PDKT

10 2 0
                                    


' I WANT EVERY SINGLE PIECE OF YOU
I WANT YOUR HEAVEN AND YOUR OCEANS TOO
TREAT ME SOFT BUT TOUCH ME CRUEL
I WANNA TEACH YOU THINGS YOU NEVER KNEW, BABY
BRING THE FLOOR UP TO MY KNEES
LET ME FALL INTO YOUR GRAVITY
THEN KISS ME BACK TO LIFE TO SEE
YOUR BODY STANDING OVER ME

BABY, DON'T LET THE LIGHTS GO DOWN
BABY, DON'T LET THE LIGHTS GO DOWN
BABY, DON'T LET THE LIGHTS GO DOWN
LIGHTS GO DOWN LIGHTS GO DOWN
LIGHTS GO DOWN LIGHTS GO DOWN
DOWN DOWN DOWN.'

Lantunan lagu I Miss You oleh Adele menggema dari dalam kamar Kirani sore itu.

"I miss you, Rian." Katanya lirih dengan senyum yang disunggingkan.

Ia menatap notice pada layar ponselnya, lalu membuka notice itu.

Benedy01 : Jalan yuk, Key..

Typing...

Benedy01: Kita ke mana aja... Sekalian makan malam.

Keyria_ : Yaudah... Gue ganti baju dulu...

Benedy01 : Siip, Princess Ninii.. Gue OTW...

Kirani mematikan ponselnya, lalu segera mandi. Ia mengenakan dress mini berwarna baby pink dengan banyak bunga-bunga yang menghiasinya. Dipulaskannya bedak, lalu blush on peach yang tampak kontras dengan wajahnya. Terakhir, ia memakai lip gloss berwarna pink yang baru ia beli beberapa hari yang lalu. Ia tampak manis. Diambilnya sepatu hitam berheels 5cm, dan memasukkan ponsel beserta dompetnya yang berwarna pink kedalam tas kecilnya.

"Princess Ninii! Keluar donk!"

Itu Benedct. Segera Kirani mengunci rumahnya, lalu memasuki mobil BMW milik Benedct.

Ya, Benedct bukan hanya sekedar orang biasa. Dirinya adalah seorang anak konglomerat. Ayahnya memiliki banyak perusahaan yang berjaya, dan ibunya? Tak usah ditanya, Ibu Benedct adalah seorang model. Selain itu, keluarga Benedct memiliki restoran didaerah Kemang yang sudah pasti laku keras, pantas saja ia hidup ditengah dunia glamour keluarganya.

"Kita ke mana?" Tanya Kirani pada Benedct yang sibuk mengendarai mobilnya.

"Gue juga ga tau... Liat aja nanti.." Jawabnya sambil tersenyum kearah Kirani.

Tak berapa lama, mereka berhenti tepat didepan hotel Mezzazor, salah satu kepunyaan Ayah Benedct.

"Ayo turun, my princess key.. Gue punya kejutan yang indah," kata Benedct sambil membuka pintu mobil untuk Kirani.

Kirani tersenyum manis. "Iya, Rian..."

Tepat sesudah lift terbuka, Benedct menutup mata Kirani, dan memberinya arahan untuk terus berjalan.

Satu..
Dua..
Tiga..

Benedct melepaskan tangannya dari mata Kirani. Kirani diam mematung sambil menatap Benedct dalam-dalam. Ia sangat terkejut dengan apa yang Benedct berikan kepadanya.

Kolam setinggi 1 meter didepannya dipenuhi dengan mawar berwarna merah, tak hanya itu, sudah tersedia beberapa balon helium.

"Ayo, tuliskan keinginanmu pada kertas itu. Lalu kita terbangkan secara bersamaan balon ini..." Benedct antusias.

"Ayo..." Kata Kirani.

Kirani mulai menuliskan keinginannya dalam secarik kertas putih yang ada padanya.

"Dear Benedct,
Gue awalnya gak tau..
Gue awalnya gak inget...
Gue awalnya gak suka...
Tetapi, segalanya berubah..
Gue kembali bertemu dengan lo..
Semua kenangan kita...
Gue bahagia bisa bertemu dengan lo lagi..

Gue pengen, kita bersama.. Selamanya...
Tak akan ada yang bisa memisahkan kita.
Seperti halnya seekor kupu-kupu, yang tak akan pernah melepaskan setangkai mawar yang indah ditengah taman...
Seperti itulah kita..
Waktu tak pernah salah mempertemukan kita..
Waktu selalu tepat..

Gue sayang sama lo.. Gue bakal selalu ada buat lo sampai kapanpun,"

Setelah Kirani selesai menuliskan keinginannya pada kertas itu, ia memilinnya, lalu mengikatkan kertas tersebut pada ujung balon yang akan diterbangkannya.

Benedct juga menuliskan keinginannya pada secarik kertas yang tadi ia ambil dimeja.

"Dear Key,
Key, inilah takdir dari Tuhan. Ia mempertemukan kita. Ia masih memberikan kita waktu untuk bersatu, saling melengkapkan.
Gue sayang sama lo, Key.. Disaat gue ngejarlo seperti kupu-kupu yang mencari mawar terindah diantara banyak mawar lainnya, kaupun muncul.. Muncul sebagai mawar terindah dari segala mawar.

Gue pengen, kita terus bersama... Tapi, kenyataan tak sesuai ekspektasi, Key... Gue gak rela berpisah dari lo... Gue gak rela lo dimiliki sama orang lain memiliki lo... Gue janji, gue akan selalu memiliki lo, Key.."

"Key... Udah?" Tanya Ben.

"Udah.. Tinggal lo aja yang kelamaan," jawab Kirani dengan wajah meledek.

"Kita terbangin sama-sama ya, Key. Satu... Dua..."

"TIGAAA!!" Key melanjutkan hitungannya, lalu segera melepaskan balon tersebut.

"Kiranya surat ini akan datang ke tangan kita kembali masing-masing kelak..." Kata Benedct lirih, lalu tersenyum menatap Kirani.


Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang