Incident

10 2 0
                                    

"Gue gak sudi semua orang yang gue sayangi direbut dari gue! Pergi lo sana, bastard!" Bentak Kirani gak kalah keras sambil menyeka ujung bibirnya yang terluka karena tamparan Sharen terlampau keras.

Tangan Sharen mengepal, lalu menonjok Kirani. Napasnya berat. Wajahnya merah padam. Ia berhasil? Berhasil melepaskan semua amarahnya selama ini pada Kirani?

Tidak. Itu tidak cukup. Ia kembali melayangkan tonjokan pada Kirani. Ia gelap mata. Ia nyaris menghabisi nyawa Kirani.

Ditengah pertengkaran tanpa ada yang melerai, Benedct merengkuh Kirani yang nyaris jatuh karena Sharen.

"Gadis itu kelewatan!" Batin Benedct.

"Sharen? Ini gadis baru yang tadi menggoda gurunya sendiri? Ini gadis pindahan dari luar negri? Ini gadis dari keturunan Galuh Carnasheelan, seorang pengusaha furnitur yang berjaya? Ini gadis kebanggan keluarga Carnasheelan? Gadis bermartabat tinggi, nyaris menghabisi nyawa temannya—ralat, musuh lamanya. Saya bukan siapa-siapa Kirani, tapi saya ingat, saya memiliki wewenang untuk melindungi semua murid yang ada disini. Dan kamu, tidak berhak untuk melukai seorangpun." Benedct masih berbicara tajam, dan menusuk sambil menunjuk-nunjuk wajah Sharen saking marahnya dengan murid dihadapannya.

Benedct meminta Kennand yang kebetulan ada disana untuk mengobati luka diwajah Kirani. Dan ia, masih akan melanjutkan pembicaraan sengitnya dengan gadis centil dihadapanya.

"Saya tahu, kamu pindah ke Indonesia karena kau ingin merusak kebahagiaan Kirani, kan? Kau juga akan merebut aku dari Kirani, bukan? Sudah kutahu itu... Bukan karena harta, kau bisa berlaku sesuka hatimu, Sharen Carnasheelan. Kau nyaris menghabisi nyawa Kirani, kau tahu?! Kalau saja hal itu terjadi, kau akan mendapatkan bagian tersendiri dariku, Sharen. Cam kan itu! Kau, jangan pernah dekati aku, atau Kirani. Kau sentuh dia, atau orang lain, katakan selamat tinggal pada sekolah ini. Untuk kali ini, saya akan memanggil orang tua kamu!" Tutur Benedct sambil terus menekankan kata-katanya, dan berharap agar ia tak lagi mengganggu Kirani.

Benedct meninggalkan kerumunan orang banyak, beserta Sharen yang masih berdiri mematung menghapiri Kirani.

"Aww," rintih Kirani menahan perih di sudut bibirnya.

"Sori ya Kiranikuh... " Ucap Kennand sambil menempelkan kapas basah yang sudah diberi Alkohol oleh anggota PMR.

"Ihh, situ siapa sih?!" Kirani memutar bola matanya jengah menatap laki-laki dihadapannya sambil menahan rasa perih di sudut bibirnya.

"Calon masa depan Key-Kirani Alvira Trianta, AWWW!" Kennand merengut kesakitan karena Kirani menyubit pinggangnya.

"Diem! Pusing pala gue denger lo nyerocos terus!" Kata Kirani ketus sambil memegangi kedua pelipisnya.

"Lo ngadep sini... Sisa gue tutupin pakek plester luka, Kirani..." Bujuk Kennand.

Kirani lalu menatap Kennand. Kennand menutupi luka di pipi kanan Kirani dengan plester luka. Keempat pasang mata itu saling menatap.

****

Benedct memasuki ruang UKS yang hanya dihuni Kirani dan Kennand, sedangkan seluruh anak PMR tengah beristirahat.

"Uhmm.." Gumamnya membuat lamunan kedua orang yang saling menatap itu buyar.

"Eh, Pak Ben... " ucap Kennand terkikuk malu karena dipergoki tengah saling memandang.

"Key... Are you okay?" Tanya Ben iba sambil membelai rambut Kirani yang panjang.

"Uh-m.." Jawabnya sambil mengangguk.

"Oh My God! Nih guru ya! Main ngelus masdep gue aja..." Batin mencibir Benedct yang memperlakukan Kirani spesial.

"Eh, kamu. Kembali ke kelas.." Pinta Benedct dengan picingan mata yang tajam menatap kearah Kennand.

"I.. Iyaa, Pak.." Jawab kennand terbata, lalu kembali ke kelas.

"Key, kalo perempuan itu kembali mencari masalah denganmu, katakan padaku, dan aku... Akan membuatnya menyesal seumur hidup karena berani menyentuh orang yang paling aku sayangi," Tutur Benedct lembut, namun emosinya kembali saat ia berkata bahwa ia akan membuat  gadis picik itu menyesal.

"Iya, makasih, Ben.. " jawab Kirani lirih. Badannya lemas setelah dipukuli oleh gadis tinggi tadi.

****

"ARGHH!! KESEL GUE SAMA TUH MANUSIA!!" Kesal Kennand setibanya dikelas.

"Lo napa, dang?" Tanya Joey dengan erlingan jenaka menjengkelkannya.

"Pak Ben deketin Kirani terus!! Pokoknya Kirani tuh punya gue! Gue gak rela Kiranj dibelai kek gituuuu!!" Kennand terus menumpahkan amarahnya pada Joey.

"Kennand... Kennand nggak suka sama Sharen?" Tanya Sharen yang membuat kemarahan Kennand kebali muncul.

"LO! GUE KESEL SAMA LO! LO BERANI-BERANINYA NGELUKAIN KIRANI! DASAR GAK TAU DIRI LO! ENYAH DARI HIDUP GUE, SHIT!" Sumpah serapah terus keluar dari mulut Kennand untuk gadis sok cantik dihapadannya ini.

"LO DEKETIN GUE ATAU KIRANI LAGI, LO PERGI DARI SEKOLAH INI!" Kata Kennand sambil menunjuk wajah Sharen dengan wajah berwarna merah padam. Ia segera mengambil tasnya, lalu keluar dari kelas itu.

Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang