

"Tapi sebelumnya sini deh kak. " ucap Michelle mengajak Ari untuk duduk di sebuah sofa

"Mau ngapain? " tanya Ari

"Tutup mata kak Ari. " jawab Michelle

"Buat apa? " tanya Ari

"Udah tutup aja. " ucap Michelle

Ari pun segera menutup kedua matanya. Michelle pun langsung menjalankan rencana yang sempat tertunda.

"Cel udah belum. " tanya Ari

"Sabar kak. " ucap Michelle

"Ngapain sih lo? " tanya Ari membuka matanya lalu menengok kebelakang mencari keberadaan Michelle

"Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday, happy birthdah, happy birthday kak Ari. " ucap Michelle menyanyikan lagu selamat ulang tahun sambil membawakan sebuah cupcake yang sudah ada lilinya

"Michelle, lo? " ucap Ari tidak menyangka

"Selamat ulang tahun ya kak, semoga panjang umur, sehat selalu dan selalu dilancarkan kehidupannya. Sekarang kak Ari boleh tiup lilinya. " ucap Michelle

"Gua nggak tau harus ngomong apa lagi Cel, gua benar benar bahagia. Karna ternyata masih ada yang ingat sama ulang tahun gua dan lo adalah orang pertama yang ngucapin selamat ulang tahun ke gua. " ucap Ari lalu meniup lilin yang ada dihadapannya

"Makasih sekali lagi Cel, mungkin lo adalah kado terindah yang dikirim tuhan untuk ulang tahun gua hari ini." sambung Ari

"Jangan sedih lagi ya kak. Masih ada gua disini. " ucap Michelle

"Iya Cel, makasih lo udah mau nemenin gua yang lagi terpuruk ini. " ucap Ari

"Kapan pun lo butuh gua kak, lo tinggal cari gua aja. " ucap Michelle

"Iya Cel. " ucap Ari lalu memeluk kembali Michelle

Tunggu terus kelanjutan ceritanya ya.

Jangan lupa
Vote
And
Comment

Salam hangat# my twins

Teka Teki Cinta (Bimbang??? 2) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang