Curut

20 2 0
                                    

"Ngelamunin apa? Entar kesambet loh, Key." Kata seseorang yang terdengar familiar ditelinga Kirani.

Ia memalingkan wajahnya kearah asal suara tersebut.

"Ehm, nggak kok, Pak.. Saya cuma kepikiran temen-temen saya dulu di Aussie. Kangen,Pak."

Pak Benedct duduk tepat disebelah Kirani. Sedikit rasa canggung mulai tergambar lewat bicara Kirani yang terbata-bata.

"Gue gak makan orang kok. Biasa aja." Jawab pria itu santai sambil menatap mata Kirani dalam-dalam.

"Key,gue mau nanya..."

"Nanya apa, pak?"

"Gue denger lo itu Selebgram ya? Wahh njirr, follow donk Ig gue... Biar seneng hati aing!"

Kirani tertawa terbahak-bahak mendengar Pak Benedct bertingkah seperti itu.

"Lah? Kok malah ketawa?"

"Gak ah, Pak... Gak mau.. Selama ini gue cuma ngefollow IG Beyonce, hehehhee.." Jawab Kirani sambil memperlihatkan followingnya di Instagram.

"Duh, plis donk, Key! Gue kepengen banget!" Pria itu memohon.

"Duh, iya deh... Udah kan? Kalo gitu, gue ke kelas dulu ya, pak."

****

"Njir, lo dari mana pea? Capek gue nyariin lo!" Pekik Avria sambil menyikut pinggang Kirani.

"Ih, sakit, kampret! Gue dari taman sono tuhh..."

"Sshhttt! Udah! Lo diem aja! Temenin gue ke kantin!"

"EH! JANJI LO! LO UDAH JANJI PEN BELIIN GUE CIRENG!!"

"Iye, sabar, coeg. Gue inget kok."

Kirani dan Avria segera menuju ke kantin yang sudah ramai dipenuhi oleh anak-anak yang kelaparan kek orang setaun ga makan, rame bet dahh..

"Rame bet! Gue nunggu di luar aja ya Pia!"

"Enak aja manggil gue Pia. Lo kira gue kue apa?! Panggil gue VRIA!"

"Duh, sama aja.. Gak lucu kalo gue manggil lo curut kan. Yodah, lo beliin aja gue cirengnya cepet!"

"Gue kepikiran sama Pak Bene. Dari antara semua orang yang ngenal gue, cuma dia dong yg manggil gue Key. Duhhh!! Gaowat nih.. Gue sih kecakepan... Bnyk yang minat kan!" Ia menggeleng sambil menepuk jidadnya.

"Ni! Nih cirengnya! Masih panas loh.."

"Enak tuh klo msh panas. Makasih ya Pia!"

"Serah!" Jawab Avria dengan nada kesal.

****

"Buka buku kalian halaman 58. Kerjakan soal tersebut dari nomor 1-30. Saya akan menghadiri rapat dibawah, jadi saya harap, kalian tenang. Tugas ini akan saya kumpulkan setelah jam pelajaran Fisika selesai." Ujar guru Fisika itu, Bu Karin lalu segera keluar dari kelas.

"Nobar yuk, gess!!" Teriak Joey sambil memperlihatkan LCD yang ia bawa dari rumahnya.

"Gasss!! Nonton apaan nih?" Tanya Apolo.

"Lo gak mau nonton Dora? Gue kira lo suka banget tuh film? AHAHAHAHA.."

Pada akhirnya, semua menutup buku, lalu nobar dengan serius. Kaset film The Conjuring 2 telah ia putar lewat laptopnya.

"Shit! Gue takut, njir!" kata Avria sambil menutupi kedua matanya.

"Sini peluk abang aja, Pia cantik!" Balas Joey sambil membuka lebar tangannya.

"Idih, najizz!"

"Cieh, si Pia... Romantis banget sih.." Goda Kirani sambil melirik kearah Avria.

"PAAN SIH?! KESEL GUE LAMA-LAMA!"

"WKWKWKWK, Becanda doang, napa?"


"Ni, hangout yuk bentar malam! Ngumpul jam 6 ya di Center Plaza." Ajak Sophia.

Kirani hanya mengangguk, lalu tetap fokus memainkan PUBG di handphonenya itu.

"Yaudah, gue ikut. Tapi gak bisa lama-lama ya. Bokap gue lagi sakit." Jawab Avria.

****

Jam dinding milik Kirani sudah menunjukkan pukul 05.28
Ia dengan segera mengambil sehelai baju kaos berwarna pink pastel. Dipadukannya dengan celana pendek berwarna hitam.

Diikatnya rambut panjangnya tinggi-tinggi dengan karet hitam, lalu ia memulaskan lipstick berwarna nude pada bibirnya.

Ia mengambil sepasang sepatu casual berwarna hitam, lalu segera berangkat menuju ke Center Plaza, tempat mereka akan bertemu.

****

"Woi! Nungguin apa toh, neng?" Pekik Avria mengejutkan Kirani.

"Ish! Apaan sih?!" Kirani menatap Avria dari ujung rambut hingga ujung kaki temannya itu.

"Idihh, cakep bener. Mau ketemu siapa tuh?" Goda Kirani kepada gadis berpakaian terusan pendek berwarna putih ketat itu.

"Ya ketemu kalian lah! Otak lo kebawa ga sih? Nggak ketinggalan kan?"

"Duh, jadi pengen naboq, sayang..."

"Mana si Sopi?" Tanya Kirani merubah pembicaraan.

"OTW katanya."

"Kita beli minum dulu yuk. Aus gue habis bicara sama curut kek lo!"

Kirani dan Avria lalu memutuskan untuk pergi ke Quickly, menunggu Sophia disana.

"ASTAJIM! Ada Kak Arjun , PEA!" Kata Avria membelalak terkejut.

"Mana?"

"Itu di sana! Mata lo gak ketinggalan juga kan?!Duh, ganteng bet! Mengapa ada cwok laen seganteng dia setelah Pak Ben, Ya Tuhan?!"

"Ganteng? B aja tuh, Pia. Gue kira lo sama si Joey, HAHAHA.." kata Kirani sambil terngakak.

Tak lama setelah itu, sosok yang mereka tunggu-tunggu muncul juga.

"Kalean pada susah bener dicariin! Gue suruh tunggu di sana ya disana! Nyebelin banget deh!" Omel Sophia.

Seseorang memegang pundak Sophia, "Duh, anak cantik gak boleh marah-marah. Entar cantiknya hilang." Kata orang itu.


Mawar Merah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang