Hari H
Chaeyeon bangun dari tidurnya bergegas berjalan kearah lemari nya kemudian mengeluarkan sepasang seragam sekolah dan segera pergi mandi.
Selesai mandi chaeyeon hanya menggunakan sedikit bedak dan liptint agak tidak terlihat pucat.
Chaeyeon menuruni tangan dan menuju meja makan yang sudah ada kedua orang tuanya dan chaeryeong.
Chaeryeong menatap sinis ke arah chaeyeon. Ah chaeyeon tau sekali pasti kembarannya ini masih marah karena debat yang terjadi diantara mereka.
Chaeyeon tidak ingin menghiraukan tatap sinis chaeryeong dan memilih duduk di sebelah eommanya.
Manik mata chaeyeon menatap sekeliling meja yang sudah di penuhi berbagai macam makanan.
Tidak lama minho turun dengan seragam sekolahnya dan langsung mendudukkan diri di kursi sebelah chaeyeon.
"Good morning" sapa minho.
"Morning sayang" suzy
Sedetik kemudian tidak terdengar pagi percakapan di meja makan semua sibuk dengan sarapan masing-masing.
Selesai sarapan pagi kedua orang tuanya bersama dengan chaeryeong dan minho berangkat.dimana suzy pergi kesekolah chaeryeong sedangkan seunggi pergi kerumah sekolah minho.
Hanya tersisah chaeyeon bersama dengan beberapa pembantu.
Chaeyeon jalan kedapur menemui seorang wanita paruh baya.
"Bi, chaeyeon mau minta bantuan boleh" tanya chaeyeon pelan.
"Boleh non" ujar wanita paruh baya itu dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
Chaeyeon tersenyum saat melihat wanita paruh baya itu tersenyum terasa tulus "bibi, tolong jadi wali chaeyeon untuk ambil raport"
"Apa boleh bibi yang ambil?"tanyanya
"Boleh bi, appa sama eomma tidak bisa mengambil raport ku"
"Baiklah non kalau begitu bibi mau ganti pakaian dulu"
"Iya"
Chaeyeon menunggu sambil menscroll ig.
Tidak perlu menunggu lama wanita paruh baya yang dipanggil bibi itu sudah selesai berganti pakaian.
"Non sudah"
"Baiklah mari kita berangkat"
"Tapi apakah bibi tidak membuat non malu dengan pakaian bibi seperti ini" tanyanya sambil melihat ke pakaian yang ia kenakan
Chaeyeon hanya terkekeh " tidak apa bi, murid-murid sekolah tidak ada yang tau chaeyeon berasal dari keluarga mampu"
Bibi hanya mengangguk dan mengikuti langkah chaeyeon menuju sebuah mobil berwarna merah.
"Bang udin, anterin saya sama bibi kesekolah"
"Siap non"
Laki laki paruh baya yang di panggil bang udin itu segera menjalankan motornya sekitar 40 menit sekolah chaeyeon memang sedikit jauh dari sekolah karena letak rumahnya itu ditengah kota.
"Pak berhenti sampai disini saja" chaeyeon menyuruh bang udin berhenti di samping pagar tidak perlu masuk sampai dalam.
"Baik non"
Chaeyeon dan bibi itu berjalan beriringan masuk kedalam sekolah layaknya orang tua yang mengantar anaknya walaupun selama chaeyeon sekolah di SMA ini belum pernah orang tuanya menginjakan kaki.
Pendaftaran chaeyeon di SMA di urus sama orang suruhan appa.
Chaeyeon mengantar bibi ke aula karena disana lah akan dibagikan raportnya hanya orang tua sedangkan murid-murid tidak di izinkan masuk.
Setelah mengantar chaeyeon berjalan menuju kelas dan langsung berjalan menuju meja jeno sang ketua osis.
"Ni bukunya makasih" ujar chaeyeon dengan nada sedikit jutek bukan jutek ke jeno chaeyeon hanya tidak ingin ada yang tau bahwa mereka pacaran.
Chaeyeon dan jeno udah berpacaran beberapa bulan yang lalu namun tidak banyak yang tau mereka pacaran hanya beberapa teman dekat yang tau. Mereka juga tidak ada niat untuk memberi tau.
Apalagi ada satu siswi yang terus ngedeketin jeno, chaeyeon merasa bahwa memang siswi itu lebih cantik dari dirinya, tajin juga iya cuma satu yang kurang, kurang sopan santun.
Bruk
Seseorang sengaja menabrak bahu chaeyeon saat chaeyeon masih berdiri didekat meja jeno, jeno reflek ingin membantu tapi ditahan.
"Ngga usah nabrak juga kali" chaeyeon menatap siswi yang bernama tag nancy iya siswi yang chaeyeon bilang ngga ada sopan santunnya.
"Uupss sengaja" ujarnya dengan nada mengejek.
"Gila loh" ujar chaeyeon yang berlalu ingin ke mejanya.
Baru selangkah tangannya kembali di tarik sama nancy secara paksa yang membuat posisi mereka saling berhadapan sekarang.
"Lo gila, udah tau jeno cowok gue ngapain lo berdiri didekat meja dia"
"Gak usah kepedean lah, satu sekolah tau kalian ngga pacaran"
"Ikut gue" jeno menarik tangan nancy dan membawanya keluar kelas.
"Lo tau malu ngga? Ngga usah ngaku ngaku pacar gue dan sampai nyakitin orang terdekat gue"
"Kok lo malah belain chaeyeon, cantikkan juga gue" ujarnya
"Cukup ingat! ngga usah nyakitin orang terdekat gue" setelah mengucapkan itu jeno pergi meninggalkan nancy yang masih berdiam diri melihat kepergian jeno kembali kedalam kelas.
✍️
Vote & comments
YOU ARE READING
Sweet seventeen🎂 (end)
Ficțiune adolescențiSweet seventeen biasa akan menjadi salah satu hari yang paling membahagiakan bukan? Namun apa yang harus terjadi sebelum tiba hari itu kita sudah harus pergi menyakitkan bukan? Ini mengisahakan tentang dua orang anak kembar yang diperlakukan berbeda