24.

97.8K 5.4K 198
                                    

"Om ini beneran pacar-nya tante kakak?" Tanya Key setelah mendengar ucapan Pak Ajun barusan.

"Nggak."

"Iya."

Jawab gue dan Pak Ajun bersamaan, tapi berbeda kata.

"Iya atau enggak?" Tanya kedua anak kecil itu.

"E-e-eh itu, yuk Key sama Maulana temenin kakak keliling Panti," Kata gue berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. Bisa-bisanya Pak Ajun ngomong yang enggak-enggak.

"Oke, ayo tante kakak. Om mau ikut?"

Kenapa harus nanyain Pak Ajun sih?!

Sabar Kinan, sabar. Ini anak orang, sabar.

"Boleh, om juga mau keliling Panti," Kata Pak Ajun sambil melirik kearah gue.

"T-t-tapi Pak, emang Bapak nggak ada kerjaan lain?" Gue berusaha untuk mengusir Pak Ajun.

"Loh? Kamu keberatan? Mereka aja nggak keberatan. Tenang, niat saya memang mau keliling kok. Bukan mau ngikutin kamu. Yuk, Key dan Maulana," Kata Pak Ajun menggandeng kedua anak itu dan keluar dari kamar Panti.

Triple kill.

Dan akhirnya, memang gue juga yang harus ngalah.

"Eh, tungguin kakak dong!"

➖➖➖

"Kalo ini, kamar Putri. Tante kakak sama om liat nggak disitu ada anak kecil yang dikuncir kepang dua?" Kata Maulana sambil menunjuk kearah dalam kamar.

"Iya, lihat. Kenapa?" Tanya Pak Ajun dingin.

Padahal lagi ngobrol sama bocah lho. Masih aja dingin.

Gue menyiapkan recorder di handphone gue untuk merekam suara si anak kecil. Biar gue nggak lupa detail-detail di Panti ini.

"Perempuan yang dikepang dua itu yang paling galak disini tante kakak, om. Kerjaan-nya marah-marah terus." Jelas Key panjang lebar.

"Ah ya? Keliatan-nya cantik," Kata gue.

"Iya cantik, tapi galak. Kayak kamu." Jelas sekali kalo itu bukan Key.

Tapi, Pak Ajun.

Gue hanya melirik sekilas sebelum berjalan lagi mengikuti langkah dua anak kecil yang menjadi tour guide gue hari ini.

"Nah, ini musshola. Kalo tante kakak atau om mau sholat, bisa disini. Key, Maulana dan teman-teman lain juga selalu sholat disini. Kami juga sering belajar membaca al-quran disini."

"Key bisa baca al-quran?" Tanya gue.

"Tentu bisa dong tante kakak. Key kan belajar setiap hari, Key juga sudah hafal beberapa surah di juz 30." Kata Rey.

"Wah, hebat dong kalo begitu. Maulana, sudah hafal berapa surah?" Tanya gue lagi.

"Emm, kalau Maulana sih baru hafal 10 surah tante kakak. Sekarang Maulana sedang menghafalkan surah An-Naba."

Ya Allah, surah Al-Maun aja kadang gue masih lupa.

"Hebat-hebat sekali kalian. Om mau dong kapan-kapan diajarin." Kata Pak Ajun.

"Om mau diajarin sama kami? Memangnya om nggak bisa baca al-quran?"

Demi apapun gue mau ketawa.

"Om bisa dong, buktinya dulu om pernah menang lomba tahfidz quran disekolah om."

Halah, gue nggak percaya. Orang mulutnya pedes gitu kayak permen jahe.

Dosen-able (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang