22.

96.8K 5.3K 105
                                    

Hari ini, hari dimana Fakultas gue melakukan Praktek Kerja Lapangan. Yang Pak Ajun umum-kan sekitar satu pekan yang lalu.

Dan hari ini juga, tepat satu minggu setelah Pak Ajun nggak dateng ke cafe tapi dateng ke mall sama cewek yang gue lupa siapa namanya.

Selama seminggu ini, Pak Ajun nggak pernah sekalipun menampak-kan rasa bersalah-nya. Sekalipun.

Gue sumpahin masuk neraka yang paling dalem baru tau rasa lo.

Ah ya, sekitar empat hari yang lalu, gue memutuskan untuk tidak menjalin kerja-sama dalam bentuk apapun sama Pak Ajun.

Tapi kalau sebagai Dosen, ya tentu masih. Masa iya gue harus pindah Fakultas cuma gara-gara hal sepele.

Nggak deng, itu nggak sepele. Emang-nya ada orang yang mau nunggu sampe berjam-jam tau-tau yang ditunggu malah pergi sama orang lain. Dan ditempat yang sama pula. Cih, pengen ngumpat lagi gue kalo inget kejadian itu.

"Nes, duduk sama siapa?" Tanya gue ke Nesa yang kebetulan lagi ada disebelah gue.

Ngomong-ngomong soal Nesa, seminggu ini dia juga masih dingin, ngobrol sama gue kalau ada perlu-nya doang. Dan Nesa, makin deket sama Clarissa.

Nempel banget, kayak bantal sama kasur.

"Paling sama Tifani," Kata Nesa sambil nyamperin Tifani dan ninggalin gue.

Gue masih bingung, salah gue apaan?

"Oke." Jawab gue lebih kayak ngomong sendiri.

Gue memutuskan untuk keliling Gedung Fakultas. Maklum, gue gabut. Oh ya, untuk Praktek Lapangan kali ini karena nggak nginep, gue cuma bawa backpack biasa, yang isinya cuma kebutuhan-kebutuhan perempuan.

Gue melewati semua ruangan yang ada di Gedung Fakultas Psikologi. Mulai dari auditorium, laboratorium komputer, dan toilet juga gue lewatin.

Sampai akhirnya langkah gue terhenti disebuah ruangan yang diberi papan nama 'ruang dekan'.

Itu, ruangan Pak Ajun.

Oh ya, gue udah pernah kasih tau lo pada belom sih? Pak Ajun itu ditunjuk sebagai Dekan Fakultas gue, Fakultas Psikologi.

Mungkin dia ditunjuk karena ke-pinterannya, ke-disiplinannya, dan ke-ke
yang lain-nya.

Dan, ke-gantengannya.

Nggak deng, gue bohong. Nggak jadi, Pak Ajun nggak ganteng.

"Perhatian kepada seluruh Mahasiswa Fakultas Psikologi, diharapkan untuk segera berkumpul di lapangan terbuka sekarang, terimakasih." Kata orang yang gue nggak tau siapa di auditorium.

Gue meninggalkan 'ruang dekan' Pak Ajun dan segera pergi ke lapangan terbuka.

➖➖➖

"Untuk Mahasiswa, pimpinan saya ambil alih. Seluruh-nya, istirahat ditempat gerak!" Itu suara Pak Ajun.

Ya, gue baru tau ternyata Pak Ajun punya suara yang lumayan lantang. Sebelas duabelas lah sama komandan upacara di-SMA gue dulu.

Pak Ajun keliatan keren dengan pakaian-nya yang serba hitam. Ini orang mau ngelayat?

Udah-udah, jangan ngomongin Pak Ajun lagi. Nanti kuping-nya panas.

"Hari ini, ingat hari ini hari apa?" Tanya Pak Ajun kayaknya mau nge-jokes. Tapi maaf Pak, nggak lucu.

Dosen-able (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang