Empat belas

184 18 1
                                    

Sekarang chaeyeon bersama dengan haechan sedang duduk di taman dekat rumah sakit, setelah melakukan tes ternyata memang kecocokannya 100% jadi besok chaeyeon akan menjalankan operasi donor ginjal.

Chaeyeon sebenarnya masih binggung dengan pilihannya sendiri, tapi ia trus meyakinkan dirinya apa yang dilakukan itu benar.

"Chan gue mau minta bantuan lo bisa?" Chaeyeon membuka pembicaraan.

"Bantuan apa?" Haechan menjawab tanpa memalingkan tatapannya dari kupu-kupa yang sedang terbang di sekitar taman.

"Ajak jeno ketemu di cafe dekat sekolah"

"Ha? Ngapain? Bukannya jeno ada di sini langsung aja ketemu aja"

"Jeno disini buat jenguk kembaran gue lagian juga ada orang tua kami mau bicara juga gak mungkin"

"Oke! Karena gue lagi baik gue bakalan telepon jeno"

"Memang haechan terbaik deh, terganteng cocok nanti kalau sama yena hahahha" haechan hanya memutar bola matanya malas.

✍️✍️✍️

Sekarang chaeyeon udah sampai di cafe, chaeyeon cari tempat duduk yang paling pojok sedangkan haechan masih menunggu di mobilnya ia tidak ingin mengangu waktu pembicaraan chaeyeon sama jeno mungkin haechan pikir ini urusan mereka biar mereka yang nyelesain sendiri tanpa harus campur tangan dari dia.

Tidak lama jeno sampai ke cafe, dilihat sekitar cafe masih terlihat sepi ia mencari keberadaan haechan tapi tidak ada. Malahan jeno menangkap bayangan orang yang sudah berhari-hari tidak ditemui ia orang yang dia sukai orang yang bisa buat dia kangen sekaligus khawatir beberapa hari ini ilang gak ada kabar.

"Jen sini" panggil chaeyeon membuyarkan lamunan jeno.

Jeno yang tidak tau harus melakukan apa berjalan mendekat ke meja chaeyeon.

"Kok jadi lo? Haechan mana?" Tanya jeno bisa terbilang dingin.

"Oh udah pakai lo" gumam chaeyeon

Chaeyeon tidak menjawab pertanyaan jeno " gue mau ngomong sama lo"

"Ngomong aja"

"Gue yang suruh haechan telepon lo buat kesini, gue suruh lo ke.."

"To the point aja"

"Sifat jeno berubah"

"Gue mau kita putus secara langsung, karena beberapa hari yang lalu kita putus melalui telepon disini gue cuma mau bilang bahagiain orang tua lo jangan pernah ngelawan kata-kata mereka turutin mau mereka walaupun itu mengobankan kebahagiaan lo"

Setelahnya chaeyeon pamit tapi tangannya malah di tahan sama jeno. Chaeyeon menatap sendu jeno rasanya sakit harus ninggalin orang yang kita sayang.

"Lo mau kemana lagi?" Tanya jeno.

"Bukan urusan lo" chaeyeon menepis tangan jeno.

Jenonya semakin mengeratkan gengaman pada tangan chaeyeon, chaeyeon mencoba melawan tapi tetap aja gengaman jeno kuat sampai-sampai tangan chaeyeon udah merah nahan sakit.

"Sakit no, lepasin" jeno tidak mengublis omongan chaeyeon

"Lo gak usah kabur dari masalah, beberapa hari lo ngilang gak pernah jenguk kembaraan lo sendiri disaat dia terbaring lemas di rumah sakit"

"No lepasin sakit" mata chaeyeon sekarang udah merah.

Jeno akhirnya mulai merengangkan pegangannya saat melihat butiran bening jatuh di pipi mulus milik chaeyeon. Dia merasa bersalah udah buat chaeyeon nangis.

"Gue pamit" chaeyeon kembali ingin pergi tapi sekian kalinya juga tangannya kembali di gengam sama jeno.

"Jawab pertanyaan gue, lo tu kembaran gak punya hati tau gak? Kembaran lo masuk rumah sakit lo bahkan gak bisa nyempatin waktu lo bentar aja buat jenguk dia dan lo malah keluyuran gak jelas"

Kata-kata jeno nusuk banget di hati chaeyeon, sejak kapan jeno jadi kasar gini ke chaeyeon.

Chaeyeon menghapus sisa air matanya.

"Gue gak pernah keluyuran sembarangan, gue selalu ada di dekat dia (chaeryeong) gue juga bakalan ngorbanin hidup gue buat dia kerena dia kembaran gue dan gue sayang sama dia"

"Sekarang lepas tangan gue" jeno melepaskan gengamannya ia masih mencerna maksud dari perkataan chaeyeon " mengorbakan hidup dia" maksudnya apa.

Sampai diluar cafe chaeyeon nangis lagi, dia ingin keliataan baik-baik aja di depan jeno dia gak mau jadi wanita lemah depan jeno.

"Chae lo masuk kemobil, gue mau bicara sama jeno" chaeyeon nahan tangan haechan "jangan bilang yang ngak-ngak" haechan hanya mengeleng menjawab pertanyaan chaeyeon.

Disana haechan bisa liat jeno yang duduk di pojok tatapannya kosong.

"No" panggil haechan.

"Lo tadi udah terlalu kasar sama chaeyeon, kata-kata yang lo lontarkan tadi itu benar-benar nyakitin perasaan chaeyeon"

"Gak usah ikut campur chan, gue lebih tau chaeyeon ketimbang lo"

"Tapi lo gak sepenuhnya tau tentang dia jangan sampai entar lo nyesal disaat dia udah gak ada"

Setelahnya haechan pergi ninggalin jeno.

Kata-kata haechan benar-benar membinggungkan.

Sweet seventeen🎂 (end)Where stories live. Discover now